Heboh film fitna di Belanda yang didukung tokoh politik Belanda Geert Wilders
lumayan bikin gerah dunia Islam. Sepertinya dia tak mau kalah dengan Hanung Bramantyo, yang memfilmkan ayat ayat cinta, tentunya dari sudut pandang yang jauh berbeda. Mantan PM Malaysia Mahatir Muhammad menyerukan untuk memboikot produk Belanda. Reaksi Iran bahkan lebih keras lagi bahkan mengancam untuk menyetop hubungan diplomatik dengan Belanda. Sekjen PBB asal Koren Bang Kimun (temennya Bang Yos) juga mengutuknya, kekebasan musti diimbangi dengan tanggung jawab sosial.
Lucunya Pemerintah Belanda sendiri tidak mendukung propaganda sentimen terhadap Islam ini. Tapi yang Lebih lucu lagi tidak ada reaksi apapun. Bayangkan seorang dari anak anda menumpahkan es krim dengan sengaja ke muka anak tetangga anda. Splat!!! Saya tidak menyetujuinya, tapi anda tetap membiarkan anak anda cengar cengir dengan aksinya dan tanpa aksi sama sekali. Contoh sederhana yang bisa dicerna semua orang.
Negara kecil ini sepertinya tidak belajar dari pengalaman negara tetangganya Denmark saat kartun yang mendiskreditkan Muhammad SAW, membuat banyak produk Denmark di banned di banyak negara Islam. Blog tidak penting yang isinya tidak aktual ini pun rasanya perlu untuk mengungkapkan kekecewaaannya pada pemerintah Belanda yang diam saja. Iseng iseng googling apa saja produk Belanda yang ada di Indonesia?
Ternyata lumayan banyak kalau intip wikipedia terutama di industri pengolahan makanan , ada Unilever dengan turunan produknya yang seabrek di Indonesia diantaranya saja Knorr, LifeBuoy, Lipton, Lux, Omo, Ponds, Radiant, Rexona, signal, slimfast, sunlight, sunsilk, surf, vaseline, walls, calve, amora, hellmans, dove, domestos, comfort, chif, doriana, country rock, blueband, bertolli, flora, becel, axe. Ada heineken di industri minuman keras. Ada frissian flag yang logonya diambil dari bendera provinsi Friesland penghasil susu di Belanda di industri susu, dengan berbagai produk susu berbagai umur frissian flag 123, 456, calcimex, omela. Phillips yang aslinya Koninklijke Philips Electronics N.V. dengan seabropk produk elektrik dari lampu hingga setrika.
Suatu sore saya menyuruh keponakan saya membeli sesuatu di warung tetangga. Anak pemilik warung dengan sengaja menumpahkan es krim di muka keponakan saya. Si pemilik warung hanya diam saja menyaksikannya. Saya hanya melihatnya dari kejauhan, sambil meredakan tangisan ponakan yang mukanya masih penuh es krim. Saya bisikan pelan, udah besok nggak usah beli di warung itu lagi. Bukan reaksi yang berlebihan kan, walaupun warung tetanggaku itu relatif komplit dagangannya dan kebetulan saja rambutnya pirang.
Jadi jangan aneh kalau besok, badan ini agak apek karena tak pake lagi deodoran produk Belanda itu besok. Lampu rumah yang putus akan saya ganti degan merek murah meriah pabrikan Bekasi. Susu? minum produk kotak buatan lokal, rasa beda dikit tak apalah.
Senin, Maret 31, 2008
Warung Tetangga
Diposting oleh priyatnadp di 12:28 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
mulai besok pake bubuk tawas aja biar ga bb...
dasar kumpeni, mau abad berapa aja sama..
boikot ? walo produk itu dibuat di tanah air kita ? oleh buruh2 yang merupakan sodara2 kita ? mmm...
nah denger kata imgar,...protes jug amusti bijaksana dan ngamuk ngamuk, sweeping brutal, apalagi pake bakar bakar. Kalo pada sempet nonton film 7, yang dibintangi kevin spacey, brad pitt, ..justru yang dimauin psikopat macam 'john doe' ini ya efek baliknya. Jadi jangan pada kepancing tuh sama postingan provokatifnya si m'pri.
Tapi ntar aku udah merencanakan nih aksi bakar bakar. Mo bakar bakar produk margarine Belanda dialasin gurame, pake bumbu asam manis.
kayaknya tertarik ikutan boikot, tapi perlu dibuatkan product priority list-nya dulu supaya nggak kena 2 arah..
Posting Komentar