Ternyata Sabtu 11 Agusus ini hari libur, dan ternyata libur Isra Mi'raj. Sedih juga, karena jatuhnya hari Sabtu, dan kok baru tahu ya, kemana aja sih memang sempat disinggung di khutbah Jum'at kemarin namun nggak tau persisnya kalau ternyata harinya hari ini. Jadi teringat sewaktu sempat jadi TKI di Bahrain 2 tahun lalu, Isra Mi'raj tidak termasuk hari liburan nasional, surprise..
Sewaktu SD peringatan Isra Mi'raj diadakan di tengah lapangan SD Nilem. Lapangan yang dulunya terasa besar sekali itu ternyata sekarang lumayan kecil. Ternyata skala ruang waktu kecil dan sekarang berubah ya. Pa Eman Sulaeman guru agama SD menceritakan dengan semangat perisiwa Isra Mi'raj ini, dengan cukup detail, termasuk menceritakan apa itu buraq, Tunggangan yang digunakan Nabi Muhammad yang berbadan seperti kuda, bersayap seperti manusia, juga bercahaya. Ingatan saya saat itu langsung memvisualisasikan seperti apa bouraq, yang bisa terbang dengan sangat cepat, secepat cahaya, atau lebih cepat lagi. Di sat bersamaan teringat dengan ekor pesawat Buraq airlines yang bersandingan dengan Merpati yang pernah kami tumpangi ke Palembang.
Kalau masih penasaran di depan SD ada juga komik tentang Isra Mi'raj ini, saya nggak pernah beli, lebih asyik baca rame rame sambil sibuk mengomentari. Gambarnya hitam putih dengan kertas buram tipis dan cover kertas kalender. Selain menggambarkan bura dengan cukup imajinatif diceritakan pula perjalanan Muhammad ke masa depan melihat surga neraka berkut visualisasinya yang cukup 'sangat' eksplisit. Adegan orang yang dipotong lidahnya karena menggunjing, dan masih banyak visualisasinya. Menyeramkan tapi seru untuk mengomentarinya. Beberapa dari kami sering menjadikan komik ini sebagai dalil dalam mengadu argumen. Kamu bohong ya?Nanti lidahmu dipotong loh dineraka, trus tumbuh lagi, trus dipotong lagi, trus tumbuh lagi. Biasanya dengan ancaman seperti ini si mulut besarpun takluk, siapa mau dipotong lidahnya di neraka.
Lain lagi cerita Isra Miraj sewaktu SMA 3 di Bandung.Waktu itu mengundang Pak Armahedi Mahzar fisikawan ITB. Cukup membekas karena selain penampilanya yang scientist banget, bapaknya Ary teman saya seja SMP dan SMA ini mengulasnya dari sisi fisika dan metafisika, bukan ala ki Joko Bodo tentunya. Bercerita tentang kecepatan suara, cahaya, dihubungkan dengan jarak yan ditempuh dan Isra Mi'raj membuat saya waktu itu berimajinasi lagi tentang sosok buraq. Imajinasi anak SMA tentu berbeda lagi dengan imajinasi ana SD. Yang terpikir waktu itu adalah transformasi masa menjadi energi, enegi cahaya, dan hebatnya bisa dibalikan lagi. Yang teringat waktu itu 'box telepon' startrex dengan mesin teleportnya yang bisa memindahkan kru dari satu ruangan ke ruangan lainnya, atau serial tv Quantum Leap favorit saya dbintangi Scott Baculla yang diputar minggu dari pukul 14.00 sampai 15.00 di RCTI, yang kemudian membuat saya terkaget kaget ternyata ilmuwan fisika quantum Samuel Beckett saya temukan bukunya di Perpus ITB, walaupun sama sekali bukan cerita fiksi yang menarik minat saya. Pak Armahedi menceritakan juga tentang keterbatasan manusia, bahwa tidak semua peristiwa bisa dijelaskan dengan fisika, tapi ada juga yang masuk metafisika, dalam islam disebut ada yang nyata dan ghaib. Entah kenapa ya kata ghaib dan metafisika lebih identik dengan kuntilanak, genderuwo, dan sejenisnya.
Ada lagi cerita Isra Mi'raj yang anehnya baru saya dengar setelah berkumis.Buku hardcover berjudul The Great Story of the Night Journey and The Asscent to Heaven yang saya beli saat ada cuci gudang di Gramedia Denpasar. Penulisnya Yozaf Muhammad, illustratornya Lutfi LAS, penerbit Erlangga for Kids 2003. Buku bergambar dengan dua tulisan besar besar biligual Inggris dan Indonesia. Cara berceritanya cerdas. Yang jelas tidak sibuk dengan visualisasi buraq, tidak ada sama sekali lingkaran bulat bertulis Muhammad dan bercahaya seperti komik komik yang dijual di depan SD dulu. Kalau sempat melihat buku ini di toko buku jangan ragu untuk membelinya. Nggak ada anak kecil? Tidak ada yang salah dengan membaca buku anak kecil, belajar tidak harus dengan buku tebal bertulisan padat. Baca selengkapnya kalo penasaran dengan isi buku ini
Diceritaan dari perspektif rombongan unta. Dalam rombongan unta kafilah pedagang yang sedang menuju mekah tentunya ada pemimpinnya. Begitupun di kalangan unta. Unta Tua yang dijuluki "The Old One' yan telah mengembara dari berbagai gurun ke gurun. Si unta tua menceritakan tentang bintang, tentang musim, tentang arah mata angin, satu satunya sistem navigasi di padang pasir adalah melihat Bintang. Sewaktu para unta sedang bergerombol mendengar cerita 'The Old One' tentang bintang tampaklah cahaya terang. Cahaya yang belum pernah dilihat para unta muda, juga oleh si unta tua. Ada sesuatu yang luar biasa terjadi di Mekah kata si unta Tua.
Selang beberapa hari kemudian saat Kafilah unta menuju gerbang mekah yang saat itu masih dikuasai kaum kafir quraisy terkejutlah rombonganitu karena mereka telah ditunggu banyak sekali penduduk Mekah. Pendududuk mekah terkejut sebagian berteriak..."Muhammad berkata benar!!! Muhammad berkata bennar!!! Muhammad berkata bennar!!! Muhammad berkata bennar!!!" keramaian terjadi,antara bantahan dan sanggahan membuat dua kubu saling beradu pendapat.
Saat menceritakan peristiwa Isra' Mi'raj Muhammad berkata kalau dia berpapasan dengan rombongan kafilah. Unta yang terdepan berwarna kecoklatan membawa dua kantung di pungungnya satu hitam satu merah dan kelak beberapa hari lagi akan sampai di Mekah. Penduduk Mekah saat itu tetap sibuk membantah kebenaran cerita yang sangat tidak masuk akal.
Sementara si unta tua berbisik pada unta muda, sepertinya firasatku benar. Aku akan ingat peristiwa ini bukan hanya kami bangsa unta tapi manusiapun tidak akan pernah melupakannya. Suatu saat saat kau menjadi unta tua sepertiku jangan pernah lupa untuk menceritakan peristiwa Isra Mi'raj ini.
Sabtu, Agustus 11, 2007
Isra' Mi'raj dan si Unta Tua
Diposting oleh priyatnadp di 11:01 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
eh, buku itu bagus ya..?
pernah liat waktu pameran buku bandung kemaren.
btw, kalo buku kota gede yang di bawah buku ini bagus juga ga ?
koq gak diceritain..? :D
Posting Komentar