Senin, Maret 31, 2008

sayembara buat yang suka sepedaan



Sayembara meanrik buat yang suka sepedaan, ada yang kurang dengan sepeda anda? Ingin buat sesuatu tapi belum diproduksi di pasaran?

hadiahnya lumayan
1st prize: $5000,2nd prize: $3000,3rd prize: $1500,Most Popular prize: $500. Deadline 30 April 2008. Public voting 30 April - 13 Mei 2008

informasi lengkapnya bisa dibaca di social design network, atau di inhabitat

Warung Tetangga

Heboh film fitna di Belanda yang didukung tokoh politik Belanda Geert Wilders
lumayan bikin gerah dunia Islam. Sepertinya dia tak mau kalah dengan Hanung Bramantyo, yang memfilmkan ayat ayat cinta, tentunya dari sudut pandang yang jauh berbeda. Mantan PM Malaysia Mahatir Muhammad menyerukan untuk memboikot produk Belanda. Reaksi Iran bahkan lebih keras lagi bahkan mengancam untuk menyetop hubungan diplomatik dengan Belanda. Sekjen PBB asal Koren Bang Kimun (temennya Bang Yos) juga mengutuknya, kekebasan musti diimbangi dengan tanggung jawab sosial.

Lucunya Pemerintah Belanda sendiri tidak mendukung propaganda sentimen terhadap Islam ini. Tapi yang Lebih lucu lagi tidak ada reaksi apapun. Bayangkan seorang dari anak anda menumpahkan es krim dengan sengaja ke muka anak tetangga anda. Splat!!! Saya tidak menyetujuinya, tapi anda tetap membiarkan anak anda cengar cengir dengan aksinya dan tanpa aksi sama sekali. Contoh sederhana yang bisa dicerna semua orang.

Negara kecil ini sepertinya tidak belajar dari pengalaman negara tetangganya Denmark saat kartun yang mendiskreditkan Muhammad SAW, membuat banyak produk Denmark di banned di banyak negara Islam. Blog tidak penting yang isinya tidak aktual ini pun rasanya perlu untuk mengungkapkan kekecewaaannya pada pemerintah Belanda yang diam saja. Iseng iseng googling apa saja produk Belanda yang ada di Indonesia?

Ternyata lumayan banyak kalau intip wikipedia terutama di industri pengolahan makanan , ada Unilever dengan turunan produknya yang seabrek di Indonesia diantaranya saja Knorr, LifeBuoy, Lipton, Lux, Omo, Ponds, Radiant, Rexona, signal, slimfast, sunlight, sunsilk, surf, vaseline, walls, calve, amora, hellmans, dove, domestos, comfort, chif, doriana, country rock, blueband, bertolli, flora, becel, axe. Ada heineken di industri minuman keras. Ada frissian flag yang logonya diambil dari bendera provinsi Friesland penghasil susu di Belanda di industri susu, dengan berbagai produk susu berbagai umur frissian flag 123, 456, calcimex, omela. Phillips yang aslinya Koninklijke Philips Electronics N.V. dengan seabropk produk elektrik dari lampu hingga setrika.

Suatu sore saya menyuruh keponakan saya membeli sesuatu di warung tetangga. Anak pemilik warung dengan sengaja menumpahkan es krim di muka keponakan saya. Si pemilik warung hanya diam saja menyaksikannya. Saya hanya melihatnya dari kejauhan, sambil meredakan tangisan ponakan yang mukanya masih penuh es krim. Saya bisikan pelan, udah besok nggak usah beli di warung itu lagi. Bukan reaksi yang berlebihan kan, walaupun warung tetanggaku itu relatif komplit dagangannya dan kebetulan saja rambutnya pirang.

Jadi jangan aneh kalau besok, badan ini agak apek karena tak pake lagi deodoran produk Belanda itu besok. Lampu rumah yang putus akan saya ganti degan merek murah meriah pabrikan Bekasi. Susu? minum produk kotak buatan lokal, rasa beda dikit tak apalah.

Kamis, Maret 20, 2008

Detik Hidup

Terkadang postingan blog hanya saya simpan di draft untuk jangka waktu yang lama, menunggu waktu yang tepat atau keburu lupa dan akhirnya terkubur dalam tumpukan file wordpad. Hari ini kalau menurut penanggalan Islam, menurut kalender Hijriyah tepat sepuluh tahun Almarhum Ayahanda kami Agustori Abdul Fattah Jasin, meninggal dunia 12 Rabiul Awal hari yang akan selalu kami ingat, bertepatan dengan maulid Nabi. Mungkin tidak patut dihubung-hubungkan, tapi semoga alm. Ayahanda kami termasuk golongan orang yang dicintai Rasulullah. Sepuluh tahun ternyata tidak terasa, rasanya baru beberapa hari yang lalu.

Saat Ramadhan tahun lalu, Seperti biasa saat selesai sahur sambil Nonton tafsir Al Misbahnya Prof Dr Quraish Shihab di Metro TV membahas surat Al Imran. Pembahasan yang cukup lugas dan sederhana dinikmati sambil terkantuk kantuk di depan tv. Yuk shalat shubuh..(ajak ikaku yang saat iti di WITA (waktu indonesia tengah) sudah memasuki waktu shalat subuh. Ntar ah..dengerin lagu penutupnya dulu, sebenernya pembenaran posisi tubuh yang seang cukup PW/posi wenak terlentang ditonton TV, menonton25% ditonton 75%.

ternyata Gito Rolies membawakan lagunya Abah Iwan, berjudul detik hidup

Detik-detik berlalu dalam hidup ini
perlahan tapi pasti menuju mati
kerap datang rasa takut menyusup di hati
takut hidup ini terisi oleh sia-sia
pada hening dan sepi aku bertanya
dengan apa kuisi detikku ini
tuhan kemana kami setelah ini?
adakah Engkau dengar doa’ku ini?
amien, ya Robb al’ alamien…

Kali itu kali pertama saya mendengarkan lagu detik hidup ciptaan abah Iwan ini. Mendengar syair lagu yang begitu dalam itu dada terasa sesak, otot kaki menegang dan air mata otomatis keluar. Mungkin karena saat itu yang menyanyikannya almarhum Bangun Sigito ang menyanyikannya bukan hanya dengan mulut tapi dengan hati.

Saat itu alm Gito Rolies tengah berkawan dengan penyakitnya, penyakit yang sama yang menjadi jalan buat almarhum Papa kembali pada-Nya. Maret 2005 bertemu alm. Gito Rolies dan istrinya sempat bertegur sapa dan menyebrang jalan bersama di sebuah jalan di sudut Singapura. Baru beberapa waktu kemudian tahu dari infotainment beliau sedang berobat.

Jangan takut mati, tapi takut hidup ini terisi oleh hal yang sia-sia.
Syair Abah Iwan yang dalam sepertinya merupakan pemahamannya akan sebuah suat pendek yang sudah kita hapal sejak kecil, hanya 3 ayat, surat yang kerap dipakai para sahabat untuk mengakiri berbagai pertemuan.Surat Al-Ashr, yang menurut Imam syafii, surat pendek yang mengimpun isi Al-qur'an.

Semoga kami dijauhkan dari kesia-siaan.

baca juga:
Belajar dari abah iwan abdurrahman, Pepih Nugraha

Penggemar abah iwan, perlu mampir disini
Renungan kang Jalal tentang surat Al'Ashr, kontekstual nih dengan peringatan Maulid Nabi.
Kalau koneksinya kenceng unlimited, ada tafsir Prof Quraish Shihab tentang surat 2 ayat ini disini

Senin, Maret 17, 2008

Leader & Reader




Judulnya ditulis dengan bahasa inggris tapi isi tulisan ini tidak, kena sindrom campursari cincha lowra? Nggak sih sekedar maksain aja biar frasenya unik, left right,leader reader. Untuk sementara saya cerita reader dulu ya. Doyan baca buku? termasuk reader? Apa berarti kalau kita suka baca buku berarti jadi reader yang baik juga. Selain buku banyak sekali hal hal tidak eksplisit yang bisa kita baca di lingkungan sekitar kita. Jadi kalau ditarik benang lebih luas lagi yang mau saya bahas disini bukan reader si pembaca buku tapi lebih kepada reader yang sifatnya attitude, mungkin lebih tepat kalau disebut listening skill.

Beberapa orang yang saya temui entah sengaja atu tidak puya sifat reader yang begitu menonjol. Orang orang seperti ini akan sangat nyaman dijadikan teman bicara. Sayangnya ini bukan sifat bawaan saya, jadi masih ingin belajar jadi reader yang baik. Masih sering banget diprotes istri karena suka motong cerita, masih sering banget diprotes isti karena dengerin ceritanya sambil ngerjain sesuatu yang lain tanpa eye contact, padahal aku kan multitasking person..lah Gus Dur aja bisa ngobrol sambil tidur (bukan tiduran ya). Masih sering banget istriku cerita sesuatu yang (dianggapnya) menarik, terus aku kasih komentar berita yang (dianggapku)menarik di tv (halah ngga nyambung kan). Ya itu cuman beberapa pengakuan, bahwa untuk menjadi good reader tidaklah gampang.

Sabtu kemaren di sebuah toko perkakas di Kuta, ketemu seorang teman yang berbisnis di bidang web design. Ada yang unik dari teman saya ini, kesan yang menonjol adalah dia reader yang baik. Tidak memotong kalimat, selalu ada eye contact, dan respon positif dari apa yang kita ceritakan. Obrolan pun jadi enak, apalagi bawaan saya yang teller, bacoter (baca tukang bacot), tukang cerita agak susah stop cerita ketemu orang tipe macam ini. Mungkin disini background profesi berpengruh juga sebagai web designer yang biasa bertemu berbagai macam karakter orang, arogansi, perilaku, keiginan yang berbeda memang perlu listening skill yang mumpuni si klien maunya apa.

Reader yang baik selain pengumpan bola yang baik bisa mengembalikan bola dengan baik juga, ya mau ngga mau musti tahu banyak hal. Membaca? cari banyak informasi? Tidak selalu..kita juga bisa juga jadi reader dadakan, kadang kita ketemu orang yang bidangnya sama sekali 'gelap' buat kita. Justru kegelapan ini juga yang bisa jadi bahan pembicaraan menarik. Dan reader yang baik tidak perlu malu untuk menunjukan ketidak tahuannya. Reader yang hebat juga tidak mengeluarkan semua amunisinya sekaligus, tidak semua yang kita tahu perlu dikeluarkan dan dikatakan. Orang akan lebih menaruh hormat pada orang yang mengatakan yang dia tahu, tapi tidak menambah nambah yang tidak dia tahu (mati gaya ntar) bertanya tidak akan menjadikan seseorang lebih hina, menceritakan semua yang kita tahu sebaliknya hana menunjukan batas dari pengetahuan yang kita tahu, waduh jadi jebakan batman yang namanya kesombongan kalau begini.

Sepertinya tidak terlalu sulit untuk menjadi reader yang baik buat orang yang kita hormati, orang yang kita butuhkan informasinya. Walaupun tidak selalu sukses, tidak selalu perintah boss, atau maunya klien tertangkap dengan baik oleh kita. Yang paling puas adalah ketika kita bisa menyelesaikan masalah dengan baik karena data kita sebagai reader cukup mumpuni.

Apakah setiap leader adalah reader yang baik? Nah ini juga special skill yang levelnya lebih tinggi lagi. Mungkin tidak susah bagi anak kecil untuk mendengar nasihat orang tuanya. Tidak susah juga buat seorang bawahan mendengar perintah bosnya. Tidak susah buat seorang web design mendengar apa mau si klien. Yang lebih susah ketika kita mau mendengar orang yang kita anggap lebih rendah, atau malah nggak penting. Mendengar disini bukan berarti menuruti loh, denger aja dulu. Perkara itu dituruti atau dibantah, itu di bab lain.

Reader yang hebat akan tetap tersenyum ketika ide lawan bicaranya dianggapnya aneh, perlu dicounter dan tetap tidak terbawa emosi gaya permainan lawan bicara. Teringat kisah saat Rasulullah mau mendengarkan masukan dari bawahanya tentang strategi perang dari bawahannya, Beliau bukan saja reader yang baik, Tapi juga Leader yang baik. Seorang pengemis Yahudi tua yang tak lagi bergigi merasa kehilangan manaakala suatu hari orang yang selalu mengunyahkan makanan untuknya tidak lagi datang pagi itu, mana mungkin orang yang selalu mengunyahkan makanan untukku itu Muhammad yang baru saja meninggal. Saya selalu menceritakan keburukan Muhammad padanya (Muhammad) dan dia hanya tertawa tawa kecil.

Susah juga ya jadi reader, apalagi leader, apalagi leader yang reader. Jembatan keledai, cara yang mudah yang lagi saya coba dengan sesedikit mungkin berkata tapi kan...atau sebaliknya tuh kan...Tetep senyum dengerin dulu, setuju atau tidak setuju bisa dibahas kemudian. Kematangan kita atau lawan bicara bisa dilihat dari sikap kecil ini.

Terimkasih Ika koreksinya, semoga kubisa jadi reader yang lebih baik.

Minggu, Maret 16, 2008

Melawan Sakit atau Berkawan Sakit

Rute bersepeda minggu kemarin lewat Banjar Tunon Singakerta Ubud sepertinya harus diubah. Musim kawin anjing sepertinya mengubah temperamen anjing menjadi lebih agresif. Tidak tanggung tanggung dicegat 6 ekor anjing kampung, dan berhasil lolos setelah bunyi bel sepeda dan halauan pak tani yang kebetulan lewat. Tapi sepertinya ika masih kapok gigitan satu ekor anjing disepatunya walaupun tak sampai luka. Mingu pagi ini merencanakan rute sepedaan lebih jauh lagi, Sibang-Ubud downtown, Pulang nanjak pergi turun, pulang pergi sekira 30 km. Walaupun saat yang bersamaan hari ini ada Bali Fun Bike dengan rute lapangan Lumintang, sawah Sibang yang biasa kami lalui. Sepertinya perjalanan ke Ubud lebih menarik, sawah Sibang dengan tanjakan U nya pun otomatis dilewati. Saat bersiap siap sebelum berangkat, telp bunyi pukul 06.30. Tenyata Bu Adi tetangga depan rumah kami. mengabarkan saudara kami Pakde Anang Kusdario pelukis Ubud, telah berpulang ke rahmatullah. Innaliahi Wa ina ilahi rajiun. Untung saja kami belum berangkat. Rencana pun dirubah, hanya delapan KK muslim di perumahan kami yang kurang dari 40 rumah di Denpasar Utara (coret) Bali ini. Pasti ada yang bisa dibantu disana.

Pa
kde Anang bisa dipanggil anak anak di perumahan ini adalah sosok yang hangat. Saat saya pergi kerja senyum pak Anang ini hampir pasti menyapa kepergian ke kantor. Tak berbeda saat pulang kadang senyumnya menyapa saya dan juga penduduk sekomplek ini. Rumahnya yang sekaligus studionya AK Studio selalu terbuka pintunya, menandakan pak Anang is in the house. Anak anak pun dibiarkannya masukke studionya untuk main karambol, atau apalah, dari polah mereka kadang kita bisa dapet ide buat melukis, ujarnya. Ketua Lingkungan di perumahan kami ini awalnya membuat saya heran, kok bisa ya ketua Lingkungan seorang muslim yang minoritas hanya 8 KKdari 40KK. Sejak muda tahun1983 Pak Anang memang telah merantau ke Bali, masuk keluar kampung, menjadi pelukis di Ubud Bali, daerah impian para pelukis sejak dulu. Pak Anang tidak pernah mendapat pendidikan formal bangku seolah seni lukis, tidak lulus ujian mask ISI Yogyakarta tidak membuat dua patah semangat. Saya jadi mahasiswa selundupan saya ikuti semua kelasnya, hanya saya tidak ikut ujian saja. Empat orang teman kos saya di Yogya semunya mahasiswa 'beneran' bukan siluman seperti saya tidak ada yang jadi pelukis ada yang jadi pegawai negeri, pengajar.

Agak berbeda setahun belakangan ini kondisinya merosot karena penyakit gagal ginjal
yang dideritanya. Pintu yang terbuka agak jarang lagi terbuka. Aura yang berbeda dari keseharian sebelumnya. Seminggu sekali dia harus cuci darah ke rumah sakit, belakangan menjadi dua kali seminggu. Biaya cuci darah tidaklah murah, Beliau mendapatkan kemudahan dari rumah sakit untuk mengurus surat surat yang diperlukan atas saran dokter. Penyakit Bapak ini bisa membuat orang kaya menjual tanahnya sudah habis masih berhutang, saran kami bapak urus surat2 Bapak supaya bisa mendapatkan Bantuan dari Pemerintah, bapak tidak usah malu, bapak butuh bantuan,begitu diceritakan Pak Anang sewaktu kami jenguk di RS Sanglah sekira setaun lalu.

Kenaikan BBM yang selama ini menjadi umpatan banyak orang ternyata menolong Pak Anang, dengan dana subsidi BBM ini Pak Anang bisa cuci darah tanpa biaya sama sekali, Subhanallah. Mengingatkan saya pada almarhumah nenek Tuti, pegawai negeri kejaksaan di Palembang yang mendapatkan fasilitas gratis perangkat cuci darah. Menarik mengutip kalimat Dokter saat itu Berpuluh puluh tahun tahun begawi buat negara, nah sekarang giliran negara yang bayari Ibu Tuti. Bedanya pak Anang bukanlah pegawai negeri, hanya pelukis yang menikmati hidup dengan kesederhanaan. Pertolongan Allah memang datang dari jalan yang terkadang tidak kita duga duga. Kalau sudah nonton SICKO Michael Moore, akan terasa perbedaannya. Jika kita berpikir pertolongan akan datang dengan linier, memang pertolongan hanyakan datang dengan linier macam Asuransi Kesehatan dan lainnya. Kalau berpikir dengan pita lebih lebar, kebaikan seseorang pada banyak orang siapa sangka bisa mendatangkan pertolongan yang tidak diduga duga (yang mungkin tidak tertuliskan di kalkulasi otak manusia), anda boleh kok tidak setuju.

Salah satu lukisan 'Pakde'Anang Kusdario,Teacher, 30,40 Mixed on canvas, AK-Studio

Berkawan sakit atau melawan sakit? Kalimat pertama buat sebagian orang memang terasa Aneh, Kalimat kedua sepertinya sudah biasa di de
ngar. Perspektif 'Barat' memandang penyakit berat sebagai sesuatu yang harus dilawan dengan semangat hidup yang tinggi, seperti pada pasien Kanker, gagal ginjal yang harapan hidupnya kecil, biasanya didorong untuk memiliki semangat hidup yang tinggi. Penyakit bukan untuk dilawan, penyakit tidak akan menyentuh badan seseorang tanpa izin-Nya. Selalu ada hikmah dalam setiap musibah dan ujian. Penyakit dalam perspektif Islam dihadapi bukan hanya dengan semangat hidup yang tinggi tapi dengan penyerahan diri dan kepasrahan yang luar biasa.

Entah apa anda pernah berada dalam situasi terjepit seperti ini, saat nasib orang terdekat kita seperti koin yang berputar di lantai gambar atau
angka? sesederhana itu lanjut atau cukup disini? Dalam situasi seperti itu, yang pernah saya alami, juga Bu Anang, dan juga siapapun yang pernah atau akan merasakannya, diri kita ini seperti menciut luar biasa kecil (leutik hate basa sundana mah), hati merasa kecil, terserah pada yang Kuasa. Perasaan tertekan yang harus diimbangi penyerahan diri luar biasa. Saat doa yang dipanjatkan bukanlah doa kurang ajar hamba yang minta sembuh, tapi doa semoga diberikan jalan yang terbaik. Tentunya Kau tahu apa yang terbaik buat hamba yang maha pandir ini.

Pak Anang dalam masa sakitnya selama dua kali puasa dua kali lebaran ini menunjukan pelajaran luar biasa buat kami yang masih segar dan se
hat ini. Manfaatkan waktu dengan baik, mumpung masih muda pri...kamu tahu kan gaya hidup seniman kaya gimana? Jangan coba coba deh kaya saya dulu, baru terasa umur segini ini.

Nikmat sehat memang baru terasa saat dalam keadaan sakit. Kalau kita baru bisa sadari nikmat sehat saat sakit, betapa jarangnya kita bersyukur. Dala
m Islam sakit yang dihadapi dengan penyerahan diri pada Allah dan kesabaran (sama sekali tidak ada kata melawan penyakit?) adalah pengugur dosa. Pak Anang Kusdario menjalani hari hari sakitnya dengan sabar .Pak Anang yang saya kenal meninggal dalam keadaan yang husnul khatimah, akhir yang baik. Penilaian manusia yang sangat subjektif, seorang tetanga yang selalu disapa senyum ramahnya, semoga penilaian yang sama dari Allah SWT.Amiin..

Selamat jalan Pakde Anang...


Nama Kecil

Punya nama kecil? Nama yang biasa dipake waktu kita masih kecil. Hampir tiap orang punya nama kecil aplagi buat yang namanya nama tua, macam namaku. Nama Tua,nama yang sepertinya ngga cocok buat anak kecil. Soekarno dipanggil Kusno juga mungkin karena alsan itu namanya ketuaan untuk nama anak kecil.

Kemarin ada sebuah komentar pendek tulisan sebelumya "Great works,Nanda",i Anto. Wah dari Anto siapa nih?Anto teman kuliah di Arsitektur ITB nggak pernah memanggilku dengan sebutan itu,rata rata teman SMA dan kuliah memangil dengan sebutan m'pri. Waktu it di Harian Umum Pikiran Rakyat Minggu ada kartun si m'pri kalau tidak salah karya Budi Riyanto (Karung). Kebanyakan teman kesulitan memanggil nama dengan dua konsonan sekaligus pr***,tapi anehnya malah ditambah m...pula bukannya malah tambah repot. Kalo ditarik makna filosofisnya m'pri bisa dimaknakan berpikr satu huruf (rem dulu) bertindak tiga hurf bret,bret,bret (walaupun kata ikaku aku lebih suka kebanyakan mikir), aduh maaf aku orangnya hati hati, terencana dan tidak sombong sih (katanya ini bawaan dari kecil juga).

Temen SMP? Hanya sedikit sekali temen SMP yang memanggilku dengan nama itu,hanya temen deket rumah, atau sodara yang satu sekolah. Tapi tetep nggak ada yang namanya Anto. Di SMP kebanyakan manggil nama lengkap sesuai nama yang tertera di dada, waktu SMP wajib pake nama di dada. Uniknya jadi aku bisa tau nama panjang temen temen perempuan cantik dari tulisan di dadanya. Sayangnya jaman dulu blum kenal dengan si mbah google, kalau suda ada kayaknya aku bakal lumayan sibuk untuk googling nama nama ini siapa namanya, berapa nomor telponnya, rumahnya dimana, udah gitu dihapal tetep no action hehehehe, atau sekedar cari account FS nya buat menelisik lebih jauh. SMP lebih banyak yang manggil Pri, Priyatna, sedikit sekali manggil Nanda,ada juga yang manggil depe (D.P.) akronim dua nama tengah dan belakang, itu juga karena aku memanggilnya efef/ephep/epep, (F.F). akronim nama tengah dan belakangnya.

Temen SD? nah ini masih mungkin. Kelas satu semua manggil nama Nanda, soalnya kalau pas kenalan ngakunya Nanda. Jangan bilang so cute atau so imut ya,Nama ini dulu memang jarang banget dipake. Nama ini juga nama universal macam dianyang kadang bisa dipake anak laki atau perempuan. Tidak aneh kalau nama Nanda juga dipakai oleh Mahasiswa ITENAS saat heboh ‘film independent’ Bandung Lautan Asmara saat itu, sungguh aku bukan Nanda yang itu. Ada kejadian lucu waktu musim ulangan kelas 1 SD dulu, waktu pulang ditanya dirmah, Tadi ulangan ngisi namanya pake Nama apa? kata mama. Nanda, N A N D A jawabku. Anehnya ekspresi muka mamah senyum senyum panik gitu dan besoknya dia ke sekolah ketemu Ibu Wali Kelas. Apa yang salah dengan nama itu? Besok besok lagi kalau ulangan isi nama komplitnya ya, yang panjang itu. Nama yang sebenernya agak asing walaupun tau namanya Priyatna Blablabla, sampai kelas 1 rasanya ngga pernah ada yang memangilku dengan sebutan itu selain sewaktu diabsen di kelas. Dalam lembar lembar gambar, belajar nulis, prakarya TK selalu kuberi nama dengan nama ini NANDA,dengan huruf kapital yang kadang kadang N nya terbalik (N terbalik,diputar 180derajat tetep jadi N ya?), maksudnya N nya terpantul (N di mirror dengan garis yang berdiri di samping kiri atau kanannya). Sampai kelas 1 SD Nanda kecil agak malas baca tulis, jadi menulis namapun lebih kepada menggambar huruf.

Tapi lagi lagi rasanya tidak ada teman bernama Anto. Teman TK? nah temen TK rata rata saling panggl dengan nama kecilnya masing masing juga yang mungkin beda juga sama nama aslinya, kalaupun ada di TK Tunas Pembangunan Margahayu Raya Bandung saat itu namanya juga Anton orangnya tinggi besar putih keriting.

Jadi kesimpulannya Anto yang satu ini pasti sodara. Tapi Anto yang satu ini ngga meninggalkan trackback, active hyperlink. .Dari sitemeter sebelum isi komentar Anto ini sudah baca sembilan postingan lainnya. Yang kaya gini biasanya yang baru pertama nyasar blog ini dan ingin tau lebih jauh. Anto yang sodara?, ada! Om Anto dari Duri, suaminya tante Dewi yang kerja di chevron, Duri, Riau. Feelingku mungkin Om Anto ini ngeblog juga, soalnya Om Anto ini cukup aktif, riang, dan bawel, biasanya orang yang gemar bercakap gemar juga bertulisan. Coba tarik ke garis keturunan keluarga ke atas dari Palembang. Dengan keyword yang tiba tiba terlintas di kepala "Demang Toha" nah dapet satu blog sibayak42.blogsome baca,baca, baca wah ternyata udah Ada link Nanda, anak alm. Kak Fattah. Nah kayaknya semakin mengerucut siapa Anto ini, kayaknya bener deh ini Om Anto. Sampe postingan yang ada foto tante dewi dan anak-anaknya baru kuyakin ini Om Anto.

Wah, Senang juga rasanya nemu blog saudara sendiri. Dari blognya aku baru tahu juga tante Dewi lagi hamil besar. Terakhir ketemu Om Anto waktu mereka liburan ke Bali.Pertanyaan anak anak Om Anto dan tante dewi ini cukup menggelitik, Pa Pa di bali kita punya family nggak? Hihihi lucu juga ya, biasanya anak kota akan bertanya tempat main yang paling asyik di Bali apa? Keluarga dari palembang ini memang terkenal dekat dengan solidaritas kekeluargaan yang tinggi, Nggak heran ketemu saudara jadi bagian yang menarik, bahkan buat anak kecil empat tahunan saat itu.

Manfaat ngeblog yang nyata, menghubungkan silaturahmi (apa silaraturahim ya?) Kayaknya perlu ada katogori belog-blog sendiri deh di tagbar kanan buat sanak saudara dan kerabat. Yang masuk disini istrku (yang blog addict juga), bapak mertua yang dikasih kado ulang tahun domain&hosting sama ikaku, Pakde Rofi yang ini memang penulis produktif, yang ngakunya sih kisah hidupya mirip dengan tokoh Fahri di Ayat ayat Cinta (tapi Pakde ini kawin dengan Nurul, bukan Aisyah atau Maria), Mona (anaknya Pakde Rofi),Naila (saudaranya mona,sibuk ya..., jarang update). Hayoo saudara saudaraku yang berjauhan ngeblog buat mempererat silaturahmi. Mungkin kalau koneksi internet di Indonesia sudah semakin murah. Sayangnya tarif gprs belum perang tarif 0.000* per kb masih pada mentok di kisaran 0,4 siapa yang mau mulai,...ntar biar kambing yang kawin sama kambing, monyet ya sama monyet.

Setelah baca blog Om Anto, aku juga bingung nama Anto itu keluar dari mana, nama kantorannya sekarang nggak ada unsur Antonya sama sekali, ternyata nama kecil juga.




Dhyaksa, Adeanna anak-anak Om Anto dan Tante Dewi sewaktu ke Bali, tepat 2 tahun lalu 15 Maret 2006. Ntar kakak sering sering main deh ke sibayak42. Adeanna ma dhyaksa bisa belajar cerita sendiri juga.