Sabtu, November 17, 2007

Dari Balik Bilik TPS Pemillu Ikatan Alumni ITB, Denpasar, Bali

Jum'at malam pukul 19:09 HP siemens saya melolong, Auuuuuuu...(ringtonenya memang lolongan anjing hutan)
Isinya pesan pendek dari Pak Baskoro Tedjo, Dosen pembimbing TA di arsitekur ITB tahun 2002 sekaligus mantan boss di Bandung 2002-2003. Sebelumnya sempet dengar sekilas tentang pemilihan ketua IA ITB dari blognya dosen informatika pak Rinaldi Munir.

pabas :Besok nyoblos Betty ya
simpri :katanya kemaren sempet ke Bali ya sehari?Buat yang jauh jauh kaya kita (di Bali) apa ada coblosan online ngak ya.
pabas :Aku masih di bali,minggu baru pulang. Besok mo coblos di Renon.

Akhirnya minta tolong mbah google dapat nomor telpon IA ITB Bali dengan kontak Bagus John S, Made Wijaya
Jl. Seruni No.29 Denpasar – Bali 60233. Telp. (0361) 235 338.Fax. (0361) 753 809

tit tut tet tut teet tutt ( 6 digit angka dipencet)

simpri : Halo apa betul ini sekretariat IA ITB Bali..
mbak X : Nggih.
simpri : Jalan Seruni itu dimana ya mbak, saya cari di peta Bali kok munculnya di klungkung. ada juga jalan Senuri?
mbak X : Eh, deket mriki di deket Polda Bali.
simpri : (waduh dimana tuh..ya)...Kalau mau coblos disitu apa di Renon ya?
mbak X :Langsung aja kesana, orang sekretariatnya sudah pada pergi dari pagi.
simpri : Mulai jam berapa ya mbak?
mbak : Ya diatas jam sepuluhan dah..langsung mriki ke PLN renon (dengan logat Bali yang kental)

Akhirnya kamipun bergegas ke Renon sambil mampir di bubur ayam Pak Lik, tepat di depan monumen Bajra Sandhi. Ternyata bubur ayam udah habis berganti Siomay Bandung. Selesai dari sana langsung ke PLN. Sudah ada beberapa tampang alumni ITB, di lantai tiga. Waduh sepertinya udah sepuh sepuh, tapi masih bersemangat muda. Ketemu temen lama pada semangat. Sempet berkenalan dengan Pak Budiman EL 75 yang semasa kuliah dipanggil Ade.

Sempat betemu juga dengan mas Erwin AR 90 yang baru buka usaha sendiri selepas lama bergabung dengan GKA Bali, ketemu mbak Prita,dari Area Designs (heheh ini mah sekantor). Ada anak arsitek 2003 juga Dino dari GFAB sanur Bali, dan Indah AR dari Bensley Design Studio. Wah istriku yang angkatan 99 sepertinya gagal jadi pencoblos termuda.


mas Erwin dan mba Prita lagi isi formulir pendaftaran. Langsung daftar langsung coblos, gampang ternyata.



Saya dan istripun akhirnya mendaftar disitu saat itu juga mendapat kartu suara dan, sempat lihat lihat brosur. Ada brosur bu Betti (1),Om Hatta(2), Pa Boyke(4) kandidat lainnya Zaid, dan Pak Hengki ngga ada di brosurnya. Maaf deh jadi tidak saya pertimbangkan buat dpilih. Hanya 3 kandidat yang saya pertimbangkan.



Langsung menuju bilik suara, Ini fotonya. Di samping Pak Budiman EL 75,yang baru 6 bulan bertugas di PLN Bali.sedang coblos surat suara juga. Saya sendiri baru colok nomer 1. Waduh kok dibilang bilang, bilik alumunium KPU jadi berubah acrylic transparan dong. K

Habis coblos, sms ke temen yang kebanyakan belum tahu kalo hari ini ada pemilihan ketua IA ITB.

Kenapa kupilih tante Betti?

-SMS hihihi. Kalo ngga di sms Pak Bas mungkin aku nggak tahu ada pencolokan di Bali. Kalo diperhatikan lebih jauh ini juga jadi strategi kampanye tante Betty. Memberdayakan masa mengambang di luar lingkaran alumni yang sudah sering aktif di IA. Terlihat jelas dengan pencantuman tata cara pemlihan di brosurnya tante Betty.
-SMS dari Ibu mertua, Jangan pilih yang politisi, kenapa ya? hmmhm...inget ketua IA yang sebelumnya kali ya?
-Kalo ada kaos sebenernya boleh juga, tapi ngga ada tuh.
-Layout brosurnya paling terdesain. Dengan dua belas lipatan yang masih bisa masuk di saku kemeja saya. Buat saya design does matter. Detail does matter. Kertasnya tipis, environmental friendly.
-Jalur standar, aagh ini jalur standar Alumni SMAN 3 Bandung dan AR ITB 79. Sedangkan saya AR 97 dari SMA yang sama, angkatan kita berkebalikan angkanya ya Bu. Sama sekali bukan alasan yang penting sih kalau ada kaos mungkin saya bakal lebih pilih kaos sebagai alasan hehehe...Kaos seengaknya 16.500 modalnya hehehe.
-Bu Betti Ngeblog juga,bukan alasan yang penting juga anyone can do blog job.Walaupun blognya Bu Betti terlalu banyak foto dirinya di setiap posting tulisannya. Saranku sih mending diganti ilustrasi atau apa gitu yang lebih kontekstual.
-Namanya sama dengan tanteku yang jagoan mijit refleksi,bukan alasan yang penting juga.
-Dan yang menarik dari program IAnya Bu Betti. sinergi dan keragaman. Bersinergi antar angkatan 60,70,80,90, 2000an. Wah ini lagi lagi strategi marketing yang sukses. Kebanyakan lupa bahwa pemilih muda ,yang baru jadi alumni biasanya semangat. Angakatan 90-an apalagi 2000 nggak suka golf Bu, lari pagi atau sepeda santai boleh deh. Apalagi kalo ada kaos..(halah itu lagi). Please jangan ajak aku main golf Bu. Aku lebih suka memotong rumputnya.

Yang kurang asyik dari brosur tante Betty ini .
Katanya logonya apabila dipisah akan membentuk dua telinga yang artinya mendengar, hati yang berpisah=mendengar. Mengingatkan saya pada dua cinta, kekasih gelap . Atau... ya...logo wall's. Waduh logo wall's lebih bagus malah.Hatinya dua hati ini dihubungkan dengan satu sapuan kuas. Bu betty ternyata suka es krim juga yah. Logo ini kalo dirotate ke kanan 90 derajat seperti bentuk bibir Bu Betti.


paling kiri, logo es krim Wall's, tengah logo kampanye Bu Betti, Paling kanan logo iseng kalo digabung. We want an ice cream hehehe..

Dibagian Kegiatan organisasi sosial,
Tercantum sumbangan untuk ITB dengan 6digit angka 0, dan nama angkatanya di 3 digit depan ditambah angka 0. Berapa hayo..Kalo bacanya serius dang nggak pake sekip, sekip tau deh. Kalo saja Bu betty angkatan 99, atau 2003. waduh lumayan juga selisih sumbanganya. Kok jumlahnya disebutin ya...kan kasian calon lain jadi benjret kebanting. Takutnya dipandang sebagian orang sebagai ria, ceuk sundanama bisi pupujieun. Eh tong suudon jadi jalmi mah m'pri, eta teh hasil tina acara nu diayakeun. Semoga jadi motifasi buat alumni lain buat turut nyumbang kampusnya, saya tahu banyak alumni yang lebih sukses dari Bu Betty semoga turut tergerak.

Sehabis selesai melalukan pencoblosan buka buka brosur calon lainnya.

Yang menarik dari Pak Boyke Minano. Eh ada beberapa kaos yang dipakai alumni kok aku ngga dapet yah hehehe (dasar jurig gratisan). Dari brosur perkenalanya biasa saja kurang empatis, lebih seperti curiculum vitae untuk Ikutan tender. Kata Rosihan Anwar, jadi pemimpin itu musti bisa akting. Menampakan sisi emosi. Programnya relatif sederhana dan tidak muluk muluk, sepertiya pribadi yang rendah hati tidak sombong sekaligus tidak mau bermuluk muluk.


Brosur om Hatta

-Dominan warna biru..didukung PAN ya om Hatta? Mau jadikan IA buat kendaraan politik? eh m'pri tong suudzon. Bukan suudzon, dulu pernah ada yang begitu.
-Waduh aku mumet bacanya bahasanya ketinggian seperti bahasa di pelatihan motivasi, daya juang, atau diagram di rapat kerja kabinet. Kok saya lebih nyaman dengan bahasanya pak Boyke Minarno yang tak muluk muluk ya. Yang bagus di program kerja Om Hatta ini banyak menekankan sisi kewirausahaan bahasa kerennya technopreneurship (kedengeran seperti musik ajeb ajeb yah) .

Ada yang saya kurang mengerti, KAPITALISASI PENGETAHUAN itu apa ya om? menjadikan pengetahuan sebagai modal/aset? atau pengetahuan bisa dijual? (ITB makin mahalll???) Aku ngga ngerti nih...semoga bukan yang kedua walau kenyataannya begitu.

Program yang nyata tapi aneh, atau nyata nyata aneh?

Program degan indikasi kesuksesan yang cukup aneh,...buat saya adalah...program sarana fisik Membangun Menara ITB di Jakarta.%&%&$(*$(@#(@# Halowww....Saya ini lulusan arsitektur, suka proyek monumenal tentunya. Tapi untuk yang ini? maaf deh. Kok seperti gayanya Bang Yos membangun Jakarta ya? atau Sukarno jaman 60-an dulu. Buat saya ini tidaklah penting. Kok seperti pendekatan pejabat ya (pura pura lupa Om Hatta ini pejabat juga). Membangun menara air di sumbawa, NTB, NTT, yang bukan untuk alumni ITB, tanpa logo gajah sama sekali jauh lebih cerdas rasanya. Banyak ide kreatif dan cerdas seperti hipporoller ini misalnya.

Om Hatta ini juga mengangkat isu hijau pemanasan global dengan salah satu indikator keberhasilannya minimum menghasilkan 5 rekomendasi alumni ITB untuk solusi Global Warming. Waduh agak kontradiktif dengan brosur kampanyenya Om Hatta nih, pake Kertas relatif tebal, safe natural resources.

Inclusive Parternship, menyusun mekanisme yang mendorong badan usaha alumni untuk menyerap alumni ITB sebagai tenaga profesonalnya. Inclusive kok untuk alumni ITB? bukannya itu jatohnya ekslusif? Ini mangga loh dek, tapi rasanya jeruk, cobain deh. Takutnya ini malah membikin konglomerasi gaya baru. Masih mau jadi segerombolan kecil elitis?

Sambil pencoblosan Pak Budiman EL 75,yang sekaligus tuan rumah bercerta sedikit tentang PLN Bali. Tentang kemungkinan pembangkit baru tenaga batubara, atau bahkan gas yang lebih bersahabat dengan lingkungan. Tentang berbagai program PLN hingga skala lingkungan sosialisasi ke tingkat banjar. Tentang rendahnya loss di PLN Bali, orang Bali jujur jujur. Di kita loss hanya 8% sedangkan untuk nasional diatas 13 %. Acara selanjutnya mikrofon bergilir ke ketua IA sekarang Pak Jhon, bercerita tentang masa kepengurusannya yang sudah saatnya diganti, tentang usahanya yang sempat terpengaruh Bom Bali.

Selanjutnya mikrofon ini pun bergilir ke para alumni yang kebetulan hadir disana. Acara ini tidak dilewatkan oleh para alumni untuk memperkenalkan bisnisnya dari mulai peternak ayam, kontraktor, handycraft, travel, Ayo jualan selagi dipersilakan hehehhe...

Sekian laporan, provokatif, ekspresif, tendensius harap dibaca dengan kepala dingin, urat kendor senyum boleh tapi jangan menahan senyum. Semuanya untuk kemajuan almamater kita. Dan ternyata pemenanya dari situs IA ITB

Pemilihan ketua umum Ikatan Alumni ITB yang berlangsung hari ini, 17 November 2007, menghasilkan Hatta Rajasa sebagai ketua terpilih IA-ITB periode 2007 -2011. Hasil penghitungan suara selengkapnya sebagai berikut:

1. Hatta Rajasa (TM 73) 4510 pemilih, 2. Triharyo Soesilo (TK 77) 2090, 3. Betty Alisjahbana (AR 79) 1806, 4. Boyke Minarno (TF 79) 431, 5. Zaid Perdana Nasution (TL 96) 271, total pemilih adalah 9108 alumni.

Selamat ya Om Hatta, pesan saya soal menara itb ngga usah dibuatlah, kalau perlu buang juh jauh dari pikiran. Soal ide technopark saran saya diganti saja dengan instalasi pengolahan sampah mandiri, yang bisa mengatasai masalah sampah dalam ITB kalau bisa juga menyerap sampah dari lingkungan sekitarnya. Ujung jalan Tamansari sudah terlalu busuk dengan sampah.

simpri 15297014

IN HARMONIA PROGRESSIO














2 komentar:

imgar mengatakan...

1. Gak ikutan nyoblos.. :D bandung macet sama pawai bunga kemaren..
2. Betty kalah.. :(
3. Oh..itu toh Erwin. sayang gak keliatan mukanya. dulu sempet imel2an ttg satu proyek.. :D

prabhamwulung mengatakan...

ga ikut nyoblos..golput.. soalnya saya alumni ui.. (lho..?)