Jumat, Oktober 12, 2007

maafkan aku angin



kepada kawanku angin

kawanku angin yang membisik riak menjadi ombak
ombak yang menyapu jejak khilaf di lalu langkahku

maafkan aku angin

maafkan aku yang abaikan semilir senyummu
maafkan aku yang caci diammu....................aaaaaaaaaaaggh gerah amat
maafkan aku yang maki tegur sapamu...........aaaaaaaaagggh badai laknat
maafkan aku yanng membahasakanmu nihil...............aagh sekedar angin lalu
mafkan aku yang gugat petualanganmu di ruang rektumku......duut...(bau apa nih)


sampaikan maafku pada-Nya angin, dari hamba-Nya yang selalu memakimu
memakimu yang selalu tunduk pada-Nya
tiada senyummu,diammu, tegur sapamu,rupamu tanpa izin-Nya

tolong sampaikan maafku pada kawan dan kerabatku
lewat gema takbir yang turut kau gemakan pagi itu
sampaikan pada hari fitri itu lewat semilir senyummu di lapangan itu
lewat embun yang kau bawa di rumput basah di balik koran alas sajadah

sudah sampaikah maafku kawan?
sudah kau rasakan semilir senyumnya di pagi itu?
sudahkahkah kau rasakan embun basah di alas sajadah?
masih kelukah lidah dari ucap hamdalah?
atau mungkin terlalu kelu berpeluh penuh keluh?

jangan tunggu pesan singkatku kawan, tak kan kukirim lagi lewat menara itu lagi
kali ini akan kukirim maafku lewat kawanku angin
biar semua saudaraku di gaza, falujah, terima semilir senyumu

jangan lagi kau tolak kawanku angin


sibang gede, Bali 28 Ramadhan 1428 H











Tidak ada komentar: