Selasa, Oktober 30, 2007

Tak Pandai melompat akhirnya jatuh juga

Tupai pandai melompat biasa kan, walaupun akhirnya sesekali jatuh juga. Bukan tupai bukan bajing yang pandai melompat akhirnya jatuh juga. Begitu kira kira, baru sekira tiga hari menikmati kembali bermotor di Bali sepulang mudik lebaran akhirnya jatuh juga. Alhamdulillah gak parah hanya sedikit meninggalkan luka bonjrot dengan bentuk elips di celana, lebam memar berwarna merah marun disekitar luka utama ukuran hanspalast jumbo di dengkul kiri dan punggung kaki yang juga ukuran hansaplast jumbo. Memar dan luka di balik plester lumayan nyutnyut juga saat shalat yang biasanya cukup kebut dengan dalih sudah cukup hapal. Hihihi, sepertinya ditegur biar ngga kebut lagi sujudnya.

Luka di badan motor, sedikit goresan retak di fairing samping si cocor merah(supra x 125D tungganganku), tutup lampu, sedikit lecet, dan sedikit bengkok di pijakan gigi. Yah lecet pertama buat si cocor.

Cukup mengagetkan, karena terjadi begitu mendadak justru saat jalanan malam yang temaram meinikung dengan kecepatan lambat kurang dari 40 km/jam. Rupanya para penggali galian kabel di tikungan S sore itu tidak membersihkan sisa sisa tanah merah yang mengering di jalanan aspal kering. Hasilnya sempurna, saat menikung di tikungan S yang cukup asik saat berada di pinggang si S..slammm...motor pun terjerembab dengan sempurna ke arah kiri. Posisi cukup pasrah tersungkur ke depan , untungnya pake helm full face, lumayan deh ngga ngesun aspal.

Bermotor di Bali, asyik sekaligus perlu hati hati. Sebenarnya dimanapun perlu hati-hati, hanya ada kondisi unik yang berbeda dengan bermotor di keramaian kota. Lengang bukan berarti aman, pelan bukan berarti tidak mengundang kecelakaan juga. Bersepeda (di Bali bemotor di sebut sepeda) kalau sepeda disebut sepeda gayung, memang pilihan setiap orang. Mengingat transportasi publik di pulau ini yang tidak semua jalur terjangkau angkutan kota, bus, mikrolet kalaupun ada amhkutan kota rutenya sangat terbatas, dan kebanyakan menawarkan tarif borongan. Bisa dikatakan satu rumah dihuni lebih dari satu sepeda motor, apalagi jika anak-anaknya sudah dewasa.

Menyewa motor saat liburan ke Bali bisa jadi pilihan yang cukup menarik. Dengan tarif sewa harian yang sekira 30-40 ribuan atau bulanan sekira 300 s.d 400 ribuan. Kalau males nego bisa minta carikan ke tempat kita menginap, seorang teman yang berkulit sawo matang, tidak dipercaya oleh tempat penyewaan motor di daerah Ubud (hm....mungkin karena tampangnya terlalu curanmor kali ya...)Kalau anda berkulit putih rambut pirang berbicara balelol seperti Cinta Laura sepertinya nggak masalah.

Yang perlu diwaspadai apa aja....
Anjing.
Hati hati sama binatang satu ini. Selain hobi berkelana di sisi jalan. Bisa terbit birahinya begitu melihat rekan lawan jenisnya nya di seberang jalan. Anjing hitam atau berbulu gelap saat temaram senja mulai tak terlihat perlu diwaspadai juga. Para anjing ini biasanya cukup 'pintar' begitu di klakson langsung minggir. Yang jadi bahaya justru saat posisi anjing di tengah Jalan,diklakson dari dua arah..kemanakah anjing pindah?
Klakson duluan sebelum si anjing bingung. Berbeda dengan jargon saat naik mobil daripada tanggung tabrak aja, untuk pengendara motor ini tidak berlaku, bisa bisa motor jumpalitan juga.
Anjing berpemilik yang merasa memiliki teritori yang perlu dijaga tertentu kadang suka berlaku' 'overacting'. Bisa jadi mengejar sepeda motor anda. Tidak perlu panik angkat kaki kalau perlu. kalau masih kepepet berdiri di sadel ala para freestyler (yang ini sih berlebihan). Kadang anjing ini hanya menunjukan kemampuan berlarinya, nggak ada yang bisa diigit. Ban muter...sepatu bisa nendang balik...gertak balik, klakson dan jangan panik.

Ayam.
Ayam lebih bodoh dar anjing..Klakson kadang ngga terlalu ngaruh...Kalau ayam sudah berkehendak menyebrang..menyebranglah ia. Gerakan/giringan lebih berpengaruh daripada klakson.

Kucing.
Lebih parah daripada anjing biasanya langsung lari tanpa lihat lihat lagi...Anehnya lebih banyak anjing yang tertabrak daripada kucing.

Burung.
Sepertinya berlebihan..? Tidak juga mengingat kadang jalan melintasi sawah sawah..sekawanan burung pipit terbang rendah yang meyangka hanya pindah satu sawah ke sawah lainnya.

Serangga...
Berlebihan? Tidak juga..Kalau lewat sawah sawah saat senja atau malam seranga pada keluar dan jumlahnya bisanya cukup banyak dan kadang ada juga yang ukurannya besar. Lumayan saat kecepatan tinggi menghantam wajah, atau mata. Pakai helm full face, half face, atau kacamata. Biar ngga panik. Atau buka mulut lebar-lebar dengankeepatan tinggi, menambah protein.

Sesama pengendara motor.
Yang cukup parah di Bali cukup banyak pengendara motor tak berhelm. Dengan dalih cukup dekat sekedar dari sawah ke rumah. Jadi prrlu ekstra hati-hati. Kalau mulai berpose aneh di tengah marka jalan..klakson aja..barangkkali mau belok kanan nyebrang atau lagi bingung. Sering juga djumpai pengendara motor membawa tabung gas, aqua galon, rumput sekarung penuh, ditambah satu set lengkap garpu di kepala + seorang anak di depan. Hmmm...hati hati, kalao posisinya aneh, lambat tapi di tengah jangan ragu ragu buat klakson, bawel lebih aman daripada berdiam diri. Yang cukup aneh sering juga pengendara slonong boy ekluar dari mulut jalan kecil, tanpa lampu 'sign' sikat dan seringkali tanpa menoleh kebelakang. Banyaknya perepatan kecil tak berlampu juga perlu diwaspadi, klakson biar sedikit bawel asal aman. Kita hati hati, orang lain belum tentu, ekstra hati hati sebelum jadi korban kecerobohan orang

Penyebrang jalan.
Kalau memungkinkan beri jalan dong, sebagai pengendara motor yang
'gentle'. Kalau sekiranya membingungkan...jangan ragu ragu..klakson. Siapa tau ada anak SD yang ketinggalan LKS tiba tiba memutar arah, Dadong/nenek yang tiba tiba berlari menyebrang jalan. Klakson hanya ungkapan statement...aku dulu dong..please..tapi jangan kesampingkan juga kemungkinan kalau tak mempan di klaskon mungkin lagi dengerin Ipod, mp3 player, atau sedikit terganggu pendengaranya

Pengahalang tak bergerak
Hati hati dengan berbagai benda termasuk tumpukan batu di sisi jalan,Drum kosong, bekas galian, pasir halus yang membuatku jatoh. Atau rambu rambu segitiga tajam Hati hati upacara adat sisa semalam yang lupa dikepinggirkan.

Penghalang bergerak
Bisanya berukuran besar pula. Bus pariwisata, truk penangut kayu bahan kerajinan atau hasil kerajinan, atau truk yang menangukur rombongan upacara adat berikut gamelannya. Yang terakhir disebut biasanya dikawal dan melaju cukup kencang, jadi perlu hati hati kalau berlawanan arah. Truk pariwisata dan truk entah membawa apa yang cukup lambat sebenernya mudah disalip hanya ukurannya yang lebar yang seringkali menutupi pandangan ke depan, yang perlu diwaspadai.

Jangan lupa juga cek kelengkapan sepeda (motor) yang mau disewa, rem, klakson, lampu lampu. satu 'pret' klakson bisa mencegah kecelakaan fatal. Segitu dulu deh, semoga selamat sampai tujuan, jangan lupa berdo'a dulu sebelum beangkat.

Sudah berapa kali jauh dari motor?





3 komentar:

prabhamwulung mengatakan...

beberapa kali pulang dr denpasar menuju ubud malam hari...
kalau malam, anjing2 itu sering menghangatkan badan di jalan... sering bgt mau nabrak.. untung kemahiranku memainkan rem dan stang mampu mebuat motorku tetap berdiri...
salam

priyatnadp mengatakan...

ah mas prabham ini memang bikers handal...Anjing item glossy dipolished dengan bulu mengkilat masih kena lampu...tapi kalo item matt/doff kaya papan tulis tuh dah repot..

anugerah perdana mengatakan...

Semangat pagi pak :)
Iseng2 googling nyari seseorang yang comment di blog saya. Eh ketemu juga

Tinggal di bali ya pak ?

Katanya kalo naek motor di Bali mah ga perlu pake helm, pake iket kepala ala bali juga udah bikin pak polisi gentar, bener ya pak ?

NB : Baca dari tulisan2nya, bapak teh orang bandung ya ?