Rabu, Mei 30, 2007

Navigasi ala Bali

Apa yang pertama kali terbayang di benak sewaktu mendengar kata Utara?
Di benak saya sewaktu mendengar kata Utara langsung terbayang petak kecil rumah di Bandung yang menghadap Ke Gunung Tangkuban Perahu yang terlihat jelas sebelum rumah tetangga di depan rumah di tingkat jadi dua lantai, Matahari tebit di sebelah kanan (Timur) Terbenam di Sebelah Kiri (Barat), Sedangkan Selatan, adalah belakang rumah yang dulu masih sawah sawah.


Jadi dimanapun saya denger kata Utara halaman rumah itu selalu terbayang.

Di Bali kalo tersesat atau bertanya jalan jawabannya mungkin agak diluar dugaan untuk 'orang kota' yang sudah terbiasa dengan navigasi 'modern' kiri & kanan.
"Dari sini Jalan aja terus Ke Utara...nah di pertigaan dimana ada pohon banyan (beringin) belok ke Timur, nah begitu ada belokan Pertama langsung aja ke Selatan." Kata seorang Bapak Tua dengan logat bali yang cukup kental.

Bingung? iya, jelas...
Yang pertama, saya harus membawa seting halaman rumah itu lagi (hehehe) begitu mendengar kata Utara.Lalu membayangkan berbelok ke kiri begitu denger kata Timur, membayangkan sawah sawah di 'belakang' rumah begitu mendengar selatan.

Namun sistem navigasi ala Bali ini ternyata jauh lebih unggul dari navigasi modern ala kiri dan kanan. Navigasi kiri kanan bermakna relatif. Kiri kanan menghadap kemana? Kiri kanan saya atau kiri kananmu? Instruktur senam yang membelakangi kita jauh lebih mudah ditiru gerakannya daripada instruktur peraga di lomba aerobik yang menghadap ke peserta. Makna Utara, Selatan, Timur,Barat bermakna mutlak dan pasti, tak heran dalam penerbangan pun pakai arah mata angin bukan kiri kanan.

Saking akrabnya budaya bali mengunakan arah mata angin ini malah seringkali dipakai di penggunaan kaimat yang menurut kebiasaan saya agak aneh, sperti waktu lampu mobil kami bermasalah dan dibawa ke bengkel, teknisi bagian listriknya sebelum memeriksa seluruh sistem pengkabelan memeriksa sekring di dekat kemudi.
" Oh ini mas, sepertinya sekering yang Utara putus.."
" Utara? yang mana, yang atas maksudnya?"
"Iya yang Utara."
Waduh gawat juga ternyata sisitem navigasi ini dipakai juga ya buat di joystick PS sepertinya.


2 komentar:

Anonim mengatakan...

haha..
navigasi utara-selatan emang bukan 'bandung banget'..!!

kemaren sempet bahas itu juga dg 'orang jawa'.

spertinya mereka kalo walo tersesat atau udah diputer2 ke mana pun bisa langsung tau yang mana utara dan yang mana selatan.. Hebat !
:D

'de Oeboed mengatakan...

sebenarnya di bali memakai navigasi: gunung-laut, terbit-tenggelam (matahari).

"Kaja"-nya orang singaraja beda dengan "Kaja"nya orang denpasar. Karena merujuk pada arah gunung dan laut.

Makin bingung kan... hahaha...