Sabtu, Mei 24, 2008

Turut berduka cita

Turut berduka cita atas kenaikan harga bahan bakar minyak 24 Mei 2006.
Bensin premium biasa dijual di warung warung pinggir jalan di bali dengan takaran botol siap saji seperti ini. Kalau memperhatikan botol ketiga, ada strip 3000 ada strip 5000. Cerita lalu di mataku yang dibekukan di Tegalalang Bali bulan November 2005.
solar 4300 premium 4500, Ibu Haryati petugas SPBU di Klaten Jawa Tengah. Cerita lalu di mataku yang dibekukan di bulan Oktober 2006 saat mudik lebaran.


Deretan sepeda motor di pasar sukawati dibekukan di mataku november 2006. Sepeda motor tidak bisa dilepaskan dari denyut perekonomian masyarakat Bali. Bukan untuk touring antar kota, bukan untuk piknik, untuk kepasar, kesekolah, untuk kesawah, untuk bekerja. Orang 'pintar' bilang selama ini subsidi untuk orang kaya. Mungkin orang pintar musti sering main ke kampung.
senyum sudah lama ditanggalkan, yang ini bukan cerita lalu lagi. Kami hanya mencoba jadi orang sabar. Katanya lautan sabar tak bertepi.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

simalakama ?

Anonim mengatakan...

mas mpri, blognya saya link ya!..


heheh, dari kemaren ngirim komen ga muncul2..


salam kenal,

dicke

ikeow mengatakan...

tikus mati di lumbung padi

priyatnadp mengatakan...

kredit foto terakhir fotonya ikaku...di solo, apa jogja, apa klaten..ya?

prabhamwulung mengatakan...

ayo naik sepeda.. dari payangan ke denpasar kira2 berapa lama?

* a n n i s a s o l i h a h * mengatakan...

very nice picture shot :)