Rabu, Mei 16, 2007

Berburu Lukisan di Bali



Affordable art, istilah yang mulai banyak digaungkan berbagai penjuru dunia. bagaimana caranya untuk mendapatkan affordable art ini? Turut serta dalam affordable auction? Pelelangan lukisan murah,? Yang akan saya ceritakan disini bukan kelas affordable artnya Sidharta Galery di Jakarta tapi benar benar affordable art versi street auction di Bali.

Baru baru ini dapet titipan dari seorang temen arsitek lukisan buat dipasang di tempat yang baru direnovasinya.
"Cariin lukisan yang proposinya memanjang dong, tinggi tingi gitu, kalau ada gambar perempuan."
Beberapa pembeli lukisan sudah menentukan tema buat lukisan yang ingin dibelinya, untuk alasan sederhana untuk memudahkan pencarian dan fokus pada satu tema. Atau untuk alasan yang menurut saya irasional. Seorang teman pernah mendapatkan titipan lukisan buah-buahan dengan alasan peruntungan yang dihubungkan dengan tanggal kelahiran, fengshui?

"Berapa budgetnya? "
"Ya 500 sampe sekitar 1 juta lah katanya..ukurannya kira kira 90 cm x 180cm an bisa dapet ngga dengan budget segitu?"
"Bisa bisa banget...beberapa bulan yang lalu Bapak waktu main ke bali beli dua lukisan abstrak besar sekira 120x180 cm besar seharga 300 ribu(2 buah)".Jadi satunya 150 ribu.

Lukisan biasanya identik dengan harga mahal, mewah, mewakili kelas menengah ke atas? apakah begitu? Apakah tidak ada lukisan buat ruang tamu rumah tipe 50,36,21? Kenapa takut, seni adalah buat semua orang, walaupun mungkin kelasnya berbeda. Lukisan kelas pasar ubud, lukisan kelas pasar sukawati? jelek? Tidak juga...kalau pinter pinter memilih painter dan melihatnya yang mana yang bagus, mana yang latah & pasaran, mana yang latah dan masih bagus mana yang latah tapi pasaran.

Ternyata perjalanan ini tidak semudah seperti membeli 2 kg wortel, ada barangnya dan beli. Barangnya ada banyak, walaupun yang mau dibeli hanya satu dan musti dipilih, namanya juga buat orang lain, walaupun yang kita pilih barang pasar bukan berarti kualitasnya jelek. Memilih lukisan buat di rumah sendiri rasanya lebih mudah daripada lukisan seperti titipan temen ini, kalo jelek malu soalnya. Di Bali berbagai gaya dan tipe lukisan bisa ditemukan dan dipilih, banyak sekali galeri lukisan di Bali, disini saya tidak akan berbicara lukisan kelas galeri mahal, saya akan cerita tentang lukisan jalanan di pasar Seni Sukawati & di Pasar Seni ubud? apa bedanya lukisan di dua pasar seni ini? lanjut aja kalo masih penasaran



Pasar Seni Sukawati.



Dengan skintone sepert kulit saya ini, mata sedikit sipit rambut lurus, berjalan dengan istri yang berkerudung. begitu melewati deretan penjual lukisan mereka akan bilang, ayo tengok tengok, (dikiranya kita dari malaysia, apa ada rupakawak macam orang malay?), begitu tau dari indonesia juga tawarannya jadi begini, "Ayo lihat lihat dulu ngga papa, harga murah harga murah, ngga papa liat dulu barangkali ada yang cocok". Ramah ramah loh para penjualnya, bom bali yang dikutuk banyak orang di bali dan seluruh dunia mejadi pelajaran sangat mahal untuk ramah pada siapapun termasuk wisatawan lokal yang dulu suka dipandang sebelah mata.

Saya dan istri lebih memilih lukisan abstrak yang cocok dengan warna rumah, atau posisi yang cocok buat disimpen di rumah kontrakan yang cukup kompak (baca:kecil). Jadi waktu pilih pilih ini cocok nih buat di dinding anu...biar ngga kosong ini cocok buat di dinding kosong sebelas sana biar ada sedikit kehdupan. Bagaimana dengan harganya? Ini tergantung tingkat apresiasi anda sebenernya, yang perlu diingat membeli lukisan murah bukan berarti tidak mengapresiasi senimannya (ini pembenaran dari sisi pembeli sih sebenernya). Membeli lukisan mahal bukan berarti jua tingkat apresiasi kita terhadap lukisan itu berbanding lurus, kalo sekedar lifestyle dan untuk bilang ke tetangga lukisan ini saya beli 10 juta loh...kayanya belum mencerminkan apresiasi yang tepat tuh.

Lukisan abstrak yang terpajang di ruang tamu kami didapat seharga 80 ribu dari harga penawaran 200 ribu. Kadang musti pakai cara take it or leave it, maksudnya? Sewaktu penawaran dan kita tawar dengan satu harga (bukan harga final) yang sekira 50% atau malah 2/3 dari harga penawaran kalau ngga dikasih ya udah leave it, mungkin..(mungkin loh ya) sesudah berjalan dua sampai sepuluh langkah kedepan anda bakal dipanggil lagi...adjust sedikit harganya..dan transaksi. Tapi kalo ngga minat dan ngga tertarik dengan lukisan yang mau kita beli ngga usah tanya harga dulu, dan jangan nawar ntar dikasih lagi malah repot. Tapi kadang kadang cara yang agak rude ini ngga perlu diakukan kalo penjual memberika harga yang wajar (versi pembeli tentunya) .

Materialnya sebenernya ngga terlalu bagus, canvas tipis dengan cat campuran cat tembok & cat minyak. Waduh kok cat tembok...? tapi justru cat temboknya yang bikin warnanya matt dan kita suka. Komposisinya, yang penting enak dlihat dan ngga terlalu pasaran.

Selain tipe abstrak yang banyak sekali di pasar sukawati lukisa gaya tradisional yang masih jadi icon menarik buat turis mancanegara, biasanya lukisan burung-burung, tapi biasanya gaya lukisan tradisonal seperti ini tidak sehalus lukisan tradisional di Batuaan Gianyar, yang banyak dipajang di Museum Neka Ubud, ada harga adaa kelas memang. Lukisan aktifitas sawah ladang, bunga kamboja dengan tampilan planar 2 dimensi masih sangat menarik untuk turis mancanegara, Lukisan bergaya seperti ini dulu beredar hampir di setiap bank di kota kota besar indonesia. Lukisan naturalis buah buahan &still life bisanya banyak dibeli ibu ibu rumah tangga, penjualnya biasanya bilang, begini bagus bagus Bu murah urah cocok buat di ruang makan (menunjuk lukisan still life bergambar pisang). Yang ngga ada matinya juga lukisan kuda berlarian dengan cipratan air atau debu, ada yang ekskusinya bagus ada yang agak nanggung. Gadis Bali bertelanjang dada juga banyak dijajakan disini, tapi biasanya eksekusinya nanggung naturalisnya ngga dapet.

Jadi buat pilih pilih lukisan di pasar sukawati ini perlu pengamatan yang agak tajam, bermain cantik saat tawar menawar biar sama sama senang. Persis seperti belanja sayur atau buah, musti pilih pilih

Pasar ubud


Sudah sejak lama Ubud dikenal sebagai aerah seni & budaya termasuk lukisan. Sejak era para pelukis tradisional, hingga jamannya arie smith, Antonio blanco, yang konon tadinya hanya mau menetap 3 bulan saja di ubud hingga akhir hayatnya tak pernah pulang.

Dari pegamatan sekilas, dari sisi kualitas material lukisan di pasar ubud lebih bagus.Kanvas yan dipakai kanvas yang tebal...dengan cat acrylic, cat minyak lebih berkualitas..(hehe tanpa campuran cat tembok). Soal harga? lebih bagus juga tentunya, di pasar Ubud lebih banyak didatangi turis turis macanegara daripada pasar sukawati. Gaya dan style? Nah banyak juga yang latah...Biasanya kalo satu tipe lukisan laku beramai ramai akan ada lukisan bertipe sama. Kalau kita beli satu dan disimpen di tempat yang tepat, masih bisa bagus dan cute. Saat ini yang sedang menyerbu ubud, gaya abstrak simpe kotak kotak, kubistis, di ruangan yang cocok bisa jadi elemen yang menarik. Bagaimana cara menilai lukisan abstrak ini bagus atau nggak? ya simple aja, kalo disimpen di ruangan yang mau kita simpe enak ngga buat dilihat? Kadang lukisan ini ngga harus teriak berwarna merah, gadis cantik telanjang bugil, kadang bisa berupa sapuan yang halus dan sopan, ada tapi tidak menganggu dan yang pasti cocok dengan ruangannya.

Sampai kapan sindrom abstrak ini melanda pasar ubud? jawabannya tergantung sama buyernya...pembeli suka yang mana. Jadi complicated kalo begini seniman atau perajin yah jadinya, atau seniman yang rajin. Sementara yang rajin belum tentu seniman, dan banyak juga lukisan yang dikerjakan dengan rajin tapi (menurut pandangan subyektif saya) ngga nyeni, latah dan pasaran.



Jalan sedikit ke belakang pasar ubud nah banyak sekali kios kios lukisan disini. Sebagian sekedar penjual ada juga yang sekaligus pelukisnya. Di kios pak Made yang ternyata menerus sampai ke belakang rumahnya keluarga besar ini hidup dari lukisan, Ada tiga kakak beradik yang aktif melukis di rumah ini. yang lucu di antara lukisan lukisan yang dijualnya ada kanvas kecildan kertas kertas yan menyelip...Ini buatan anak saya masih kelas satu SD, dia sih seneng seneng aja & merasa bangga lukisannya disejajarkan dengan buatan bapak dan paman-pamannya.



Kadang ada juga tamu tamu dari eropa yang beli. Walaupun di kios Pa Made kita belum menemukan yang kita cari ,Pak Made tetap ramah melayani, Saat dua orang Tamu asing masuk, Pak Made sibuk memangil adiknya untuk menemani tamu itu.Nah ini yang perlu dicatat: Dia tidak meng’ignore’ kita walaupun tamu lebih prospektif datang.

Di gang paling ujung kami menemukan lukisan abstrak yang sepertinya cocok buat pesenan seorang teman kami, abstrak tidak mudah ditebak dan gayanya ngga terlalu pasaran, Di tandatangannya tertera Yandus,



“Ini bli pelukisnya?” Tanya saja pada penjualnya
“Bukan saya sih ngga bisa lukis, ini titipan temen saya...”
Dari harga pembukaan 700 ribu lukisan berkuran 90x 150 cm ini mentok di 500 ribu.
" Ini dah murah bang, saya ngga bisa kasih lebih murah lagi, pelukisnya lagi ngga di Bali, lagi ke Sulawesi."
"Ngapain? Main di PSM? "
"Nggak main bareng PERSEGI (Persatuan Sepakbola Gianyar atau sekarang bisa disebut Bali FC) di sana. wah kaget juga ternyata pelukisnya seorang atlet sepakbola, kombinasi yang unik. Keduanya seniman & atlet profesi yang serngkali dipandang sebelah mata oleh banyak orangtua di negeri ini. Kemarin lukisan dia 6 buah yang besar besar diborong orang Australia kata bli Kadek yang lagi sibuk membungkus.

Wow...dari goresannya bisa dibedakan mana yang dibuat oleh pelukis yang rajin dan perajin yang mencoba melukis. Perajin yang mencoba melukis akan membuat lukisan yang tipikal dan sama, ini tidak.


Monkey Forest Ubud..



Jadi pelukis memang tidak mudah kata bli Aji dengan galeri Aji'e place di monkey forest yang lumayan besar beralih membuat layang layang, jangan, berkepala naga khas bali. Layangan lebih laku bli? Yah ngga juga sih....katanya sambil senyum (miris), beruntung di belakang studio yang juga ruang pamernya masih terampar sawah yang padinya terlihat gemuk. Di studionya terdapat beberapa lukisan yang strokenya kelihatan berbeda, yang ini keliahatn berani, berstatement, dengan gabungan kolase koran, berani & asik walaupun ngga cocok berada di rumah saya, buat ilustrasi di media asik sekali gayanya.
"Yang itu titipan, karya tugas akhir anak STSI denpasar..."
"Wah pantesan yang ini agak beda, lebih berani.."
"Tapi tetep mas jadi pelukis jaman begini sulit...mukanya pesimis…lukisan bagus juga belum tentu laku"
Sepanjang Monkey forest terdapat beberapa Galeri lukisan yang kalo cermat memilih, mungkin bisa mendapatkan lukisanyang cocok. Memilih lukisan susah susah gampang, bukan maslaah bagus tidaknya tapi cocok tidaknya.

Sama seperti pasar sukawati jangan dulu tanya harga kalo ngga tertarik atau blom minat..
Kalo memang niat dan mau beli tawar saat itujuga dan beli...Atau tawar dulu…baru kembali lagi sambil liat liat galeri ‘jalanan’ lainnya. Barang seni yang murah bukan berarti tidak berkualitas.


8 komentar:

Anonim mengatakan...

weh..menerima titipan beli lukisan ya..? mau dong.. :D

bahasan yang asik dan lengkap.
jadi tau deh sekarang..

jagoan nawar euy..

-imgar-

yw mengatakan...

mau juga niih nitip lukisan abstrak buat d rumah... :-)

-yudi-

Anonim mengatakan...

kalo' aku cuma ibu rumah tangga yang hobby ngelukis dari kecil...jadi nggak pernah kasih harga mahal, daripada numpuk tuh lukisan di rumah...cuman lukisan jadi mahal kalau bahannya juga mahal,sepert cat rembrant,kuas yang mahal,kanvas kualitas bagus...dimana lukisan itu bakalan awet sampai berpuluh2 tahun...goresan lukisanku gimana...? minta komentarnya ya..

dadamerz mengatakan...

q punya nih lukisan bali lama 2 bh I KETUT RUDIN,penari Bali dan barong2,uk.35x55cm bahan kertas.terkenal lho...,coz aq liat oktober 2008 ini di pameran lukisan2 bali di kedutaan belanda koleksi R.Bonnet i ketut rudin juga dipamerkan disana.minat..? ke aq sj 085285291427

Anonim mengatakan...

Kebetulan saya memiliki kios lukisan di Ubud. Kalau mau singgal d kasi murah deh , di obral di jamin ga kecewa. HUb. 087860357316

Desak mengatakan...

Kalau mau lukisan bagus dengan harga tidak sampai menguras kantong coba lihat http://www.lukisanbawahoki.blogspot.com

Anonim mengatakan...

kalo saya biasa berburu online, harganya lebih transparan, tidak usah tawar menawar, banyak sekali diantaranya:
-www.sukawati-art.com/
-www.juallukisanbali.com/
-sancita.com/
-www.baligoodpainting.com/
-lukisan28.blogspot.com
-www.tokopedia.com/damarcreativeart (yg ini lebih aman lagi karena ada perantara tokopedia)

selamat berburu lukisan!

Jimmy mengatakan...

Saya art dealer khusus LUKISAN Bali khususnya dari Ubud Bali, Banyak piligan, oil on canvas, acrylic on canvas, juga cat air adaq,wa Saya 082189670470,dgn pal jimmy