Minggu, November 25, 2007

Beres beres halaman

Beres beres halaman, kalau tidak di pelihara kan rumputnya panjang-panjang, kotor. Begitu juga si halaman berumput ini. Setelah setahun lewat ngeblogjob seratus postingan dah terlewati. Waktunya untuk bersih-bersih. Apa aja yang dibersiin.

Banner:
Narcis mode : on, Diambil dari seri foto I do blow job, i do blog job di teras rumah hasil Jepretan ikaku . Posenya terilhami dari posenya Almarhum Chairil Anwar, Kalo si Abang ini pakai sebatang rokok dengan muka jutek so'serius. Ini difoto dengan tampang rileks, dengan mainan yang tentu saja tak berbahaya karena aku bukan perokok. Main balon lebih mengasyikan loh, tapi agak malu memang kalo main balon di tempat umum. Tapi teman temanku yang mainannya berasap nggak malu tuh. Dipasang di banner maksudnya, bukan sekedar statement kampanye anti rokok, tapi juga kampanye hidup relaks nggak usah sok pemikir, homo ludens, dengan bermain berpikir fun otak lebih rileks dan ide ide kreatif lebih doyan untuk mampir. Kalau anda sependapat silakan diikuti main gelembung sabun di banner kalau nggak malu.

Huruf halaman berumput pake huruf kecil dengan' e' pepet dengan font ISOCT. Font yang jarang dipake karena tipis kaku dan aneh, (di dasari salah pencet dan belas kasihan pada font ini.. kasian sekali). Maknanya blog ini akan terus konsisten menulis hal hal tidak penting tidak aktual yang tidak diperhatikan orang banyak (...cie...huhuy...bunsoy lu m'pri...asbun asoy). Kecuali kepepet banget, gatel banget pengen maki hal aktual atau ada pembodohan publik yang keterlaluan.

XML:
Upgrade dari template standar blogger yang sebelumnya ke template baru XML. Buat orang orang awam seperti kami (baca:saya, mungkin anda tidak awam) ini sangat menolong. Jadi nggak perlu terlalu repot repot mengedit bahasa HTMLnya sambil trial & error. Menambah link jadi lebih enak, kategori/labels sekarang jadi kelihatan jumlah postingannya. Fasilitas yang dulu hanya ada di wordpress. Gara gara upgrade template ini semuanya jadi kacau balau link link yang sudah terkumpul terpaksa ditulis ulang lagi.

Di sidebar kanan masih sama seperti dulu, hanya dirapikan sedikit masing-masing masuk lacinya sendiri sendiri. Jadi kalau mau cari sesuatu lebih gampang. Sebenernya ini bukan hanya untuk disediakan untuk pembaca blog ini tapi buat saya sendiri juga. Huruf sedikit diperkecil dari template aslinya minima dark.

Labels
simprisempre. Sempre di kamus italy artinya selamanya. simprisempre, artinya...simpriselalu? isinya opini , omong kosong, cerita garing nan renyah.
Arsitektur.
yang berhubungan dengan arsitektur. Kadang serius kadang teramat tak penting.
Bali
Cerita sehari hari di bali, tentang bali
Lowongan kerja
Lowongan kerja arsitek, desainer. Isi diluar tanggung jawab simpri. Kadang titipan dari temen.
Jalan jalan
cerita jalan jalannya si mpri
Photoblog
males nulis, tapi pengen update blog. Jadinya foto tanpa terlalu banyak kata.
3d tips
Pertanyaan temen seputar 3d, render merender presentasi. Atau kalau baru belajar sesuatu dan pengen ngeshare di muat di label ini.
Photoshop tips
Tips tips photoshop sehari hari, semoga terus bertambah.

Ada yang baru, m a t a k u b e k u, kalo diterjemahkan ke bahasa inggris mentah-mentah jadi my freezing eyes. Slide foto foto yang diambil dari koleksi album flickerku. Sempat terbengkalai setahun lebih jarang upload ke flickr. Mampir ya kesana, silakan maki deh disana. Dengan dipasang disini semoga jadi lebih semangat lagi moto, sekedar vitamin otak dan vitamin mata buat melatih komposisi.

K e j a r k e r j a a n. Dari kerjaan sehari hari si cadmonkey yang memang selalu dikejar kejar. Dari koleksi lama & baru di coroflot yang diambil acak.

Link link baru, di blog ini dari dunia sehari hari saya arsitektur dan desain. Kalo ada yang bagus akan terus bertambah. Daripada disimpan di kepala, kapasitasnya terbatas, mendingan disimpan di halaman, di halamanku halaman berumput. Kalau ada tetanggya yang perlu tingal masuk halamanku, pagarnya tak digembok.









Selasa, November 20, 2007

cad monkey adalah...


foto:ikaku

Beberapa bulan lalu di status yahoo mesenger seorang teman yang bekerja pada sebuah biro arsitek di Sanur Bali, tertulis cad monkey lengkap dengan avatar monyet yang sibuk di depan komputer.

Beberapa hari lalu saat membaca vitamin otak, coroflot creative seed blog salah satu kontributornya Carl Alvianni seorang industrial designer menuliskan pekerjaannya sebagai cad monkey. Hari ini saat membaca profil Cameron Sinclair aktifis Architecture for humanity di buku Design Like You Give a Damn tertulis...
I had move from London to New York and was working at a small design firm as an associate desgner, the fancy title fit a computer-aided designer, better known inside the profession as a CAD monkey. Wah lagi lagi cad monkey

Sekarang kita lihat yuk definisi Cad Monkey versi urban dictionary.

by toby vongkoth Dec 7, 2004
whoring draftsman using computer aided design(drafting)
Look at that cad monkey make magic with a mouse!
Hihihi, kalo definisi pake ini I'm a cad monkey

by kego talbot Mar 19, 2005
1. one who assists a computer aided drafter/deisgner in carrying out mundane and repetative cad related duties such as printing, printer maintenance, and simple text edits.
2. A low level cad person who makes edits with no regard for or knowledge of proper production methods or standards. syn.- cad hack
3. An actual monkey or ape trained to perform simple cad edits and tasks.
any combination of definitions 1, 2 or 3.
We'll need to hire a few more cad monkeys if we expect to meet the deadline.
These drawings are so f****d up! If I find the cad monkey responsible, why I'll....
Waduh, kayaknya aku ngga gini gini amat deh

by C dot T dot Jul 21, 2006
An employee who does nothing but CAD drafting - all day, every day - for a architectural, landscape architectural, engineering, etc. firm.
I studied for 7 years at Harvard and now I'm a cad monkey for Frank Gehry.
Whuaa, Definitly I'm a cad monkey

Apakah anda juga seorang cad monkey? atau CEO? Cad eh Operator. Kalaupun iya rasanya tidak perlu malu menjadi cad monkey.




Sayembara Arsitektur untuk Kemanusiaan

Sayembara arsitektur menarik yang disponsori AMD , dengan tema

Three sites. Three continents. Hundreds of innovative designs.

One connected world.


Challenge: To design a sustainable multi-purpose technology facility for under-served communities

Submission Deadline: 01/15/2008

Submission Requirements: Click Here

Open To: All. Design professionals and non-professionals alike are invited to compete to develop the winning technology center design. Student entries welcomed.

Entry Fee: $25 per site before 12/15/2007; $30 after 12/16/2007; $0 for entries from developing nations. Group rates available for faculty and students.

Site Awards: The top entry for each site will be awarded one third of the proceeds from all competition entry fees.

Challenge Award: The winning design team will have the opportunity to work on site with the community partner and Architecture for Humanity to build their design.

Register Now!

Contact:
AMD Open Architecture Challenge
415 332 6273 ext. 320
challenge@architectureforhumanity.org


South America Challenge
Kallari Association, Napo Province, Ecuador
Connect a cooperative of indigenous chocolate producers and artisans in the Ecuadorian Amazon with the global marketplace by building a fair trade exchange, chocolate production center and satellite rural technology points. Learn more

Africa Challenge

SIDAREC, Nairobi, Kenya
Empower the youth of Mukuru Kwa Njenga, an informal slum settlement of 250,000, to connect with other youth and create positive change in their community by building a technology media center and recording studio. Learn more


Asia Challenge
Nyaya Health, Sanfe Bagar, Nepal
Enable families in a remote rural area of Nepal where there is only one doctor for a population of 250,000 to access to health care from top physicians and medical professionals all over the world by building a tele-medicine center. Learn more

Sabtu, November 17, 2007

Dari Balik Bilik TPS Pemillu Ikatan Alumni ITB, Denpasar, Bali

Jum'at malam pukul 19:09 HP siemens saya melolong, Auuuuuuu...(ringtonenya memang lolongan anjing hutan)
Isinya pesan pendek dari Pak Baskoro Tedjo, Dosen pembimbing TA di arsitekur ITB tahun 2002 sekaligus mantan boss di Bandung 2002-2003. Sebelumnya sempet dengar sekilas tentang pemilihan ketua IA ITB dari blognya dosen informatika pak Rinaldi Munir.

pabas :Besok nyoblos Betty ya
simpri :katanya kemaren sempet ke Bali ya sehari?Buat yang jauh jauh kaya kita (di Bali) apa ada coblosan online ngak ya.
pabas :Aku masih di bali,minggu baru pulang. Besok mo coblos di Renon.

Akhirnya minta tolong mbah google dapat nomor telpon IA ITB Bali dengan kontak Bagus John S, Made Wijaya
Jl. Seruni No.29 Denpasar – Bali 60233. Telp. (0361) 235 338.Fax. (0361) 753 809

tit tut tet tut teet tutt ( 6 digit angka dipencet)

simpri : Halo apa betul ini sekretariat IA ITB Bali..
mbak X : Nggih.
simpri : Jalan Seruni itu dimana ya mbak, saya cari di peta Bali kok munculnya di klungkung. ada juga jalan Senuri?
mbak X : Eh, deket mriki di deket Polda Bali.
simpri : (waduh dimana tuh..ya)...Kalau mau coblos disitu apa di Renon ya?
mbak X :Langsung aja kesana, orang sekretariatnya sudah pada pergi dari pagi.
simpri : Mulai jam berapa ya mbak?
mbak : Ya diatas jam sepuluhan dah..langsung mriki ke PLN renon (dengan logat Bali yang kental)

Akhirnya kamipun bergegas ke Renon sambil mampir di bubur ayam Pak Lik, tepat di depan monumen Bajra Sandhi. Ternyata bubur ayam udah habis berganti Siomay Bandung. Selesai dari sana langsung ke PLN. Sudah ada beberapa tampang alumni ITB, di lantai tiga. Waduh sepertinya udah sepuh sepuh, tapi masih bersemangat muda. Ketemu temen lama pada semangat. Sempet berkenalan dengan Pak Budiman EL 75 yang semasa kuliah dipanggil Ade.

Sempat betemu juga dengan mas Erwin AR 90 yang baru buka usaha sendiri selepas lama bergabung dengan GKA Bali, ketemu mbak Prita,dari Area Designs (heheh ini mah sekantor). Ada anak arsitek 2003 juga Dino dari GFAB sanur Bali, dan Indah AR dari Bensley Design Studio. Wah istriku yang angkatan 99 sepertinya gagal jadi pencoblos termuda.


mas Erwin dan mba Prita lagi isi formulir pendaftaran. Langsung daftar langsung coblos, gampang ternyata.



Saya dan istripun akhirnya mendaftar disitu saat itu juga mendapat kartu suara dan, sempat lihat lihat brosur. Ada brosur bu Betti (1),Om Hatta(2), Pa Boyke(4) kandidat lainnya Zaid, dan Pak Hengki ngga ada di brosurnya. Maaf deh jadi tidak saya pertimbangkan buat dpilih. Hanya 3 kandidat yang saya pertimbangkan.



Langsung menuju bilik suara, Ini fotonya. Di samping Pak Budiman EL 75,yang baru 6 bulan bertugas di PLN Bali.sedang coblos surat suara juga. Saya sendiri baru colok nomer 1. Waduh kok dibilang bilang, bilik alumunium KPU jadi berubah acrylic transparan dong. K

Habis coblos, sms ke temen yang kebanyakan belum tahu kalo hari ini ada pemilihan ketua IA ITB.

Kenapa kupilih tante Betti?

-SMS hihihi. Kalo ngga di sms Pak Bas mungkin aku nggak tahu ada pencolokan di Bali. Kalo diperhatikan lebih jauh ini juga jadi strategi kampanye tante Betty. Memberdayakan masa mengambang di luar lingkaran alumni yang sudah sering aktif di IA. Terlihat jelas dengan pencantuman tata cara pemlihan di brosurnya tante Betty.
-SMS dari Ibu mertua, Jangan pilih yang politisi, kenapa ya? hmmhm...inget ketua IA yang sebelumnya kali ya?
-Kalo ada kaos sebenernya boleh juga, tapi ngga ada tuh.
-Layout brosurnya paling terdesain. Dengan dua belas lipatan yang masih bisa masuk di saku kemeja saya. Buat saya design does matter. Detail does matter. Kertasnya tipis, environmental friendly.
-Jalur standar, aagh ini jalur standar Alumni SMAN 3 Bandung dan AR ITB 79. Sedangkan saya AR 97 dari SMA yang sama, angkatan kita berkebalikan angkanya ya Bu. Sama sekali bukan alasan yang penting sih kalau ada kaos mungkin saya bakal lebih pilih kaos sebagai alasan hehehe...Kaos seengaknya 16.500 modalnya hehehe.
-Bu Betti Ngeblog juga,bukan alasan yang penting juga anyone can do blog job.Walaupun blognya Bu Betti terlalu banyak foto dirinya di setiap posting tulisannya. Saranku sih mending diganti ilustrasi atau apa gitu yang lebih kontekstual.
-Namanya sama dengan tanteku yang jagoan mijit refleksi,bukan alasan yang penting juga.
-Dan yang menarik dari program IAnya Bu Betti. sinergi dan keragaman. Bersinergi antar angkatan 60,70,80,90, 2000an. Wah ini lagi lagi strategi marketing yang sukses. Kebanyakan lupa bahwa pemilih muda ,yang baru jadi alumni biasanya semangat. Angakatan 90-an apalagi 2000 nggak suka golf Bu, lari pagi atau sepeda santai boleh deh. Apalagi kalo ada kaos..(halah itu lagi). Please jangan ajak aku main golf Bu. Aku lebih suka memotong rumputnya.

Yang kurang asyik dari brosur tante Betty ini .
Katanya logonya apabila dipisah akan membentuk dua telinga yang artinya mendengar, hati yang berpisah=mendengar. Mengingatkan saya pada dua cinta, kekasih gelap . Atau... ya...logo wall's. Waduh logo wall's lebih bagus malah.Hatinya dua hati ini dihubungkan dengan satu sapuan kuas. Bu betty ternyata suka es krim juga yah. Logo ini kalo dirotate ke kanan 90 derajat seperti bentuk bibir Bu Betti.


paling kiri, logo es krim Wall's, tengah logo kampanye Bu Betti, Paling kanan logo iseng kalo digabung. We want an ice cream hehehe..

Dibagian Kegiatan organisasi sosial,
Tercantum sumbangan untuk ITB dengan 6digit angka 0, dan nama angkatanya di 3 digit depan ditambah angka 0. Berapa hayo..Kalo bacanya serius dang nggak pake sekip, sekip tau deh. Kalo saja Bu betty angkatan 99, atau 2003. waduh lumayan juga selisih sumbanganya. Kok jumlahnya disebutin ya...kan kasian calon lain jadi benjret kebanting. Takutnya dipandang sebagian orang sebagai ria, ceuk sundanama bisi pupujieun. Eh tong suudon jadi jalmi mah m'pri, eta teh hasil tina acara nu diayakeun. Semoga jadi motifasi buat alumni lain buat turut nyumbang kampusnya, saya tahu banyak alumni yang lebih sukses dari Bu Betty semoga turut tergerak.

Sehabis selesai melalukan pencoblosan buka buka brosur calon lainnya.

Yang menarik dari Pak Boyke Minano. Eh ada beberapa kaos yang dipakai alumni kok aku ngga dapet yah hehehe (dasar jurig gratisan). Dari brosur perkenalanya biasa saja kurang empatis, lebih seperti curiculum vitae untuk Ikutan tender. Kata Rosihan Anwar, jadi pemimpin itu musti bisa akting. Menampakan sisi emosi. Programnya relatif sederhana dan tidak muluk muluk, sepertiya pribadi yang rendah hati tidak sombong sekaligus tidak mau bermuluk muluk.


Brosur om Hatta

-Dominan warna biru..didukung PAN ya om Hatta? Mau jadikan IA buat kendaraan politik? eh m'pri tong suudzon. Bukan suudzon, dulu pernah ada yang begitu.
-Waduh aku mumet bacanya bahasanya ketinggian seperti bahasa di pelatihan motivasi, daya juang, atau diagram di rapat kerja kabinet. Kok saya lebih nyaman dengan bahasanya pak Boyke Minarno yang tak muluk muluk ya. Yang bagus di program kerja Om Hatta ini banyak menekankan sisi kewirausahaan bahasa kerennya technopreneurship (kedengeran seperti musik ajeb ajeb yah) .

Ada yang saya kurang mengerti, KAPITALISASI PENGETAHUAN itu apa ya om? menjadikan pengetahuan sebagai modal/aset? atau pengetahuan bisa dijual? (ITB makin mahalll???) Aku ngga ngerti nih...semoga bukan yang kedua walau kenyataannya begitu.

Program yang nyata tapi aneh, atau nyata nyata aneh?

Program degan indikasi kesuksesan yang cukup aneh,...buat saya adalah...program sarana fisik Membangun Menara ITB di Jakarta.%&%&$(*$(@#(@# Halowww....Saya ini lulusan arsitektur, suka proyek monumenal tentunya. Tapi untuk yang ini? maaf deh. Kok seperti gayanya Bang Yos membangun Jakarta ya? atau Sukarno jaman 60-an dulu. Buat saya ini tidaklah penting. Kok seperti pendekatan pejabat ya (pura pura lupa Om Hatta ini pejabat juga). Membangun menara air di sumbawa, NTB, NTT, yang bukan untuk alumni ITB, tanpa logo gajah sama sekali jauh lebih cerdas rasanya. Banyak ide kreatif dan cerdas seperti hipporoller ini misalnya.

Om Hatta ini juga mengangkat isu hijau pemanasan global dengan salah satu indikator keberhasilannya minimum menghasilkan 5 rekomendasi alumni ITB untuk solusi Global Warming. Waduh agak kontradiktif dengan brosur kampanyenya Om Hatta nih, pake Kertas relatif tebal, safe natural resources.

Inclusive Parternship, menyusun mekanisme yang mendorong badan usaha alumni untuk menyerap alumni ITB sebagai tenaga profesonalnya. Inclusive kok untuk alumni ITB? bukannya itu jatohnya ekslusif? Ini mangga loh dek, tapi rasanya jeruk, cobain deh. Takutnya ini malah membikin konglomerasi gaya baru. Masih mau jadi segerombolan kecil elitis?

Sambil pencoblosan Pak Budiman EL 75,yang sekaligus tuan rumah bercerta sedikit tentang PLN Bali. Tentang kemungkinan pembangkit baru tenaga batubara, atau bahkan gas yang lebih bersahabat dengan lingkungan. Tentang berbagai program PLN hingga skala lingkungan sosialisasi ke tingkat banjar. Tentang rendahnya loss di PLN Bali, orang Bali jujur jujur. Di kita loss hanya 8% sedangkan untuk nasional diatas 13 %. Acara selanjutnya mikrofon bergilir ke ketua IA sekarang Pak Jhon, bercerita tentang masa kepengurusannya yang sudah saatnya diganti, tentang usahanya yang sempat terpengaruh Bom Bali.

Selanjutnya mikrofon ini pun bergilir ke para alumni yang kebetulan hadir disana. Acara ini tidak dilewatkan oleh para alumni untuk memperkenalkan bisnisnya dari mulai peternak ayam, kontraktor, handycraft, travel, Ayo jualan selagi dipersilakan hehehhe...

Sekian laporan, provokatif, ekspresif, tendensius harap dibaca dengan kepala dingin, urat kendor senyum boleh tapi jangan menahan senyum. Semuanya untuk kemajuan almamater kita. Dan ternyata pemenanya dari situs IA ITB

Pemilihan ketua umum Ikatan Alumni ITB yang berlangsung hari ini, 17 November 2007, menghasilkan Hatta Rajasa sebagai ketua terpilih IA-ITB periode 2007 -2011. Hasil penghitungan suara selengkapnya sebagai berikut:

1. Hatta Rajasa (TM 73) 4510 pemilih, 2. Triharyo Soesilo (TK 77) 2090, 3. Betty Alisjahbana (AR 79) 1806, 4. Boyke Minarno (TF 79) 431, 5. Zaid Perdana Nasution (TL 96) 271, total pemilih adalah 9108 alumni.

Selamat ya Om Hatta, pesan saya soal menara itb ngga usah dibuatlah, kalau perlu buang juh jauh dari pikiran. Soal ide technopark saran saya diganti saja dengan instalasi pengolahan sampah mandiri, yang bisa mengatasai masalah sampah dalam ITB kalau bisa juga menyerap sampah dari lingkungan sekitarnya. Ujung jalan Tamansari sudah terlalu busuk dengan sampah.

simpri 15297014

IN HARMONIA PROGRESSIO














analyze me!

Iseng iseng ikutan. Tulisan dengan mouse ini tidak terlalu jauh beda dengan tulisanku. Malah ini mungkin lebih mendingan aslinya jarang nulis, lebih sering ngetik. Berikut hasil analisisnya sekaligus pembelaannya.

Handwriting Analysis

What does your handwriting say about YOU?


The results of your analysis say:

You plan ahead, and are interested in beauty, design, outward appearance, and symmetry.

Plan ahead? kadang kadang. Kadang nggak sama sekali, just let the ball come, and make a goal.
Interested in beauty, design, outward appearance? Iya dong,harus. Pekerjaan saya memang dibidang ini (e'k bukan penata rambut loh) . Appearance kalo maksudnya penampilan diri justru nyaris ngga pernah robah sisiran dari tk sampe sekarang masih kaya gini.

Symetry? Ngga terlalu suka sebenernya, tapi kalo ngerjain resort, proyek proyek desain yang hospitality simetri pasti ada sih. Jadi inget omongan boss kalo lagi coret gambarku, it has to be center line! Lebih prefer kata balance, seimbang dari pada simetri.

You are a shy, idealistic person who does not find it easy to have relationships, especially intimate ones.
Shy kalo maksudnya pemalu, nggak banget, malu maluin iya. Shy kata yang belum kenal aja kali yah. Aku ini pemalu loh...(percaya nggak?)

Idealistic person? Ah ngga terlalu juga, kadang terlalu kompromi rasanya.
..who does not find it easy to have relationships, especially intimate ones. Yang ini musti tanya istriku aja berapa banyak mantanku sebelumnya, 0.

You are affectionate, passionate, expressive, and future-oriented.
Expressive? Iya banget, kadang kelebihan sih katanya..mungkin terlalu banyak nonton gaya akting sinetron Indonesia, yang kalo marah matanya mendelik bahunya naik turun dengan amplitudo 7,5 cm.
Passionate? I'm doing anything with passion, don't you feel it? wakakka. Kadang ngerjain sesuatu dengan sangat semangat. Yang kurang bagus passionnya suka ngga konstan.
Future Oriented? Untuk keputusan penting,iya kadang suka kelamaan mikir. Nggak terlau suka musingin hal hal yang belum dateng. Selesaikan yang ada dulu aja.

You are a talkative person, maybe even a busybody!
O'0 aku ketahuan.

You are self-confident and like to bring attention to yourself.
Self confident iya, bring attention? kalo maksdunya fisik lagi ngga banget, kalo maksudnya yang kita kerjain, iya musti dibuat kesana dong . Kalo mau bikin sesuatu yang menarik.

Ada juga yang pake gambar

drawing personality

What does your drawing say about YOU?



You tend to pursue many different activities simultaneously
. When misfortune does happen, it doesn't actually dishearten you all that much.
Bisa dibilang begitu

You are a thoughtful and cautious person. You like to think about your method, seeking to pursue your goal in the most effective way.
Gak terlalu sibuk mikirin metoda, kerjain aja.

You are creative, mentally active and industrious.

Ini kebutuhan. Harus kreatif buat survive
You have a sunny, cheerful disposition.
Terimakasih

Gitu deh, Analisis yang mungkin bukan berdasarkan tulisan dan gambar tapi 5 pertanyaan atas tulisan kita ini. Kalo ente cerdas bisa analisis juga kepribadianku dari ketikanku ini. Silakan dianalisis.


Rabu, November 14, 2007

Tell Beydar kota tujuh gerbang

Tulisan yang tertunda karena kesibukan setelah beberapa lama ngendon di draft . Setiap kali datang ke soupchat, hampir selalu ada kejutan kecil yang tak terduga. Seperti Sabtu sore itu di Asin Bungalow milik etha di daerah Nyuh Kuning Ubud sambil menyeruput sup labu dan sup makaroni yang daripada bingung memilihnya diseruput saja keduanya.

Soupchat 10 di bulan Agustus 2007 ini diramaikan oleh suara berwarnanya Kacir...pemuda Papua bertampang mirip Judika bersuara Tompi. Presentasi Pak Marcl L dari European Centre for Upper Mesopotamian Studies dengan Tell Beydar dan Bobby presentasi thin clientnya..

Kali ini akan saya ceritakan kembali soal Kota tujuh gerbang presentasinya pak Marc. Seperti cerita epic, atau seperti permainan game komputer age of empire, age of mithology yang sudah lama tak saya mainkan lagi. Pa Marc menceritakan pengalamannya sebagai arkeolog dalam penggalian kota tua di Syria utara (North Messopotamia) tepatnya Tell Beydar.

Presentasi yang awalnya terlihat membosankan ini ternyata semakin disimak semakin menarik. Kondisi kota ini sebelum penggalian hanya berupa gundukan bukit tak bertuan. Seperti bertemu tokoh di film-film tentang Mesir Kuno. Pak Marc yang humble mengawali pembicaraannya dengan saya bicara atas nama tim,(waah beda banget ya dengan yang mengaku pakar IT itu, saya yang menemukan lagu indonesia raya versi aseli). Dan katanya ini merupakan kali pertama beliau mempresentasikan karyanya di luar Eropa dan Midle East. Wow...Terimakasih Pak Marc

Baru tahu pekerjaan arkeolog yang sebenarnya, wow...film film Holywood yang selama ini kita tonton yang banyak mengidentikan arkeolog melulu dengan dinasaurus ternyata lumayan (teramat) menyesatkan. Dalam kenyataannya sangat multidisiplin, belajar sejarah, sosial, antropologi, yang bisa membawa kita ke Jaman dimana kota ini tinggal. Pejamkan mata, dan rasakan aroma dinding lumpur dari jaman 300o tahun sebelum jempol kaki kita menyentuh tanah.

Apa yang ajaib dengan Tell Beydar? Banyak. Kota ini dibangun pada masa yang sering disebut First Imperium. Saat dimana kerajaan besar muncul multi ras multi etnik, atau biasa disebut juga Early Bronze Age. Terletak di wilayah mesopotamia Utara, yang disebut segitiga Khabur. Berbeda dengan daerah selatan yang terbentuk dari tanah alluvium. Curah hujan cukup dan sudah mengenal irigasi. Oleh pa Marc kita dibawa ke jaman seratus tahun sebelum raja Sargon dari Akkad menginvasi daerah ini (sekira 2350 tahun sebelum masei, waah perjalanan yang jauh ya). Kalau ditarik garis ke mesir saat itu di Gizeh orang sedang sibuk sibuknya membangun pyramid (2570 sebelum masehi) . Walapun saat itu kontak antara dua pusat kebidayaan tertua di dunia ini sangat sedikit.

Kota ini dilindungi dengan dua lapis benteng batu tebal dan tinggi dan memiliki tujuh Gerbang. Dilamnya terdapat tidak kurang dari 3000 orang dengan berbagai pembagian kerja. Waaah langsung deh, imajinasi liar saya membayangkan setting tempat tell beydar saat jaya jayanya ada pasukan tentara, petani, dengan baju bajunya yang unik, kerumunan dengan bahasa yang tak familiar ditelinga.

Benteng seperti alasan kebanyakan untuk melindungi warga kota dari berbagai gempuran. Yang mengharukan sudah ditemukan kloset duduk, dan sistem sanitasi yang baik. Sejarah per-wc an ternyata sudah ditemukan 3000 tahun lalu disana. Mungkin karena disana tak ada empang atau semak semak rimbun seperti di Indonesia. Tak heran tak ditemukan peninggalan purbakala per-wc an di Indonesia (tolong betulkan kalau saya salah)


foto udara A. Poidebard, beydar.com

Yang membuat lebih takjub lagi dari gundukan tanah tak bermakna ini mereka akan merekonstruksi Tell Beydar seperti masa lalu. Session tanya jawab pun disemarakan dengan berbagai pertanyaan.

Ini sebuah kerja besar, Tim arkeolgi ini terdiri dari berapa orang?
Benar pekerjaan penggalian ini sudah berlangsung bertahun tahun, dan masih akan terus sibuk. Gundukan di Syiria bukan hanya di Tell Beydar. Dan dari setiap gundukan saja hampir bisa dipastikan pernah jadi tempat kediaman sebuah peradaban, dan setiap layer penggalian erdapatberbagai jaman yang berbeda (whuaa...asyik juga ya jadi arkeolog ) .Tim kami terdiri dari sekira 30 orang dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai negara yang berbeda termasuk Syiria tentunya, negara di Timur tengah dan Eropa. Kami sendiri dari Belgia, dibantu banyak mahasiswa dan para pakar dari bidangnya masing masing ada sosial, budaya, arsitektur, antropologi. Tidak semua harus ada disana setiap saat tentunya, ada orang indonesia juga loh (wah mau dong ikuut jalan jalannya)

Kenapa sebuah peradaban bisa hilang dan terkubur seperti Tell Beydar, kita tahu mesopotamia dulu pusat kebudayaan tertua dengan berbagai peninggalannya, tapi kalau dilihat di Iak sekarang kondisinya sangat terpuruk? apakah ada saat yang hilang diantaranya?
Bisa terjadi karena banyak hal, bisa bencana alam, perang. Sejarah itu terjadi dalam proses yang selalu naik turun ada saat jaya, turun, selalu begitu di berbagai peradaban dunia. Apalagi saat jaman seperti Tell Beydar ini mereka punya musuh dari berbagai arah yang berbeda.

Bagaimana cara mereka membuat dak datar dulu?
Mereka menggunakan batang kayu, daun palem atau jerami, lalu menuang larutan lumpur diatasnya, seperti kita membuat dak beton. Walaupun ada hujan tidak sebanyak di Bali tentunya.

Kenapa mereka membangun rumahnya dengan menggunakan mudbrick (dari lumpur basah) bukan dengan bake brick (bata bakar)?
Kalau kita lihat dari lokasinya. Syria utara, bukan daerah yang ditumbuhi banyak pohon. Untuk membuat bake brick, selain butuh bahan bata juga dibutuhkan kayu untuk bahan bakar. Penggunaan bata bakar adalah sesuatu yang mewah, dan hanya ditemukan di bagian bagian yang penting saja.

Dalam konstruksi modern terutama untuk bangunan bersuhu ekstrem, 4 musim, aplagi bangunan di timur tengah biasanya terdapat insulasi yang berupa celah/ cavity atau material tertentu. Apakah ditemukan juga teknologi seperti ini?
Ini pertanyaan yang menarik. Kalau kita rasakan dan datang ke sana duduk di sebuah ruangan hasil rekonstruksi sebenarnya sungguh nyaman walaupun keadaan di luar sangat panas. Ini karena pemilihan material mereka mudbrick sebagi insulator panas yang baik, dengan ketebalan tertentu (yang cukup tebal) dan pengaturan penghawaan alami yang baik. Wah mereka sudah mengenal arsitektur hijau, low cost energy saving.

Bagaimana dengan proses rekonstruksinya? Apakah menggunakan metoda yang sama dengan metoda mereka membangun dulu?
Ini pertanyaan yang panjang, saya aan jawab dalam pertemuan selajutnya...(aduh..bersambung ternyata).

Kalau masih penasaran bisa diliat di beydar.com dengan tiga bahasa, Inggris, Perancis, dan Arab, pertanyaan terakhir yang belum terjawab bisa ditemukan juga jawabannya disana. Ada animasi, sejarah, proses restorasinya. Belajar sejarah ternyata bisa sangat menarik dan kait berkait, betapa kecilnya kita, betapa kecilnya sbuah peradaban yang bisahilang begitu saja ditelan bumi. Kenapa Bu Ating guru sejarah SMA membawakannya dengan amat membosankan, diramaikan dengan acara mencatat masal dan sama sekali tidak menarik. Ah mungkin bukan Bu Ating yang salah, mungkin gurunya bu Ating dulu yang salah. Atau memang aku dulu yang salah, yang lebih tertarik film animasi di tv dan main game.




Selasa, November 13, 2007

Kapak Kayu Mang Entum

Beberapa bulan lalu saat pulang ke Bandung, membuka peti barang bekas. Berisi berbagai tumpukan majalah lama, mainan rusak dalam kantong kerek berisi telur kecoa dan laba laba kering. Ada kapak kecil kayu buatan mang entum yang setidaknya dibuat awal tahun 80an. Mang Entum ini tukang kayu yang biasanya dipanggil saat rumah direnovasi. Dalam timnya biasanya ada 3-4 orang. Abah, Mang Entum dan beberapa orang lainnya yang disebut laden ( bukan bin laden yang kebetulan kontraktor besar juga di Saudi). Keahlian laden biasanya tidak seperti tukang, honornya juga tidak sebesar tukang. Abah adalah ayah dari Mang Entum. Entah kenapa tukang kayu sudah tradisi menurun seperti ini. Bapaknya tukang kayu anaknya tukang kayu juga. Abah hanya sempat saya lihat sekali saja saat masa awal renovasi rumah, katanya sudah terlalu tua untuk bekerja. Masa masa renovasi selanjutnya Mang Entum yang bertugas. Dia ini sudah bekerja meronavasi rumah kami sejak rambutnya hitam, hingga abu abu sebagian. Saya kira kalau saaat ini mang entum masih hidup, rambutnya sudah putih semua.

Kalau dia sedang bekerja, biasanya saya suka mengamati, cinutrun bari cingongo (ngeliatin sambil jongkok). Yang dikerjakanya ajaib. Kayu kayu kasar berbulu dirautnya dengan mainannya, hasilnya kulit kulit hasil suguan seperti rambut keriting. Kalau kusimpan dikepala, wah aku jadi keriting seperti obek (adiknya ibu). Saat seperti ini juga saat dimana biasanya di rumah ada bukit pasir. Bukit pasir seperti di rumah 'enek di tasik sisa hujan Abu Galunggung, tahun 80an. Yang asyik juga kalo liat dia mengaci hasil kerjaannya,bau semen ketemu air dan warna semen basah kehijauan, ah andai saja boleh ikutan. Mang Entum ini orangnya sopan sekali, kalau diajak ngomong dia bakal berhenti bekerja dan menjawab sopan dengan menghentikan kerjaanya. Jadi kata mamah kalau Mang Entum lagi kerja jangan banyak tanya dan gangguin ya (makhluk kecil ini dulu teramat bawel dengan suara cemprengnya yang kalau pertanyaanya belum dijawab akan mengulang prrtanyaannya seperti ringtone).

Mang Entum punya tas ajaib. Sayangnya tas ajaib Mang Entum selalu disimpan di tempat yang jauh daru jangkauanku. Kalau kita intip isi tasnya, whuaaaa istimewa buat anak kecil yang belum duduk di bangku TK saat itu. Ada gergaji berbagai bentuk, sugu, kikir, kampak, waterpass yang herannya selalu rata, benang kasur, berbagai penggaris metal, siku siku. Ingin sekali main dengan mainan mainannya Mang Entum. Mainannya ini bisa memotong kayu betulan, berbeda dengan pedang pedangan kepunyaanku yang dipukulkan ke tangan pun tak berdarah. Wah kalau kuhantam apa saja dengan mainan mainan Mang Entum ini pasti asyik. Sayangnya tasnya selalu disimpan dari tempat yang sulit dari jangkauan bocah sepertiku. Disimpan diatas rak lah, atau disekitar para pekerja,

Sampai suatu hari di tanah kosong yang sekarang jadi kamarku di Bandung ini, kutemukan tas mainannya. Mang Entum sedang bekerja berada di ruangan lain. Wahhh...asyik tinggal pilih berbagai mainan logam mengkilat. Aku ambil satu, Kapak besi tanpa karat sedikitpun, ujungnya lurus tajam seperti golok belakangnya membesar, orang sunda menyebutnya kampak. Senjata yang juga digunakan Si Wiro Sableng, tapi tak ada tulisan embos 212 disini. Untuk anak seumuranku harus kupegang dengan dua tangan. Berat tapi asyik, mulai lah kupotong sisa sisa potongan kayu ini jadi kecil kecil. Sampai akhirnya mang Entum muncul di pintu yang belum berdaun pintu.

Mang Entum ini penampakannya jauh dari seram, Mukanya mirip Iwan Fals dengan potongan rambut pendek keriting, tersisir jambul kebelakang. Walaupun bekerja menukang tetap selalu rapi dan tidak terlihat dekil. Eh..cep jangan main dengan itu ya tajem, nanti kena tangan (hmmm..jawaban standar orang dewasa). Tapi dia malah mengajakku ke salah satu sudut mengambil kayu sisa. Plak plak plak, dia membuat sesuatu. Sambil berjongkok dengan tampang cengo, masih terheran heran dia membuat apa sih. Whuaaa....ternyata Mang Entum membuat kampak. Bentuknya persis seperti kapak mainanannya Mang Entum. Ujungnya juga tajam, tapi yang ini terbuat dari kayu semua, dan tentu sala lebih ringan. Satu sisi bisa dipakai sebagai palu satu sisi bisa dipakai untuk memotong. Begitu jadi langsung deh kuambil dan kutunjukan ke mama, maaaaaaa...dibuatin ini sama Mang Entum, Mang Entum baik ya mah. Sayup sayup kudengar suara Mang Entum "Atuh da palalaur neng, bisi kumaha onam Ku Mang teh didamelkeu we tina kai."

foto oleh ikeow

Ternyata ada yang aneh dengan kampak mang entum ini. Semakin sering kupakai bagain tajamnya untuk memotong dan menghantam sesuatu. Ujungnya jadi berbulu, memang cuman kapak kayu. Walaupun cuman kapak kayu yang belakangan baru kusadari ternyata ini kampak palsu, bukan kampak beneran (dasar orang dewasa). Walapun begitu aku tetap senang main dengan kampak buatan mang entum ini. Biji jambu di pegarangan rumah bisa kubuat gepeng dengan satu hantaman.

Saat kapak Mang Entum ini kutemukan di peti harta karun dalam kresek berisi berbagai mainan lawas. Mata Kahfi keponakanku yang belum duduk di bangku TK langsung berbinar. Dan benda yang pertama dia ambil dari setumpuk mainan lama itu si kampak kayu. Whuaaa.....apa ini teh. untuk mukul mukul yah..ekspresi jailnya mulai keluar. Tanpa dikomando beberapa mainan plastik dalam kondisi setangah rusak pun dihantamnya dengan kampak mang entum. Ini teh kan udah sedikit rusak, kita rusakin aja yah sekalian kata Kahfi keponakanku.

Mainan palu-paluan semacam ini belakangan saya temukan di mall, berbagai pasak aneka warna harus dimasukan ke lobang kayu yang cukup sempit. Dengan tulisan di plastik pembungkusnya, mainan edukatif untuk melatih motorik anak. Mang Entum ternyata berpikiran 20 tahun kedepan. Mainan edukatif tidak harus berwarna warni dan dilabeli mainan edukatif. Untuk anak seumuran Kahfi, Punch and destroy adalah mainan yang sangat menyenangkan.

Melihat rel kereta plastik yang hancur berkeping keping dihantam kampak mang entum tawa kahfi pun lepas, satu hantaman lagi, satu tawa lagi, satu hantaman lagi satu tawa lagi, begitu seterusnya. Punch, destroy and laugh. Ini boleh dibawa pulang nggak mang? kata kahfi.


foto oleh ikeow





Rabu, November 07, 2007

Aliran sesat hanya trend sesaat?

Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) mengecam tindakan penangkapan yang dilakukan terhadap sejumlah orang yang mengikuti kelompok aliran yang dianggap sesat. Di Jakarta, Senin (5/11), Juru Bicara Kontras dan Law Enforcement Wacth, Abu Said Pelu mengatakan pemerintah atau siapapun tidak berhak menyebut seseorang atau suatu kelompok sebagai sesat. Apalagi, Indonesia bukanlah suatu negara agama yang berhak mengatur masalah keyakinan pribadi warganya.

Menurut Abu Said, tindakan anarkis dan penahanan yang dilakukan warga maupun polisi terhadap sejumlah orang yang dianggap mengikuti aliran sesat, melanggar pasal kebebasan beragama dan menjalankan keyakinan. Hal ini diatur dalam Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 dan Pasal 22 Undang-undang HAM tahun 1999. Kontras juga menganggap tindakan penangkapan kelompok ini sebagai mengkriminalisasi keyakinan. Sebab, tidak ada unsur-unsur pidana yang dipenuhi.(BEY)

Kontras ternyata lucu juga ya, (hehehe, aku kira selalu serius...). Kali ini saya akan bersikap kontras dengan kontras. Sungguh saya tidak keberatan kalau mereka (yang dibilang sesat itu) mengatas namakan agama kutukupret atau apapun, silakan. Tapi kalau lalntas mengatasnamakan agama yang saya anut, saya termasuk dalam barisan yang terluka.

Kalau dasar dari pendapat Yth. Bapak Abu Said ini kebebasan berpikir silakan, aku ngga ikut ikut. Untuk menilai ulangan matematika anak SD tentunya bukan guru pendidikan jasmani yang menilai, setuju? Biarlah pakarnya yang menilai. Untuk menilai sebuah aliran agama (Islam) parameternya apa? Ya Al Qur'an dan Hadist. Berani mengganti ini dengan kebebasan berpikir tanpa batas? sungguh saya tak berani, saya masih takut pada-Nya.

Saya juga termasuk orang yang tidak setuju, tindakan anarkis main gebuk dan main bakar, untuk apa? Sepertinya masyarakat kita memang belum siap untuk bagaimana bereaksi dan masih larut dengan kerumunan, persis seperti gerombolan suporter sepakbola pulang nonton. Satu teriak timpuk, semua menimpuki. Menggebuk dan membakar berari turut membela agamanya yang terusik dan diinjak , maaf saya tidak ikut dalam barisan ini.

Dalam tarikan garis yang lebih jauh lagi fenomena aliran sesat ini bisa dites untuk mengetahui respon masyarakat cerdas? atau tipe kerumunan? Bisa jadi Al-Qiyadah hanya sebuat test case uji kecil dari tabung reaksi kecil untuk ledakan yang lebih besar. Bersebrangan, sesat, laknat atau apapaun namanya lalu biarkan mekanisme kerumunan yang menghancurkannya. Masih ingat peristiwa tahun 65-66an siapapun yang berseberangan sendalnya tidak akan pulang ke rumah (untuk kasus dulu ini mekanisme kerumunan didukung pemerintah saat itu, dan dunia...(baca Amerika) waduh jauh sekali ya tarikannya.

Bisa terjadi seperti ini bila mekanisme kerumunan dibiarkan bekerja sendiri. Diperlukan sikap tegas dari pemerintah, sebelum mekanisme kerumunan bekerja dengan lebih brutal, mungkin kontras tak berpikir jauh kesana. Dan tentunya sikap tegas pemerintah juga bukan untuk semakin melenganggnya mekanisme kerumunan bekerja, main gebuk main sikat.

Semoga saja trend aliran sesat ini hanya trend sesaat.








Selasa, November 06, 2007

Kursi di pojok ruang si mbah

Oleh oleh mudik lebaran kali ini saya bawakan cerita dari rumah keluarga mbah Darso Sugito rumah no 04 di RT 15, RW VIII daerah Wedi Klaten,daerah yang cukup parah kena efek gempa Yogya beberapa waktu lalu. Di Rumah kecil ini mata saya mulai jelalatan. Selain mencicipi berbagai macam kue lebaran. Mata saya mulai menyapu, lantai dinding dan setiap jengkal yang bisa saya lihat. Plafon bilik yang terpasang rapi, jendela dengan kaca warna warni pengaruh de stijl. Menarik, lantai semen mengkilat yang kalo kerjaan kantor biasa diberi kode finishing CP, cement polished yang, dipakai juga di rumah ini.



Pintunya tidak kalah menarik membuat adik ipar saya yang bertinggi 186 cm harus sedikit merunduk. Tinggi pintunya tidak lebih dari sekira 175 cm saja, merundukan kepala untuk 11 cm. Skalanya nyaman, humble, dan ramah dengan ruangan yang memanjang tidak terlalu besar. Java scale, Skala Jawa, skala bangunan di jawa memang sangat manusiawi kalau perlu 'kejedot' 'kejedotlah' sedikit berbeda dengan skala bangunan kolonial, atau tipologi bale di kraton yang tinggi menjulang. Skala bangunan privat aristektur kampung kampung di Jawa sangat intim, Skala yang cocok untuk bercanda tawa lepas. Dugaan saya skala yang enak ini timbul karena pola aktifias yang dulunya lebih banyak berada di tanah,dipan, bale, lesehan. Jadi tak perlu langit langit atau pintu yang tinggi kan. Skala untuk sebuah produk desain atau arsitektur jadi penting, tak peduli apapun langgamnya kalau skala dan proporsinya tak terselamatkan, usaha selanjutnya tak berkontribusi banyak lagi. It's all about proportion,...Boss said.



Di pojokan ruangan terdapat tumpukan kursi yang kebetulan belum pernah saya liat, yang ternyata juga saya duduki.Memang sulit ya memperhatikan kursi yang diduduki daripada memperhatikan kursi orang. Seperti juga banyak orang yang mengkritisi orang yang duduk dikursi empuk, tapi kalau sudah duduk di kursi empuk...tidak terlihat ada yang janggal. Kalau anda hidup di desa desa, atau masih punya kakek di desa,atau setidaknya masih punya foto pernikahan Ayah Ibu atau saudara saudaranya. Perhatikan juga kursi yang digunakan disana.mungkin sama dengan kursi ini. Kalau ada yang seperti ini bagi bagi fotonya ya.



Rattan Stackable Chair, Kursi rotan produk lawas dengan desain yang cukup everlasting.Jadi teringat kemarin baru baca tulisannya Zenin Adrian di Jakarta post tentang pameran produk indsutri kreatif yang didisplay dengan cukup menarik didukung oleh ruang yang di desain Andra Matin. Berbagai produk diletakan begitu saja dengan dasar hitam, dinding hitam tanpa repot repot display, dengan tata lampu berbagai produk industri kreatif ini jadi begitu menonjol dan lebih terkesan seperti dalam sebuah pameran instalasi. Wah untuk ini saya boleh menyesal tak berada di Jakarta. Banyak produk bagus karya desainer Indonesia yang justru tidak mendapat apresiasi di dalam negeri. Wah mungkin kesadaran masyarakat Indonesia akan desain masih rendah ya? Atau kesadaran industri juga yang masih terbelakang? idiot? atau industri yang autis, asyik dengan dirinya sendiri. Berbagai produk plastik Lion Star sejak saya kecil hingga sekarang tidak mengalami berbagaiperubaha signifikan. Mungkin sudah cukup puas, atau sudah untung. Begini saja sudah laku kok mas, mungkin begitu kata si engkoh pemilik pabrik plastik ini.

Kembali duduk ke kursi.
Berbeda dengan berbagai kursi tradisional Jawa antik yang sudah populer di berbagai gerai furniture & interior , Kursi Jodang, Bondowoso, Madura, yang desainnya sudah menjadi desain publik (semoga kelak tak dipatenkan Malaysia) dibuat dengan desain kayu jati solid. Kursi lawas ini berbahan dasar besi dan rotan. Warnan besinya ijo ndeso. Bagian pijakan belakangnya dilas dengan sambungan pipa, silender ketemu silinder. Bagian kaki depannya ada bantalan karet dengan sambungan las yang berbeda, sambungan depan ini di pipih salah satu baru dilas. Satu pijakan kaki dengan sambungan pipa. Bergerak ke arah paha, ujung lengkungnya cukup nyaman dan ergonomis, yang menarik di bagian pantat. Dudukan kursi ini dianyam dengan anyaman rotan ckup lebar dengan pola anyaman bilik sederhana. Lendutannya cukup enak saat diduduki. Bagian senderan agak anti klimaks dengan plat besi tipis yang bagian belakangnya bercat kode HR24, HR 25, seperti layaknya kursi sewaan di tempat hajat. Bagian ujung senderan masih satu karakter dengan desain di bagian paha, lengkung lengkung tumpul, yang jadi jargonnya nokia, tiada sudut di badan manusia (mungkin nokia tidak melihat ketek sebagai sudut).

Dejavu, Mengingatkan saya pada berbagai produk furniture modern dengan syntetic rattan, ataupun yang dengan rotan asli. Seperti yang terdisplay di banyak toko toko furniture di daera Kuta, dan tersebar di berbagai tempat nongkrong di Bali. Ini salah satu contoh produknya, yang saya dapat disini. Dengan bantuan mbah gugel “stackable rattan chair”



Kursi ini terpaut jauh umurnya,speerti membandingkan si mbah di pojok rumah mbah darso dan abg ‘chick’ di kafe gaul. Namun si mbah masih bisa bertahan dengan desain yang tak kalah modern, bis ditumpuk (stackable), desain vintage yang ok. Tak jelas siapa desainer kursi di pojokan rumah mbah Darso ini, bertanya karya siapa sama dengan bertanya siapa penemu becak? Hasil revolusi Industri paska art nouveau dalam konteks keindonesiaan, hasil revolusi masuknya las karbit ke pulau Jawa.

Kalau mau dimodifikasi sedikit bisa jadi produk furnitur retro yang unik. Terpikir untuk mendandani si mbah di pojok rumah ini. Dengan material metal cat hitam matt, atau dengan metal brushed finish. Dudukan rotan yang unik juga pada bagian senderan daripada sekedar plat tipis.

Tapi sebaiknya kubuang jauh jauh ide desain retro si mbah ini, nanti malahan seperti mendandani mpok nori dengan bedak tebal. Kursi si mbah di pojok ruangan ini masih terlalu menarik buat didandani ulang. Ijonya, goresan cat yang tak rata, plat tipis senderan, yang justru membuatnya menjadi vintage stackable rattan chair aseli endonesa.









Sabtu, November 03, 2007

Rasakan waktu melambat beku

Masih dalam suasana lebaran Teringat Palembang, kota yang selalu jadi tujuan mudik keluarga kami setiap dua tahun sekali. . Mudik keluarga kami terhenti di tahun 1998. Tahun 2000 tradisi ini tak lagi ada. Selalu ada yang datang dan pergi. Dari balik kaca belakang jendela mobil saat melambaikan tangan kadang berpikir apakah sekarang saat terakhir kami mudik ke rumah panggung kayu ini. Akankah mereka menyambut dari kaca depan tahun berikutnya?

Kota sungai yang diklaim merupakan kota tertua di Indonesia sejak 683 M, menurut prasasti Kedukan bukit. Saya sendiri merupakan hasil perkawinan silang antara Ibu Sunda/Tasik dan Bapak dari Palembang. Kalau disingkat jadi agak unik juga PATAS, Palembang Tasik, atau PALSU Palembang Sunda. Berdasarkan perjanjian pranikah (wahhh..) Mama dan Papa mudik lebaran selang seling Tahun ganjil ke Tasik, tahun genap ke Pelambang. Kami tidak melihat nenek dan kakek kami menua begitu cepat, rasanya sama terus bentuk rupanya. Yang jelas mereka melihat kami tumbuh begitu cepat dalam hitugan dua tahunan, 0,2,4,6,8,10,12,16,... Hanya dengan delapan pertemuan umur kami sudah beranjak enam belas tahun. Mudik ke Baturaja, Kayu Agung,Palembang selalu saya nantikan, Rumahnya terbuat dari kayu dengan lantai papan mengkilat karena selalu digosok dengan minyak kelapa dan kemiri. Tanahnya luaas sekali, puas membersikan kebun membakar sampah daun daun kering mengisinya dengan batu kerikil putih 'limestone' sampai meledak pecah pecah seperti petasan. Apalagi kalau lebaran bertepatan dengan musim buah duren, duku, rambutan, rambe, tinggal panjat disekitar pekarangan. Biasanya satu petak (yang terdri dari banyak pohon rambutan) selalu disisakan untuk disikat para cucu.

Di hari kedua biasanya kami ke Kayu Agung sebelum melanjutkan perjalanan ke Palembang ,rumahnya tak kalah unik, tepat di depan sungai dengan deretan pohon kelapa sepanjang sungai yang konon diperintahnya kakek buyut. Didepannya ada langgar kecil dengan tangga ke arah sungai. Di depan teras rumah ini yang bertangga dua agak setengah lingkaran (Jaman itu tak sembarang rumah boleh bertangga kembar). Dari teras depan seberang jalan ini kita bisa melihat burung elang berputar-putar lalu tiba tiba menukik tajam menangkap ikan. Saat hari kedua di Kayu Agung (can be translated as Holywood) ada pawai midang, muda mudi berpakain pengantin adat dengan musik tanjidor. Katanya sebagai ajang buat mencari jodoh juga.

Mengingat pengalaman masa kecil ini baru tersadar betapa mahal pengalaman ini. Apakah anak anak nanti masih akan mudik dengan menikmati mandi di sungai, berlompatan menhindari lintah, menginap di rumah kayu tak berjendela kaca, dengan kloset berupa papan di lantai panggung yang dibolongi dengan bidang miring seng dibawahnya dimana kita bisa melihat luncuran prajurit kuning menghujam rimbunan pohon talas dibawah. Memakan rambutan langsung dari pohonnya. Akankah pengalaman seperti ini hanya akan bisa didapat dengan membayar ratusan ribu di fasilitas rekreasi outbound yang semakin marak di pinggiran Jakarta.

Soal perbadaan budaya juga unik karena dalam budaya Sunda Palembang dianggap sebagai sebuah negeri yang teramat jauh, seberang lautan. Dalam perspektif kuna ini seperti perkawinan Barat dan Timur. Bisa dilihat dari pepatah lama orang Sunda kalau ada seseorang yang sakit atau kena musibah..."Sieuh..sing jauh jauh siah...panyakitna..ka sabrang ka Palembang...." Gawat kan...semua yang jelek dibuang kesana, Tolonglah hentikan sumpah serapah ini hehehe, please deh..jangan kau sumpahi lagi aku wahai baraya sadulur. Soal berbicara orang Sunda berbicara halus dan pelan, disana orang orang berbicara keras dengan nada turun naik..Ooooyy nak kemano...?. Masuk akal kenapa terbiasa berbicara keras dari jendela rumah panggung aku bisa melihat dua orang ibu sedang berbincang dari jendala rumahnya (masing-masing)..sambil tertawa-tawa, padahal rumanya terpisah dua buah kebun berbatas tanaman jarak pagar berjarak sekira 400 meteran.

Kakeku M Yasin Adiah Toha (hehehe..mulai sekarang namamu tercatat dalam daftar pencarian google).Kita memanggilnya Aki Yasin dan 'Nek Tjik Mas seperti seorang cucu memanggil kakek dan neneknya di Bandung. Walaupun mereka berdua mempopulerkan istilah Yai dan Mbah, sepertinya gagal total argumen anak kecil apalagi yang keras kepala seperti kita sulit dibantah, udahlah samain aja biar nggak pusing. Dalam bahasan dusun di Baturaja Nenek berarti Kakek, dan Kajut (bukan kanjut) berarti Nenek. Kalau kami pakai dua panggilan ini semakin aneh. Mah..Kenapa sih Nenek Sirih itu laki laki? (Nenek Sirih, adalah kerabat kami ulama desa yang pernah bersekolah hingga ke mekah dan doyan mengunyah sirih). Kenapa ya kok nama istrinya aneh seperti... ? (Kajut Tjik Unah)

Aki Yasin ini petani di Baturaja membuka pembibitan di Lubuk Batang, Baturaja dengan Judul MYATO, seperti perusahaan Jepang ya, yang tak lain adalah singkatan namanya sendiri. Orang tua dulu ternyata sudah peduli dengan branding yah. Dari sekian banyak saudara-saudaranya hanya dia yang mau kembali ke dusun, desa kecil Lubuk Batang di Baturaja, bertani hidup swasembada dari sawah dan kebun sendiri. Rasanya bangga jadi cucu petani, karena Suharto pun presiden RI selaman 32 tahun dulu mengaku anak petani.Tak heran selalu fasih dalam acara temu petani. Presiden mendatang harus tahu banyak hal mulai bercocok tanam, IT, kalau perlu jago memasak dan menyanyi hehehe.

Tanah di Lubuk Batang tidak terlalu subur berwarna kemerahan banyak lempung, dengan pasir keputihan dan banyak batuan kapur. Sewaktu kecil senang sekali mengumpulkan berbagai macam batu yang aneh aneh, pasirnya pun aneh seperti gula pasir (pasir kwarsa untuk bahan kaca). Tanaman di pembibitannya kebanyakan tanaman keras hasil okulasi, berbagai bibit rambutan, duren. Hampir pasti dalam bagasi mudik ke Baturaja di mobil selalu ada polybag isi bibit tanaman varitas baru untuk ditanam disana atau tumpukan majalah trubus.

Bapaknya Aki Yasin berasal dari Baturaja, M. Toha Natadiredja bermata sipit tapi berkulit legam yang pindah ke Palembang bekerja di pengadilan. Foto beliau ternyata terpampang di Museum Sultan Badarudin palembang, dengan judul Contoh baju kesulantanan Palembang Darussalam, yang saat itu sebenarnya sudah masuk penjajahan Belanda. Istrinya putri salah satu pangeran Kayu Agung yang beristri empat. Bangsawan jaman dulu lah, makam istrinya berjejer empat disamping makamnya. Sewaktu kecil sempat terheran heran melihat makamnya, Pah ini makam siapa..?Istrinya.Ini...? Istrinya.Ini...? Istrinya.Ini...? Istrinya Kok banyak? Yah ini kan pangeran jaman dulu. Kalau aku pangeran bukan? dengan mata berbinar

Jadi kalau ditanya Palembangnya mana OKI atau OKU. Ogan Komering Ilir atau Ogan Komering Ulu? Ya keduanya. Daerah OKI sering didentikan dengan para pelaku kriminalitas, waduh gitu amat ya..mungkin identik dengan perilaku masyarakatnya yang keras, Tapi ini bukan cerita bohong dalam salah satu keluarga kami bisa jadi ada polisi dan bandit sekaligus. Bandit disini...ehm dalam arti sebenarnya. Masih tak percaya juga? Dalam sebuah cerita perantauan ayahku ke Jawa, sudah tak aneh bila ada keluarga dimana harus sanjo. Mengunjungi keluarga, silatuahmi jadi penting , menginap lebih bagus. Menginaplah ia, rupanya sedang ada rapat besar, bukan rapat keluarga tapi rapat rencana operasi......terkejutlah dia ternyata keluarganya di rantau bekerja seperti ini. Lebih terkejut lagi karena tamu tak diundang yang tiba tiba datang ini diperlakukan seperti keluarga tanpa menganggu jalannya rapat itu, dan dia bisa mendengarnya dengan sangat jelas sambil turut memakan cemilan di meja besar .Upss...sepertinya bukan cerita yang menarik untuk dibanggakan.

Masih ingat kalimat almarhum Papaku, anak laki laki itu harus tahu silsilah keluarganya. Waduh...sewaktu kecil sempat melihat coretan silsilah ini yang ujung-ujungnya dari keluarga di Baturaja perambah hutan ini bernama Jawa perantauan jaman keruntuhan Majapahit atau Mataram Islam. Tak begitu jelas juga dimana kertas kertas itu disimpan. Yang jelas pertanyaan Om itu saudara dari mana ya? Walaupun pasti dijawab dengan semangat, ...jawabannya yang panjang dan lebar kadang menarik empat generasi ke atas yang membuatku bertanya balik dalam hati, Kenapa tadi tanya ini ya..

Kekerabatan di daerah Sumatera Selatan menjadi penting, budayanya memang begitu guyub. Saudara yang di budaya Sunda, Jawa, disebut saudara terseret karena hubungan ipar disana bisa jadi masih saudara dekat. Apalagai saudara satu garis dari garis keturunan bapak, itu saudara dekat.Dan jangan dilupakan juga masih ada saudara seperjuangan, saudara seperantauan, saudara karena hutang budi. Sewaktu pulang shalat Ied di Lubuk Batang, kampung kakek di Sumatera Selatan. Saat banyak orang saling sapa. Pah itu saudara juga? iya itu anaknya Nenek Rom depan rumah . kalo Om yang Tadi? Iyah Itu anaknya nenek Sirih dan Kajut Tjik Unah yang rumahnya tinggi itu.Itu? iya itu cucunya...Jadi yang mana lagi yang saudara? Semua orang di Lubuk Batang ini bersaudara...Oh, dengan nada tenang tampang bingung. Jangan jangan kamu saudarak juga?

Kemana ya anak anak masa datang akan mudik, tergantung di mana kakek dan neneknya berada. Mungkin Jakarta, Bandung, Semarang, Yogayakarta, Surabaya dan kota kota besar lainnya akan menjadi tujuan mudik generasi selanjutnya. Jakarta itu pilihan bukan harga mati, ayo berpencarlah. Indonesia amatlah luas. Akankah anak cucu kita masih bisa bergelayutan di pohon mangga saat mudik atau memenuhi mall mall dan arean bermain dan pusat perbelanjaan.

Terimakasih untuk kakeku yang menghadiahkan mudik lebaran yang teramat mewah, pilihanmu menjadi orang kampung memang tepat. Aku benar benar menikmatilah saat tangan itu mulai dilambaikan dari balik kaca belakang, nikmati setiap gerakannya, rasakan waktu melambat beku. Biarkan waktu berjalan, rumahku ada di ujung jempol kakiku.