Akhirnya kesampaian juga nonton reog ponorogo, atau reyog ponorogo atau seni reyog aseli endonesa tanpa harus repot repot ke Johor Malesia buat nonton tari barongan(*^%#%*@%Q!!), atau ke sumbernya langsung di ponorogo. Sedikit oleh oleh reyog ponorogo in motion dari PSB ITB 2007, pagelaran seni budaya ITB 2007, Sabtu 22 Desember 2007. Namanya kurang gaol ah, psb kan artinya bisa buanyak banget. Penerbit Sinar Harapan, Penerimaan Siswa Baru, Partai Sinar Bulan..halah.
Sambil nyoba nyoba pening panning pake si kacang s70. Buat yang nggak doyan foto jelas mohon maaf, lagi doyan coba coba motion blur tanpa sotopop.
reog runner
powershoot s70, f5,6 1/5 sec, panning ngejar si runner
reog punch
powershoot s70, f5 1/20 sec, panning maju mundur dikit
reog kick
powershoot s70, f5 1/20 sec, panning muter muter kamera kaya nyupir (jadi aja kepalanya kepotong nggak liat view finder sih)
"Saya paling nggak suka liat tarian tradisional yang pure..."
Vena Melinda, Celeb Dance, edisi koreografer, Minggu 23 Desember 2007.
Nggak aneh kalo seni reyog ini diklaim negara tetangga kita yang mengaku serumpun, di negeri sendiri dikepinggirkan. Seperti adegan adik kecil yang punya mainan banyak, baru jerit jerit waktu mainannya direbut. Ayo de mainin lagi mainannya, biar ngga direbut anak tetangga tuh.
baca juga
Tari piriang, tari piring, tari lilin juga aseli endonesa
Rabu, Desember 26, 2007
Reyog Ponorogo in Motion
Diposting oleh priyatnadp di 6:28 AM 4 komentar
Label: jalan jalan, photoblog
Nanti bertemu di terminal dua
Mengisi waktu luang dibandara Internasional cengkareng. Duduk, jalan, jalan berputar melihat tingkah polah orang. Terminal adalah tempat yang menarik untuk melihat titik ekstrim emosi orang. Tak heran berbagai adegan film banyak mengambil seting Bandata,sebut saja serial Si Doel anak sekolahan, AADC, dan banyak lagi. Ada yang yang dismbut dengan suka cita, ada yang dilepas pergi dengan berat hati. Seperti adegan beberapa hari yang lalu di terminal 2 Bandara Soekarno-Hata,yang kalo tag bagasi CGK-JKT. Mengisi waktu luang yang cukup lama akhirnya diisi dengan menyapu lantai seluruh terminal 2 dari ujung ke ujung dari atas ke bawah,dari terminal kedatangan dan kepergian.
Adegan di terminal kedatangan begitu menyenangkan, ada wajah wajah menunggu. Wajah yang sebenetar lagi melambai tangan dan melepas senyuman yang lega setelah yang ditunggu tiba. Ada pelukan ucapan selamat untuk para atlet berseragam kuning yang baru pulang dari SEA-GAMES 2007 di Thailand. Suasana di terminal ini menyenangkan, berbagai aura emosi kecerian sepertinya ikut menular. Dari kepadatannya yang menunggu di terminal kedatangan di lantai satu terminal dua ini lebih padat dari terminal keberangkatan.
Di terminal keberangkatan walapun lebih lenggang, banyak pemandangan yang bertolak belakang. Ada rombongan perempuan muda berseragam berkerudung hitam puih.Dari tatapan di matanya sepertinya tidak ada rasa aman, mungkin sedag gundah mungkin memang resah. Mereka inilah para pahlawan devisa yang diberangkatkan PJTKI, perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia. Yang memakai seragam biasanya TKI baru, tak aneh tampangannya masih fresh dan celingukan. Duduk bergerombol dan tak ingin memisahkan diri dari kepompoknya. Tidak lebih dari 10 jam lagi mereka akan berpisah dari kelompoknya tanpa tahu harus mengadu kemana. Tidak satupun kerabat atau sanak saudara yang mengantar mereka.
Adegan lain lebih menyedot emosi lagi. Seorang bapak yan dilepas keluarganya, Seorang Istri, Ibu, dan dua anaknya. Anak kecil yang menggenggam senjata mainan organik FN. Anak yang sedari tadi digendong sang ayah menangis ketika dilepas dari gendongannya. Istri si Bapak mencoba menenangkan si kecil, si Kakak juga ikutan menenangkan si ade. Bapak itu sekilas melihat jadwal keberangkatan lalu kembali ke rombongan pengantarnya. Berbincang sejenak tak lama melihat jam dibalik jaket kulit coklatnya, Berbincang sejenak sambil melihat jam lagi. Sepertinya berat untuk meninggalkan mereka semua. Dari barang bawaan yang dibawa bukan perjalanan yang pendek. Raut muka si Bapak muda ini tak jauh berbeda dengan raut muka perempuan bersegaram tadi. Muka datar yang dicoba untuk tenang. Trolly pun akhirnya didorong setelah melihat jam untuk kesekian kalinya. Bocah pemegang pistol FN masih belum bisa tenang dan ingin mengejar, ditahan dan dipeluk ibunya.
Saya hanya menyaksikan dari bangku samping mereka sambil berkata dalam hati. Sesudah pelukan ini jangan lihat kebelakang lagi ya pak. Si bapak sudah sampai di ujung antrian membawa setumpuk bagasinya. Jangan lihat kebelakang pak...Dengan sudut matanya Bapak muda ini masih menengok ke samping belakang, sekali. Lalu dengan tengokan yang lebih tegas lagi kedua kalinya masih dengan tatapan yang sama.
Saya bukan lagi bocah dan belum jadi ayah, Tiba tiba terjepit berada di situasi seperti ini seperti seperti tersedot emosi si bocah dan si bapak muda,menyedot keduanya sekaligus dan menyesakan dada. Sepertinya harus pindah duduk, menghabiskan waktu di terminal kedatangan sepertinya jauh lebih menyenangkan. Teringat pesan seorang teman, jangan khawatir m'pri mereka yang nganterin itu nanti yang bakal jemput pas balik lagi. Pesan yang sementara ini berlaku buat saya tapi justru tidak berlaku buat dia.
Semuanya memang hanya sementara, hanya masalah seberapa lama sementara itu.
Diposting oleh priyatnadp di 4:43 AM 0 komentar
Label: simprisempre
Kamis, Desember 20, 2007
creativetrees.com yang kurang kreatif
Ramai ramai industri kreatif. Dari mulai menteri, pendidik, mahasiswa kepala daerah sibuk membicarakan industri kreatif. Menarik, gerakan yang positif, siapa yang tidak tertarik dengan ekonomi kreatif. Semoga tidak menjadi gerakan seperti ternak jangkrik, ternak cacing yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Yang heboh dengan keuntungan yang dijanjikan, tetapi perlahan lahan menghilang. Kata om Roy mah gelaja sesaat cenah.
Industri kreatif musti digiatkan dengan cara yang kreatif juga. Yang menarik beberapa saat lalu saya temukan tautan dari sebuah situs berita tentang sebuah situs creativetrees.com, Dari namanya saja saya tebak ini sebuah situs yang menarik seperti sebuah pohon yang dihuni banyak kera, kera yang kera-tif. Tertarik untuk bergabung dang langsung subsribe.
Wah ternyata asumsi saya salah besar. Saya langsung teringat pada sekolah beternak cacing dan jangkrik dulu. Kenapa? anda bisa membacanya syarat syarat untuk bergabung dengan creativetrees.com ini disini. Ada tiga tipe member yang ditawarkan. Student, Profesional, dan Corporate. Untuk student keanggotaanya Rp 600.000 setahun, Profesional Rp 1.200.000,00 dan Corporate 2.400.000,00 setahun.
Mahalkah?
Relatif, Kalau anda desainer mapan uang segini tidak ada artinya, tapi kalau anda mahasiswa desain saya akan memilih yang gratis. Dengan uang sebesar 600.000 saya lebih memilih untuk memantain domain sendiri dengan hosting gratisan ataupun bayar. Hal ini yang mengingatkan saya pada sekolah beternak jangkrik, saat ada heboh heboh ramai ramai industri kreatif semua orang ingin ikut menyemarakan (baca:mencari keuntungan) dengan cara yang kurang kreatif (baca:tidak kreatif).
Tidak gratis:
Situs yang dimiliki PT. Oktagon Citra Mandiri dengan admin Wirjadi Lorens ini sepertinya akan tertinggal dari beberapa hal. Orang sangat tertarik dengan kata gratis. Wirjadi Lorens ini lupa sepertinya dengan hal ini.
Untuk siapa/Target pasar?
Situs ini untuk siapa? Dunia profesional ? user? Ataukah jembatan antara Pemakai industri kreatif dengan pelaku industri kreatif seperti klaim mereka "A bridge between creative people and talent seeker, a portfolio showcase, a medium for creativity to present your work to the internet audience?" Dari biaya gabung yang cukup mahal untuk mahasiswa kreatif, saya vonis situs ini bukan untuk kalangan kreatif yang belum mapan. Bagus atau jelek? Saya harus vonis lagi ini buruk, justru situs semacam ini harus membuka sayap selebar lebarnya untuk menampung berbagai maca portfolio dari para pelaku industri kreatif, tua muda, mampu bayar atau tidak. Selagi ada akses internet.
Keberlangsungan.
Bahasa kerennya mah sustainability. Kenapa banyak orang memakai gmail atau yahoo mail termasuk di kartu namanya, atau bahkan urusan pekerjaan. Bukan karena gaya (lebih gaya kalau dengan domain sendiri). Tapi karena situs situs raksasa ini gratis dan sustainable. Situs ini butuh biaya operasional tentunya, darimana mereka mencari biaya operasionalnya? tentunya bukan dari user. Google mail tidak akan sebesar sekarang jika tidak gratis. Tapi dari iklan dan berbagai skema iklannya yang menarik banyak orang seperti Google Ads.
Sekedar pembanding:
Saat dimana informasi menyebar begitu cepatnya, bukan saatnya lagi untuk berkata. Waaah jangan dibandingkan dengan mereka dong kami kan pemula. Jangan takut untuk membandingkan karya kita dengan orang lain. Saya coba bandingkan creativetrees.com ini dengan coroflot.com .Di coroflot com, semua bisa bergabung tanpa ada pembedaan kelas (gratis) ini yang menyebabkan orang yang bergabung terus bertambah, unlimited portfolio update, badge untuk di personal website, fasilitas forum/pool untuk orang dengan minat tertentu. Selain coroflot masih ada indocg.com untuk para penggemar 3d dan digital art dalam negeri, fotografer.net untuk para penggemar fotografi dalam negeri, deviantart.com untuk berbagai karya kreatif di berbagai bidang, yang menyediakan opsi untuk bergabung dan mempublikasikan karya kreatif anda di dunia maya, sekaligus mendapat masukan.
Kelebihannya apa?
Apakah ada kelebihannya?di situs creativetrees.com sebagian besar pemasang lowongan kerja untuk berbagai bidang industri kreatif ini berada di Indonesia. Agak rancu juga, kenapa tidak sekalian berbahasa Indonesia.
Industri kreatif selayaknya digiatkan dengan cara yang kreatif pula. Jika tidak merubah strateginya segera creativetrees.com ini akan semakin tertinggal dari situs sejenis lainnya.
Diposting oleh priyatnadp di 10:26 AM 7 komentar
Label: simprisempre
Terimakasih
Sekian lama tidak duduk di angkutan kota.Tinggi kursi yang hanya sekira 30 cm-an cukup pendek, tapi anehnya sangat nyaman mungkin karena sudah lama tidak duduk dengan posisi seperti ini. Setelah hampir 4 tahunan beredar meninggalkan Bandung. Duduk di bangku tambahan lebih asyik lagi, dengan semilir angin dari pintu samping. Pernah suatu kali seorang penumpang yang sepertinya lupa mandi duduk di bangku tambahan ini, akibatnya bisa ditebak, bau badannya bisa saya cium tanpa harus mengendus-endus dari bangku terujung deka kaca belakang.
Angkutan Umum yang hijau, green public transport? Bukan hanya karena tidak ada AC yang mendinginkan ruangan tapi memanaskan bumi, tapi juga warnanya yang memang hijau, dan penumpangnya yang sesak, semakin sesak semakin green. Sementara sebuah jeep cherokee hijau di sebelah bangku tambahan saya hanya berpenumpang satu orang.
Lamunan tentang green public transport, atau apalah namanya dikejutkan dengan teriakan kiri nan cempreng dari seorang anak SMP berseragam putih biru. Lebih terkejut lagi waktu si anak SMP ini bayar ongkos angkutan kota ini sambil bilang, Terimakasih.
Kaget, karena belm pernah sebelumnya saya mendengar anak SMP bilang terimakasih saat turun dari angkutan kota. Seringkali malah melihat debat antara penumpang angkot dan sopir /darimana/kurang 500/leumpang we atuh/deket kok. Dan belum pernah terpikir untuk bilang terimakasih. Sejak melihat anak SMP kemaren itu mau mulai di biasakan ah, Ti Buahbatu, Nuhun Kang...(Kayaknya kalaupun bayarnya kurang hati pa supir ikutan senyum). Kirang kang...(sambil senyum juga).
Diposting oleh priyatnadp di 9:59 AM 1 komentar
Label: simprisempre
Rabu, Desember 12, 2007
Pura pura jujur
Hari ini pura pura jujur. Perpanjangan SIM di Polwitabes Bandung Jalan Jawa perpanjangan SIM C saya yang habis Januari 2008. Berhubung banyak rencana saya bulan depan SIM ini saya urus sebulan lebih cepat Desember 2007 ini. Kenapa saya sebut pura pura jujur, soalnya SIM sebelumnya selalu diurus lewat biro jasa bouche sekira 200 ribuan datang langsung foto, tunggu beberapa saat lalu pulang. Rekor tahun lalu kurang dari setengah jam, hebat kan. Tahun ini pura pura jujur sambil mengisi waktu cuti. Berapa lama sih untuk mengurus sim pura pura jujur seperti ini.
GERBANG DEPAN
Datang pagi pagi sekali sekira jam setengah sembilan di pintu masuk jalan Jawa.Sudah disambut seorang polisi berbadan tegap. "Mau urus SIM de? "(baru cukuran kumis jadi dibilang ade). "Iya Pak". "Sudah tahu tempatnya", "Udah, ke klinik dulu ya?" (sok tahu,baca dari blog dakota23). Iya diujung sana. Bapak ini tidak menawarkan kemudahan apapun loh, salut buat polisi seperti ini, polisi jujur, atau tampangku yang pura pura jujur keliatan ya. Langsung menuju bagian kesehatan, salah masuk ternyata ini bagian laporan kriminal. Di ujung sana de, (asiiik disebut ade lagi).
BAGIAN KESEHATAN, 08.35
Ternyata di bagian kesehatan ini tidak ada tulisan start, atau bagian kesehatan, atau mulai dari sini. Disini kita akan bertemu dr. Rita Ratnasari dan seorang petugas polisi berkumis. Tinggi berapa? 172?berat 75? golongan darah A. dr. rita pun memastikan saya sehat dengan melingkari form dengan tulisan sehat. Mungkin tampang saya memang kelihatan sehat, tanpa harus menyentuh memeriksa timbangan,mengukur tinggi, sudah jelas. Disini bayar 10 ribu pada petugas polisi tadi.
LOKET ASURANSI, 08.45
Langsung ke loket pendaftaran ya kata Pak Polisi tadi.
Waduh, dimana ya...Setelah bertanya. Loket ini adanya di koridor sebelah dalam. Lebarnya 1.8 meter dibatasi meja besar 0.9 meter tambah satu koridor lagi 1.5 meter. Sebelum saya sudah ada beberapa orang lainnya. Loket Pendaftaran masih tutup tapi sudah ada petugas di dalam katanya baru dibuka pukul 09.00. Koridor ini cukup kecil hanya total 3.2 meter dibagi dua, tapi jangan khawatir tak cukup tidak semua pemohon sim lewat jalur sini (baca jalur resmi). Selain saya disini ada banyak orang jujur lainnya (kalo saya kan hanya pura pura jujur). Ada dua orang ibu chinese berbahasa sunda lekoh, mas mas yang sudah siap ngantri dengan koran hari ini, satu orang bapak pegawai negeri, ada supir angkot yang lebih baik antri daripada bayar mahal.
WARUNG, 08.50
Beli map dulu dulu Pak. Lalu simpan di depan loket asuransi. Beli map warna biru di warung samping wc umum 2000 rupiah, pipis rp 1000,00. Jangan lupa fotokopi KTP Asli. Lalu kembali ke loket asuransi
LOKET ASURANSI. 09,00
Di loket asuransi ini. Surat sehat, dimasukan, nanti diminta fotokopi KTP. Lalu dimasukan ke loket pendaftaran. Seorang bapak terpaksa balik lagi ke warung kaena tidak pakai map. Dan sesudah beli map balik lagi ke fotokopian karena belum ada fotokopi KTP. Tidak ada keterangan apapun memang di loket ini.
LOKET 1, PENDAFTARAN
Di Loket Pendaftaran formulir diperiksa, surat sehat, fotokopi KTP asli, di jegreg jadi satu dokumen. Silakan ditunggu di loket pembayaran. Seorang anak kelahiran 91 disuruh pulang petugas karena hanya bawa fotokopian akte kelahirannya. Yang aslinya dibawa de.
LOKET PEMBAYARAN
Tertera jelas loket Pembayaran Biaya Min sim baru 75.000, perpanjangan 60.000, menurut UU no 31 tahun 2004, 5 Oktober 2004, hmm seharusnya PP no 31 tahun 2004. Yang dimaksud biaya min ini biaya minimal atau biaya administrasi ya? saya sih pilih jawaban pertama. Kalau salah tebak mohon maaf tulisannya cuman 3 huruf.
Selesai silakan tunggu di loket dua.
LOKET DUA 10.15
Di Loket dua yang tempat ujian tulis ini kita mengisi lagi data ulang lagi, nama ibu bapak, alamat penting dan lain. Selasai ..silakan bapak bapak ibu ibu menunggu panggilan di loket 6 tempat pemotretan kira kira pukul 10.45 bapak bapak bisa istirahat dulu setengah jam.
Cukup cepat masuk pukul 09.00 selesai diloket 2 dua ini pukul 10.15.Menunggu giliran foto di loket 6. Menuju loket 6 ini seorang petugas sipil berbaju biru menawarkan jasanya, perlu dibantu? mau cepat? makasih...Sampai salah masuk lewat pintu belakang saking semangatnya digiring.
LOKET 6 10.45
Menunggu giliran foto. Di loket 6 kita bisa melihat perbedaan signifikan jalur tol dan jalur angkot. Sering disalip. Yang menyalipnya bermacam macam. Para peserta jalan tol, bisa masuk lewat pintu belakang, atau lewat pintu depan dengan nyata di depan kami. Ada harga ada rupa.Mulai dari Pak Polisi gemuk berperut buncit yang selalu diberi senyum petugas yang dikuntit abg berambut gaul bertampang anak geng motor. Disalip berbagai calo dari biro jasa berpakaian sipil. Disalip berbagai macam titipan lainnya, hp petugas yang tiba tiba bunyi.." Sedang diurus pak...". Petugas sipil berbusana muslimah rapi pun sesekali melompat ke loket ini membawa berkas diikuti seorang pemohon. Petugas bernama so****in (artinya orang soleh ya.) di dada pun turut membawa titipannya, waduh terlalu banyak nama yang musti diingat. Bapak mau tunggu disini atau nanti saya antar tanya seorang petugas berseragam coklat pada bapak bapak berkemeja rapi? Wah ada jasa antar jemput juga. Pagi hari ini banyak sekali petugas jujur (yang sedang pura pura tidak jujur) yang melayani dan mengayomi. Melayani yang bayar tentunya.
Disini rombongan kami para pemohon SIM jalur MIN,para supir angkot, dengan tarif minimal harus tersenyum senyum kecut melihat berbagai atraksi di loket 6 ini. Tah jalan tol deui..., kata Pa Ncep yang sehari hari menarik angkot. Di loket 6 ini kita bisa melihat banyak muka baru yang tidak terlihat tadi pagi. Datang difoto dan pulang. Akhirnya sekira jam 11 an rombongan kami dipanggil foto, sekaligus.
Selesai di foto tunggu beberapa saat sekira jam sebelas seperempat (11.15 WIB) rombongan kami dipanggil semua dan selesai kecuali saya......haa...mana nih
Sabar menanti sambil melhat berbagai pemohon sim dengan mudahnya di rute cepat. " Pa Rasit". Pak Rasit bangkit dari duduknya difoto dan tak lama simnya pun keluar. Ada banyak pakrasit parasit lainnya diruangan berkoridor 3.2 meter ini. Pak punya saya kok belum keluar ya? saya difoto jam 10.30 loh... "Gak mungkin (petugas bernada tinggi), hanya 15 detik dari sana kesini kan online." ."Yang bareng sama saya sudah pada jadi semua pak? ""Coba bapak ke loket 7 Paling ujung."
LOKET 7
Mbak saya di foto 10.30 (padahal11.15) kok belum keluar juga ya. Ini KTPnya coba dicek mbak barangkali kelewat. Ah, masa sih? kata mba Polwan bernama Yanti Yulianti ini. Dia pun bergegas ke komputer. Lalu ngeprint dan laminasi. Busyeeettt,...ternyata dari tadi kesalip para peserta jalan TOL. Tanpa berkomentar si mbak ini pun menyerahkan ktp dan sim saya.
Adzan lohor bekumandang...SIM SELESAI
08.45-12.00, 3 jam 15 menit, biayanya.
LOKET kesehatan:Rp 10.000,00
Map Biru berkop polwitabes di warung: Rp 2.000,00
Pipis: Rp 1.000,00
Asuransi: Rp 15.000,00
Biaya Min: Rp 60.000,00
Fotokopi ktp di deket rumah Rp 300
Total, 78000
Cukup murah kan 78.000 sudah termasuk pipis. Masih belum sesuai sih dengan PP 31 tahun 2004 pendapatan kas negara untuk perpanjangan SIM 60.000 rupiah. Salah itung kata tio, setelah diitung ulang mustinya total Rp 88.300,00
Kalau males nunggu selesai foto dan pakai jalur standar silakan langsung ke loket 7. sambil bilang mbak saya difoto sudah lama bapak di loket 6 bilang apa mungkin nyangkut ya mbak?
Atau kalau ingin punya sim double? Silakan juga dicoba, Pak saya sudah tunggu lama apa mungkin nyelip ya belum di print?
Diposting oleh priyatnadp di 2:03 PM 5 komentar
Label: simprisempre
Sabtu, Desember 08, 2007
Selasa, Desember 04, 2007
Ajari aku secara
Secara tumbuh itu ke atas, bukan ke samping. Begitu bunyi iklan susu Hi Lo.
Serasa menjadi salah satu dari pengembara ashabul kahfi yang tertidur lelap, berganti waktu berganti jaman. Sekonyong koyong menyalakan tv..lalu muncullah iklan ini.
Secara tumbuh itu ke atas, bukan ke samping.
Sungguh bingung pemakaian kata secara yang aneh ini. Apa ada diantara adik adik gaul yang bisa mengajarkanku yang tidak lagi abg ini pemakaian kata secara? Susah bener pakai kata secara, secara tidak wajar. Tolong dong kasih contoh kalimatnya yang lain tapi jangan secara baik dan benar yah, yang secara macam itulah.
Diposting oleh priyatnadp di 1:06 PM 6 komentar
Label: simprisempre
Senin, Desember 03, 2007
Pikirkan yang terbodoh.
Kalau kebetulan nyasar dan jatuh di halaman ini dalam rangka hari AIDS sedunia 1 Desember, tolong bantu sebuah usulan untuk mengurangi angka penderita HIV AIDS di dunia. Tapi jangan beri ide lokalisasi dan penggunaan kondom untuk mencegah HIV AIDS ya, ini ide lama , berikan ide lain yang lebih kreatif .
Silakan beri ide konyol, bodoh atau apapun selain dua ide tadi, yang bisa mencegah penyebaran HIV AIDS. Ide konyol bodoh dan kreatif lebih dihargai aripada ide serius tapi konyol dan bodoh dan tidak kreatif. Leonardo da Vinci dipandang goblok dengan sketsa sepeda dan helikopter dan pesawatnya.
Katanya untuk berubah cepat kita perlu cara radikal dan fundamental (whuaa ngeri ya...nggak mengerikan kalo tahu artinya,…artinya cara cara mengakar yang kokoh yang sistematis). Bukan cara cara tambal jalan rusak dengan upil yang jelas tidak akan banyak berarti.
- Menyebar penderita HIV AIDS ke masyarakat. Bubarkan lokalisasi. Kelas akselerasi untuk dunia pendidikan sudah mulai ditingalkan di negara negara maju, supaya lebih inklusif dan belajar sosialisasi, hubungannya dengan HIV AIDS?Kata ekslusif yang dulu bermakna wah, sudah mulai ditinggalkan dengan konsep inklusif, hubungannya dengan HIV AIDS? Kontrol sosial dan keragaman itu perlu. Bayangkan kalau orang terdekat anda berada dalam posisi penderita HIV AIDS.
- Jangan pakai kondom, safe sex dengan istri (baca :bukan dengan pasangan, pasangan syah akan berpikir seribu kali buat selingkuh)
- Jangan Gunakan jarum suntik bergantian? ah ini ide lama. yang lebih radikal dong. Jangan gunakan jarum suntik sama sekali untuk ngobat. Kalau anda yang membaca tulisan saya ini pecandu, kerabat pecandu, orang tua pencandu,atau mantan pecandu tentu banyak sekali cara cara kreatif lainnya untuk menghilangkan akal. Tapi kalau anda sedikit lebih kreatif mungkin anda akan memilih untuk tidak menghilangkan akal.
- Gerakan nikah cepat tepat (menyegarakan menikah dengan calon istri atau suami yang tepat). - Gerakan sayang Istri, biar suami pikir seribu kali buat jajan diluar.
- Gerakan Sayang Suami, biar istri pikir seribu kali buat selingkuh-
- Menambah jam kerja untuk para suami atau istri yang jauh dari istri, Terilhami dari ide status ym seorang teman I do not need sex, daily business f*ck me everyday.
- Gerakan melompat lompat, jongkok berdiri, geleng kepala kiri kanan . (Ya buat membuang sisa sisa energi yang berlebihan)
- Bungkus kondom jangan digambari dengan foto atau gambar indehoy, Ganti dengan foto berbagai akibat HIV AIDS. Ide yang sama seperti pencantuman foto paru paru rusak di bungkus rokok. Wah ngga kebayang betapa mengerikannya bungkus kondom dengan gambar gambar.
- Ngeblog, sebarkan informasi sebanyak banyaknya.
Ya ada 10 usulan dari saya yang mungkin akan terus bertambah, masih semangat dengan kampanye kondom? Masih semangat ikutan gerakan basbang?
Diposting oleh priyatnadp di 7:45 AM 1 komentar
Label: simprisempre