Minggu, September 30, 2007

Life on The Road bersama Adam Skolnick

Ubud writers festival
Acara ini diadakan setiap tahun, setelah tahun lalu hanya mengamati dari luar keramaian festival yang diselenggarakan yayasan saraswati ini. Tahun ini dengan semangat oportunis saya melibatkan diri. Kata oportunis ini jangan diartikan negatif ya, oportunis berarti orang yang bisa memanfaatkan keadaan. Mumpung di Bali, mumpung di Ubud, yang diklaim sebagai center of arts & cuture di Bali, bahkan dunia. Kesempatan seperti ini mungkin tidak datang satu kali mungkin dua kali mungkin tiga kali dan bukan tidak mungkin semuanya berlalu begitu saja tanpa bisa memanfaatkan kesempatan tersebut, kedengaran seperti sepakbola ya.

Menarik? Untuk seorang pembaca kolom pendek suratkabar, yang malas membaca novel tebal berlatar politik internasional acara ini sudah sangat menarik (apalagi kalau anda termasuk orang kedua). Dengah harga terjangkau, Ada main program selama 4 hari yang four day passnya hanya 200.000 rupiah saja untuk orang Indonesia (untuk orang asing anda harus membayar 2juta rupiah, untuk pelajar, mahasiswa Indonesia 160.000 rupiah). Ada tiga kategori tiket, Tamu asing, Expat yang kebetulan tinggal dan bekerja di Indonesia, dan orang Indonesia, dan pelajar/mahasiswa Indonesia (yang terakhir disebut ini tentu saja yang paling murah). Pembagian kategori tiket ini agar festival ini lebih aksesibel untuk semua kalangan termasuk orang Indonesia. Setuju, terimakasih bu Janet De Neefe.

Dari sekian banyak acara di ubud writers festival. Saya ikut dua workshop yang kebetulan diadakan Sabtu dan Minggu, supaya ngga usah kabur dari kantor. Life on the road oleh Adam Skolnik & Writing for Childern oleh. Kristy Murray. Masing masing workshop dibandrol 100.000 rupiah untuk sesi 3 jam. Beruntung sekali berada di Ubud Bali, karena festival sastra semacam ini diklaim hanya ada enam di dunia. Dan acara ini diklaim sebagai salah satu yang terbaik, dimana penulis dari berbagai penjuru dunia berkumpul berbagi pengalamannya bukan hanya untuk sesama penulis tapi juga bila anda (sekedar) pembaca.

Workshop bertemakan penulisan traveling saya pilih karena sebagai 'arsitek' traveling adalah kebutuhan. Tanpa traveling vocabulary design kita akan sangat terbatas, di suatu daeah di penjuru dunia lain orang sudah membuat sesuatu yang baru sementara kita masih berkata ini tidak mungkin dibuat. Walaupun ini bukan hal yang murah tentunya, dan ajaibnya ada orang yang dibayar untuk traveling dan menuliskan pengalamannya .Senang sekali kali andai suatu waktu bisa menuliskannya dengan tips & trik penulisan traveling dari orang yang berkeringat di bidangya. Seringakali bertemu orang 'penting' atau 'berprestasi' di bidangnya dan tidak tahu siapa dia. Lalu setelah acara usai baru segudang pertanyaan berkecamuk, dan si narasumber pun telah kembali ke alamnya tanpa sempat bertukar e-mail adress atau no telp. Dan ini kejadian tidak hanya sekali. Akhirnya meneympatkan browsing dulu siapa sih pemberi materi Ini, biar ntar nggak nyesel.

Adam Skolnick...
Terkaget kaget setelah baca website pribadinya adamskolnik.com. Ternyata orang gila, Gila traveling, addicted, travel obsession. phuiih...semakin semangat ikut workshopya. Penulis lepas yang menghabskan hidupnya di jalan telah melakukan perjalanan di 30 negara 6 benua (ada berapa negara ya di dunia komplitnya?). Adam banyak menjadi kontributor untuk berbagai majalah spa, yoga, traveling, Mens Health, Travel& Leisurre,& Lonely Planet, kitabnya para backpacker seluruh dunia, termasuk backpacker Indonesia. Kitab yang menyebabkan kenapa restoran padang kecil bertajuk putri minang banyak dikunjungi bule-bule, sampai ada bajakannya malah pitri minang, yang menyebabkan sashimi night di nuri's ubud selalu penuh sesak.diWorkshop ini telah sold out sejak sekira 5 harian sebelum acara dimulai. Peserta workshop tidak banyak, karena memang diatasi supaya workshop berjalan dengan efektif (Culture seperti ini agak jarang di event organizer di Indonesia, biasanya semakin banyak tiket terjual acara di 'cap' semakin sukses).

The workshop


Adam Skolnik dengan setelan kemeja putih motif bordir sederhana lengan pendek dilinting, Celana jeans agak tight dengan jahitan di luar & sedikit 'cutbray'di bawah, backpack, dan sandal jepit. Memperkenalkan dirinya sebagai travel writer & alkoholic. Dua hal yang erat yang susah dipisahkan, menurutnya. Berlatar belakang environmental activist dan beralih menjadi penulis,berawal dari keputusanya saat menulis puisi tak jelas di tepi pantai Zanzibar Afrika. Bukan karena alasan idealisme katanya, karena saya tidak punya keahian lain. Adam tidak cukup puas untuk bekerja pada NGO, digaji rutin, bekerja pada orang. Tidak cukup punya banyak skill juga ujarnya, Saya seringkali gagal dalam kesempatan wawancara pekerjaan. Gaya mengetik saya sebelas jari, saya bahkan tidak mengerti micrsoft excel, dan powerpoint. (Mungkin Adam nggak suka pake software bajakan ya..).Ya ini keahlian saya satu satunya bercerita dengan menulis. Senjatanya 'hanya' macbook 12 inch, aplikasi word, HP dengan local phone number, dimanapun berada. Ini penting katanya,...dimanapun berada jangan takut merasa rugi buat beli SIMcard lokal. Merasa agak aneh harus memberikan workshop penulisan karena saya sendiri katanya tidak mempuyai latar belakang jurnalistik, bahkan mungkin tidak cukup qualified untuk mengajar anak kelas 4 sekolah dasar. Tapi saya sudah disini memang bukan untuk mengajar anda menulis, semakin sering menulis tulisan kita akan menjadi semakin baik. Anda yang akan mengajari diri anda menulis. Saya masih dalam proses itu (hmm.. 6 feet tall humble guy ). Saya hanya akan bercerita berdasarkan pengalaman saya. Semua orang bisa melakukannya, anda mungkin bisa melakukannya nanti lebih baik dari saya (hmmm...sounds provocative enough..2 step further than motivative)

Session workshop dawali dengan perkenalkan diri setiap peserta workshop, persepsinya tentang kenapa ingin menjadi travel writer, dan tempat tujuan favoritnya.Surpise ternyata pesertanya dari berbagai negara dengan berbagai profesi ada yang dari South Africa, Australia, India, Thailand, expat yang sudah lama tinggal & bekerja di Indonesia dan segelintir saja orang Indonesia. Menarik ada yang memang penulis freelance, bergerak di bidang tourism, dan newbie orang yang memang ingin lebih tahu banyak tentang seluk beluk dunia penulisan seperti saya.

Session perkenalan ini menjadi penting karena kebutuhan dan minat peserta tentu berbeda beda. Di tahap selanjutnya latar belakang kita juga sangat menentukan apa 'niche' atau 'expertise' dari tulisan yang akan kita buat. Tentunya orang akan lebih tertarik membaca tulisan dari orang dibidangnya. Adam juga mengomentari, session perkenalan ini ...you could be...you can write about... Tanpa awalan dan arah yang jelas memang tidak akan mendapat manfaat, apalagi alasan sekedar mengisi waktu luang. Dengan alasan ini ketika acara usai anda akan mendapat manfaat ya sekedar mengisi waktu luang. Komanetarnya pada sesi perkenalan ini, menulis arsitektur traveling itu sebuah hal yang sangat menyenangkan, dan akan pembaca akan lebih senang jika memang ditulis oleh orang di bidangnya (hmmm..sounds like another provocative statement)

Semua orang bisa menulis.
Semua orang bisa menulis dan membaginya dengan orang lain. Untuk alasan apa? sekedar sharing? curhat? Karena ini workshop sebagai profesional writer. Ya kita musti belajar melakukannya dengan profesional, to get payed. Adam dari awalsudah mengancam peserta workshop kalau anda melakukannya untuk jadi kaya, sepertinya bukan alasan yang baik. Penulis travel seperti saya susah untuk kaya, anda akan dibayar saat saat akhir setelah tulisan dimuat dan anda sudah mengeluarkan banyak biaya untuk hidup anda yang berpindah pindah seperti ini. Anda bahkan tidak bisa punya hewan peliharaan untuk dikhawatirkan di rumah (hmm...peringatan serius ini)

Statement yang menarik,karena berbagai seminar motivasi ala motivator best selling motivation book melakukannya sesuatu untuk menjadi kaya, bukan karena kita enjoy melakukannya. Definisi kaya versi Adam tentu kaya pengalaman, kaya teman. Walau begitu bukan berarti kita melakukannya dengan kesenangan saja, semua prosedur editorial kontrak dan sejenisya menjadi penting disini. Saya tidak pernah mengrimkan sebuat tulisan full lengkap tanpa kejelasan dimuat atau tidak oleh sebuah malajah. Mereka (orang-orang majalah/tim redaksi) tidak puya cukup banyak waktu untuk membaca tulisan anda. Mereka punya setumpuk seperti ini dibelakang pungugnya ...ujar Adam memposisikan tangan kiri di atasmeja dan tangan kanan setinggi garis alisnya yang tebal.


Get the contact...
Kalau sudah tahu mau menuliskan apa dan tentang apa...sebaiknya anda menghubungi orang yang tepat. Dan ini rahasia terbesarnya.Ada banyak film box office yang buruk tapi beredar di pasaran dengan sukses, karena meraka punya kontak yang tepat. Bukan karena fim itu sangatlah bagus. Saya bisa menuliskannya naskahnya dengan lebih baik tapi berakhir dengan nihil karena tidak mengirimkannya ke pihak yang tepat.

Siapakah pihak yang tepat.? Junior Editor, adalah salah satu orang yang tepat untuk mengirimkan deskripsi singkat tulisan kita. Apalagi kalau anda orang baru di bidang ini, mulailah dengan rendah hati tapi percaya diri. Junior editor biasanya lebih idealis daripada senior editor, lebih bersmangat untuk membawa topik topik menarik ke penerbitan edisi selanjutnya, dan tentunya lebih banyak waktu. Dan yang terpenting saat ini dia mungkin baru junior editor, Beberapa tahun kemudian mungkin sudah jadi pemimpin redaksi. Beberapa peserta workshop tampak terperangah, Jadi sebenarnya bukan hanya tulisan yang bagus yang diperlukan tapi kepada siapa tulisan itu dialamatkan. Beberapa majalah dengan transparan menuliskan susunan redaksinya berikut e-mail adressnya. Beberapa majalah seperti national geographic tidak, kemana anda mengirimkannya. Cari dimana kantor pusatnya, Tanya ke pusat informasi (penerangan), hubungi atau minta dihubungkan ke bagian editorial. Perkenalkan diri anda sesingkat mungkin..dan minta email adress key person tersebut. Ini prosedur yang sama ketika anda mencari pekerjaan, bukan masalah seberapa qualified anda tapi untuk memastikan informasi yang kita kirim berada ditangan yang tepat. Selebihnya tinggal penilaian obyektif mereka akan karya kita. Dan kalau perlu anda bisa telpon dua atau tiga hari selanjutnya, atau sekdar e-mail untuk memastkan mereka menerima ringkasan calon tulisan anda. Bukan bagian yang menarik memang, tapi anda harus memperjuangkannya ujarnya.

Cara paling efektif mengirimkan 'calon' artikel ke malajah adalah dengan menuliskan ringksan pendek dua atau tiga paragraf saja. Dengan tema yang menarik, berbagai kemungkinan sudut pandang cara penulisan, pembaca butuhnya apa, lebih bagus lagi kalau hanya kita yang bisa menuliskannya karena kita berada di lokasi, Akan diterbitkan di malajah apa dan bagian rubrik apa, kapan diterbitkannya. Kalau anda menulis isu hangat tapi dierbitkan 3 bulan kemudian tentunya sudah basi. Untuk beberapa tema penulisan traveling,trend, tetap aktual juga menjadi penting. Walaupun beberapa tema penulisan terkadang timeless, atau anda terkadang yang harus menungu momen tepat kapan sebuah ringkasan ini dikirimkan ke majalah. Saat waktunya tepat mereka tentunya akan lebih antusias. Query atau calon artikel ini bisa dikirimkan sebanyak banyaknya ke berbagai majalah, tinggal anda yang menentukan mau dimuat di media mana kalau mereka tertarik lebih jauh dengan tulisan kita . Kalau sudah ok,mereka akan meminta tulisan lebih jauh lagi. Kalau tidak tertarik kita bisa bergerak lebih cepat untuk mengirimkannya ke media lain tanpa harus membuang waktu .

Yang menarik dari penulisan travelling adalah kita bisa dbayar untuk jalan-jalan sekaligus menulis. Untuk penulis yang bekerja pada media tertentu sudah lumrah tapi untuk penulis lepas apakah memungkinkan. Disini Adam membagi berbagai tipsnya. Yang anda butuhkan adalah kontak, bisa tourism board di tempat yang akan kita tuju misalnya merek akan degan senang hati berbagi informasi dengan anda. Bahkan bukan tidak mungkin seluruh ongkos perjalanan anda akan ditanggung, mereka bisanya punya board of sponsor yang terdiri dari banya pihak,airlines, hotel. Tentu saja ini tetap tidak mengurangi penilaian objektif kita terhadap materi tulisan yang akan kita tulis sebaga jurnalis. Saya seringkali mengalami berbagai pengalaman aneh katanya. Bergabung bersama penduduk lokal dalam sarana transportasi publik yang sangat padat lalu tiba tida dijemput sedan mewah dan tidur di hotel yang mungkin tidak mampu saya bayar. Simbiosis seperti ini jadi sama sama menguntungkan mereka akan senang karena dipublikasikan dan andapun senang mendapat bahan tulisan. Tentunya untuk sampai ke tahap ini tidak mudah, mereka juga tidak mau orang selewat yang menuliskan pengalaman travelingnya, setidaknya anda sudah punya tulisan tulisan yang sudah dipublikasikan di berbagai media, dan website pribadi misalnya yang memudahan mereka percaya kepada anda. Sponsor perjalanan ini juga bisa bermacam macam, bisa jadi ini berawal dari query yang anda kirimkan ke media. Seperti saat saya menulis tentang kerusakan hutan di sumatra. Saya kirim ke media saya sedang ada di Indonesia saya bisa menulis tentang kerusakan hutan di sumatra, saya butuh pengeluaran 500 USD misalnya. Buat mereka di LA misalnya itu lebih murah karena tanpa harus repot repot mengirim wartawannya yang pengeluarannya lebih besar, dan mereka juga mendapat bahan tulisan dari saya yang berlatar belakang aktifis lingkuang ujarnya. Jadi banyak cara untuk berjalan jalan dan dibayari. Dan yang perlu dicatat juga. Jika poroposal anda disetujui dan anda berangkat anda telah dikontrak untuk menulis tentang hal tersebut. Jangan merusak kepercayaan yang sudah dberikan dengan mengirimkannya ke media lain atau tidak menyelesaikannya, sekali anda melakukanya anda sudah merusak network yang dibuat sendiri. Tapi kita masih bisa menulis berbagai hal menarik tentang tujuan kita, untuk media lain. Misal anda beangkat ke New Zealand untu menulis tentang suku maori. Dalam sebuah trip sepeti itu tentu saja saya tidak akan menyia nyiakan kesempatan untuk menulis berbagai hal menaik lainnya, kuliner livestyle misalnya sepanjang itu masih berada dalam 'niche' minat dan keahlian anda.

Workshop yang memberikan banyak pencerahan, dan yang lebih menarik lagi hampir setiap peserta tampak antusias dan aktif mengikutinya. Kadang kadang ucapan Adam di cut dengan berbagai pertanyaan menarik. Jangan takut untuk bertanya, jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Diantara peserta workshop ini ada juga pak Antonio pensiunan guru sekolah dari Amerika yang tertarik ikut workshop karena ingin mulai belajar menulis (semangat yang luar biasa kan). Setiap tempat yang saya kunjungi di seluruh dunia selalu berbeda dan unik dan saya ingin belajar untuk mulai menuliskannya, ujar pak Antonio.

Agradece Mucho Adam!










Selasa, September 25, 2007

Waduh lebarannya beda lagi..


Hampir bisa dipastikan Idul Fitri 1428 H, Oktober 2007 tahun ini akan ada khilafiyah/perbedaan lagi. Setelah tadi malam Muhammadiyah mengumumkan idul Fitri 1428 Jatuh pada 12 Oktober 2007.


Muhammadiyah memutuskan atas kriteria wujudul hilal,
Dengan hisab/perhitungan wujudul hilal Indonesia bagian timur saat senja posisi bulan masih dibawah ufuk, sementara Indosia barat sudah masuk (walaupun belum terlihat bulan). Persis seperti kejadian tahun kemarin 2006, 1427 H.

Sementara Nahdatul Ulama akan memutuskan setelah menunggu sidang itsbat pada 29 ramadhan atau 11 Oktober, Jika tidak terlihat bulan maka akan digenapkan menjadi 30 hari, yaitu 13 Oktober 2007.

Apakah akan terlihat bulan di Indonesia bagian barat?

http://moonsighting.com/1428shw.html

The Astronomical New Moon is on Thursday, October 11, 2007 at 5:00 GMT (i.e., 1:00 am EDT, or October 10, 10:00 pm PDT). It will not be visible on October 11 anywhere in the world, except Southern tip of South America and Polynesian Islands in the South Pacific. On October 12, it will be visible in New Zealand Australia, Indonesia, South Asia, Africa and Africas. In North America on October 12, it can be seen with some difficulty. Look at the visibilty curve below. So, Eidul-Fitr should be Saturday, October 13, Insha-Allah.


Sementara itu di icoproject.org



According to the Universal Hejric Calendar (UHC), which is based on the calculated crescent visibility, the start of this month in the Eastern Region will be on Saturday 13 October 2007, and in the Western Region will be on Friday 12 October 2007.

Kalau memperhatikan kedua gambar tersebut, tampak jelas bahwa kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah adalah tepat saat terjadi konjungsi sebelum magrib di daerah berarsir Merah dan putih. Metode hisab (tanpa melihat bulan terlihat atau tidak) ini juga digunakan di Libya.

dari kedua situs tersebut (icoproject.org & moonsighting.com) Seluruh wilayah Indonesia Barat, pada 11 Oktober tidak akan melihat bulan, Begitu juga seluruh wilayah timur tengah. Bulan juga tidak akan terlihat di wilayah Afrika (dengan alat bantu sekalipun), dan dapat dilihat dengan alat bantu di sebagian Amerika Selatan, atau dengan mata mata telanjang di Ujung Selatan Amerika. .


Perbedaan waktu Indonesia Barat, Jakarta,Bangkok,Hanoi(GMT +7) dan Amerika Selatan , Buoneos Aries(GMT-3) sekitar 10 jam. Berarti kalau dihitung sejak magrib, sekitar pertengahan malam akan ada sms sudah terlihat Bulan di kota Punta Arenas Chile atau Argentina Selatan pada setidaknya sebelum pukul 04 atau 05 pagi WIB.

Bagaimana dengan Saudi? Yang biasanya keputusannya diamini negara lainnya. Kalau Saudi mendasarkan keputusannya berdasarkan pengamatan bulan (di sekitar timur tengah saja) bisa dipastikan Saudi akan beridul fitri pada 13 Oktober. Namun jika ada kesaksian melihat bulan di sputar Saudi (yang menurut icoproject.org) tidak mungkin, Saudi akan beridul fitri pada 12 Oktober. Atau Saudi akan berlebaran 12 Oktober jika mengunakan kriteria wujudul hilal.

Kecuali Jika Saudi menyertakan pengamatan dari Negara-negara Amerika Selatan, Saudi akan berlebaran pad tanggal 12 Oktober 2007. Saudi (GMT +3) berbeda waktu sekitar 6 jam dengan daerah Amerika Selatan (GMT -3) dimana kemungkinan bulan akan terlihat. Jadi sekitar pertengahan malam akan ada sms ke Saudi sudah terlihat Bulan di Punta Arenas, Chile. Bedanya dengan tahun lalu Saudi mendasarkan keputusan 1 syawal atas dasar pembulatan 30 hari ramadahan. Menurut M. Ma'rufin Sudibyo dari Jogya Asroclub yang juga anggota icoproject, Saudi tidak menunjukan kekonsistenan menggunakan kriteria yang mana.



Waduh..jadi pusing yah...
bisa dipastikan akan ada dua idul fitri pada tahun ini. Jadi mo lebaran kapan?
1 syawal pastinya. Kebenaran hanya milik Allah, kesalahan ada pada google (waduh si pandir nyalahin google lagih..)

baca juga tulisannya pakarnya, Pak Marufin Sudibyo disini





Jumat, September 21, 2007

Sayembara arsitektur buang air

Sehari ini dapet forward tiga sayembara yang berhubungan dengan air. Sayembara waterfront Marina Bay, di singapore. Sayembara buat wc, sama sayembara water preservation dari metropolis.com

yang ini dapet dari lady

http://bilic.idp-europe.org/
sayembara bikin wc umum yang...baca aja TORnya ehhehe/ Yang ini harus ikut kalo pernah tinggal di bandung, skalanya kecil, hadiahnya lumayan, sama ada bobot morilnya buat arsitek.

Sayembara marina bay, dapet offline message dari fajar.

http://www.sia.org.sg/marina/

Skalanya cukup luas (banget) lahannya besar 60 ha. Kalau suka dengan urban desain harus ikut.

Yang ini dapet dari newsletternya metropolis.org
Sayembara buang aer
www.metropolismag.com/nextgen
rtentang water preservation. Sepertinya ini agak berat & tematik, cocok buat environmentalist


mangga kalo berminat ikutan...



Sabtu, September 15, 2007

Puasa di negeri Orang

Episode pulang cepat

Tiga tahun yang lalu sekitar bulan September 2004 saya diterima bekerja jadi TKI di Bahrain. Sekitar sebulan sebelum bulan ramadhan dimulai. Waktu itu merupakan pengalaman pertama puasa di negeri orang,dan seklaigus pengalaman pertama semuanya harus sendiri. Menyiapkan sahur dan buka sendiri, revolusi besar setelah dua puluh tahunan lebih selalu dibangunkan saat sahur dan tinggal menunggu sebelum buka. Apa saja hal menarik puasa di negeri orang?

Ternyata bayangan saya puasa di negeri gurun timur tengah tidak seburuk yang dibayangkan. Kebetulan bulan Oktober Di Bahrain adalah bulan peralihan dari musim panas ke musim dingin. Udara sudah tidak terlalu lembab dan angin mulai dingin, tidak jauh berbeda dengan suhu udara kota di Indonesia.

Yang mengagetkan adalah waktu puasa di Bahrain ternyata untuk yang muslim kita pulang kerja jam tiga sore...Wah senangnya seperti kembali ke jaman SD. Ternyata aturan ini tidak berlaku untuk karyawan lain yang non-Islam mereka bekerja full time sampai jam 5 sore. Dan yang sedikit merepotkan buat mereka yang non-Islam mereka harus membawa ransum makan siang sendiri, saat bulan Ramadhan di Bahrain tidak ada satupun restaurant yang buka, yang berarti tidak ada jatah makan siang juga. Jadi para pekerja dari Filipina, India, UK, dan berbagai negara lainnya membawa lunch boxnya masing-masing dan makan siang di pantry yang pintunya juga ditutup rapat (?) Esmeralda Benito arsitek dari filipina yang bangkunya berhadapan dengan saya tidak membawa gelasnya ke meja kerja. Katanya untuk menghormati yang puasa, saya jadi agak heran it's ok kok, nggak gitu gitu amat kok di Indonesia.

Kalau jam 3 sore kamipun yang muslim yang terdiri dari beberapa Bahraini, India, dan Pakistan, Indonesia (saya sendiri), , berlenggang pulang dengan senyuman melewati para pekerja lain (kalo sempat sambil melempar senyum jahil menggoda, pulang dulu yee..) sementara mereka yang harus tinggal sampai jam 5. Hehehhe, ya gimana lagi aturannya begitu.

Ternyata pulang cepat juga bermasalah. Fasilitas transport yang disediakan kantor tidak tersedia jam segitu. Mau tunggu sampai jam lima atau pulang sendiri. Tentunya pilih pulang sendiri dong. Jarak pusat kota Manama dan daerah Gudaibiya templat flat saya berada tidak terlalu jauh, kalau ditempuh dengan jalan kaki sekitar 45 menit (jauh dong..). Tidak terlalu panas karena cuaca sedang cukup bersahabat. Tapi setidak panasnya cuaca disana terik matahari tetap membakar, walaupun dengan angin yang tidak panas. Terik matahari masih bisa disiasati dengan menembus daerah souk pasar pasar, perkampungan syiah, dan flat flat yang padat yang otomatis menjadi teduh.

Untungnya ada Ali, office boy asal India Selatan, seorang Kerala berkulit hitam legam. RGB 0:0:, ah berlebihan...Yang jelas putih mata dan senyumnya sangat dominan. Kerala/Malayalam. Malaya berarti kelapa, Alam berati land atau tanah. Kata kaya yang cukup familiar ya, mereka bukan saja mengekspor kelapa tapi juga salah satu pengekspor tenaga kerja ke timur tengah terbesar, mereka berkulit hitam legam, dan berbicara sangat cepat seperti kumur kumur, dan kalau berjalan berkelompok suka bergandengan tangan. Bukan karena Gay, tapi karena memang begitulah cara berjalan orang India, Pakistan, Bangladesh, berjalan bersahabat sekali ya, Teringat saat jaman SD, kita bisa berjalan beramai ramai menghabiskan jalan dengan tangan di pundak teman sampai akhirnya dibubarkan oleh gemerincing kaleng dari bawah jok becak..

Orang Kerala ada yang Hindu, Islam, dan Budha. Mereka masing masing bisa dilihat dari namanya.
Ali sedikit heran ketika tahu nama Priyatna yang berbau sanskret berkulit sawo matang, bermata sipit ternyata seorang Muslim. Di India tidak bisa begitu, Kalau nama kamu David, ya pasti kamu penganut Kristen. Ali seperti saya ya islam. Di Indonesia tidak begitu kata saya, Wisnu , Vijay bisa jadi seorang Muslim, dan David Chaniago orang muslim asal Sumatera barat. Ali memanggil saya dengan pangilan Priya.., panggilan yang belum pernah saya dapat sebelumnya. Di India ini nama wanita,...masih inget dengan Priyanka Chopra? artis cantik asal India. Dan priya ini artinya cinta...whuaaa... . Dan Priyatna artinya Gem of love atau pearl of love, waduh namaku kok jadi aduhai gini yah.

Ali tinggal di daerah Juffair bersama teman teman sebangsanya asal Malyalam. Istri dan anak anaknya di India, tdaik dibawa ke Bahrain. Tidak ada tempat buat mereka disini, mereka senang disana. Mata Ali sedikit menerawang mengatakannya. Tidak mudah, tapi tidak ada pilihan. Jadi teringat banyak TKI asal Indonesia yang mungkin tidak seberuntung saya, atau bahkan tidak seberuntung Ali. Walaupun hanya seorang office boy Ali ini pergi ke kantor dengan bermobil. Mobil L 300 yang suka dipakai memandu turis di Bali. Mobil temennya katanya daripada nganggur saya pakai. Mobilnya tidak ber-AC . Waah pertanda buruk...Tapi jangan khawatir katanya, mobil saya jga tidak berkaca jendela juga...what...

Benar saja mobil L 300 yang sepertinya aslinya berwarna putih sudah menuggu. Warnanya lebih seperti warna pasir karena mobil ini tidak pernah dikemocengi atau dicuci. Tidak berjendela karena ternyata semua kacanya sampingnya yang pecah tidak diperbaiki, terbuka melongo. Masih dengan tampang heran saya bertanya, tidak takut dicuri? Kenapa takut katanya, semua orang punya mobil disini, siapa yang mau curi mobil bagus seperti ini? Lagipula mereka idak akan bisa menghidupkan obil ini. Saat masuk mobil, Ali berkata mobil saya ini harus selalu parkir disini. Mangkanya saya selalu datang pagi pagi sebelum tempat parkir ini di ambil orang. Kenapa? Iya saya harus mencari bidang tanah yang miring seperti ini. Pantat mobil Ali sedikit naik ke atas trotoar. Dan mobil ini tidak bisa di starter dengan normal karena accunya soak atau entah tak beraccu. Lalu bagaimana mbil ini bisa jalan? saya masih heran.

Ali pun menarik tuas rem tangannya Mobil meluncur pelan ke depan gigi masuk dan mesin pun hidup. Lalu bagaimana kalau tempat parkir ini sudah di ambil orang pagi pagi? Ya gampang saya tingal cari bidang miring lainnya? Hmmm...I see...Trus bagaimana kamu pergi pagi? Ya gampang..mobil saya juga dirumah diparkir di tanah yang miring juga.

Walaupun panas terik, tidak terasapanas karena mobil tak berjendela ini masih bisa melaju cukup kencang dan angin segar masih bisa masuk dari semua jendela (Kecuali jendela depan dan belakang yang masih berkaca). Berapa harga mobil seperti ini di sini? Cukup murah katanya, dibawah 300 Bahrain Dinar yang berarti dibawah 7 jutaan. Kamu mau beli? Hehehe..no thanks..aku numpang aja deh. tak berapa lama L.300 ajaib ini pun sudah sampai di daerah Gudaibiya. Sukriya Ali!No it's Hindi, kata Ali. Nandi !!!katanya lagi (yang artinya terimakasih dalam bahasa Malayalam dilafalkan sedikit sulit bagin en-de dibunyikan seperti menggigit ujung lidah, sedikit ke Srilanka sudah berebeda lagi menjadi Nandri), Nandi Ali! Assalamualaikum...






Kamis, September 13, 2007

Bobodoran romadon

Asa beuki aneh ningali acara saur kiwari di tv teh, bobodoran jeung bobodoran wae dimamana.
Semakin aneh melihat acara sahur di tv penuh dengan lawakan dimana mana

Apa hubungan ramadhan dengan lucu-lucuan? Tidak ada hubungan sama sekali? Seperti membandingkan petasan dengan ramadhan, Ramai semarak tapi kalau ditelusuri dari akar budayanya tidak ada hubungannya. Petasan berasal dari kebudayaan Cina, masuk lewat Sunda Kelapa, dipakai orang betawi untuk menyemarakan nikahan dan kok jadi menyebar ke Seluruh Nsuantara untuk menyemarakan ramadhan, jawaban B kalau waktu UMPTN dulu benar-benar tidak berhubungan.

Sebelum marak tv swasta dulu sewaktu kami kecil sahur tanpa tv . TVRI blum buka sepagi itu, hanya radio swasta dengan penyiar dan request lagu.
Sekarang acara sahur disemarakan dengan berbagah tayangan pencegah kantuk nan mujarab. Saking mujarabnya, berefek seperti petasan. Semarak ramai, heboh, dan mungkin tidak ada nilai manfaatnya selain kesemarakan dan kehebohan itu tadi. Melenceng?

Melenceng gimana maksutnya? Apa yang salah dengan senda gurau dan Islam? coba perhatikan tayangan pertama acara sahur di Trans TV pagi ini, dengan pengisi acara Adul, Komeng, Ramzi, Mona Ratuliu, Olga Syahputr(a) & Oki Lukman. Seperti biasa Olga syahputri ber-outfit seperti mbak-mbak. Dalam islam sudah jelas jelas laki laki tidak diperbolehkan meniru perempuan dan begitu pula sebaliknya.Dan ini ada dalam tayangan perdana sahur di tv swasta nasional, mungkin biasa kalau melihat ini di EXTRAVAGANZA tapi ini acara ramadhan? jadi apa bedanya? Ya ngga ada bedanya, sekedar lucu lucuan aja ramadhan extravaganza . Belum lagi outfit yang digunakan oleh pengisi acara lainnya...hmmm...ini acara ramadhan? Beneran ? Serius amat mas gitu aja kok repot? Gitu aja dikomentarin. Serius,..seperti makan ikan dengan banyak tulang..ada perasaan tidak nyaman..cukup..pindahkan tapi..wagh,,,tapi stasiun tv lain pun nggak jauh berbeda...

Belum lagi adegan bicara yang sarkastis, dengan volume besar tak mau kalah, Gesture berlebihan menguasai pangung. Tambah makian dan sindiran yang belum pantes ditonton anak anak, yang jelas tayangan sahur ini ditonton semua umur termasuk ade ade kita yang masih merem melek menahan kantuk.
Kenapa tayangan seperti ini ada? Jawaban yang mudah karena ada penontonnya. Selama rating tinggi iklan masuk siapa peduli dengan konten yang disuguhkan. Mau dengan pemanis buatan atau racun pun selagi minuman yang dijajakan laku siapa peduli dengan isinya. Siapa ngga pengen sepeda motor hanya dengan menjawab teka teki basi.

Sekedar mengetuk Pak Ishadi SK (dan juga bapak bapak lainnya) , kok ramadhan sekedar diisi dengan tanyangan yang menjauhkan kita dari nilai ramadhan itu sendiri. Jadi teringat cerita seorang teman tentang sabda Rasulullah .Kalau saja kalian melihat apa yang bisa kulihat dan bisa merasakan apa yang kurasakan nggak akan sempet deh ketawa ketiwi lagi dan hari kita akan diisi dengan lebih banyak tangisan.
Astagfirullah...

Berani pindahin chanel? Masih cari lucu buat penahan kantuk?









Ramadhan adalah hadiah terindah



Ramadhan (dibaca romadhon..ro...ro..ro..) tahun 2007 ini atau 1428 Hijriah tahun ini kebetulan jatuhnya tepat dengan hari ulang tahun ikaku. Selamat ulang tahun sayang..semoga ramadhan menjadi hadiah terindah buat ika. Yuk kita semarakan hari-harinya. Salut buat ika, yang khusus buat ramadhan tahun ini nggak mau terima order moto, bisa full time ngisi ramadhan dengan hal bermanfaat... hmmm jadi iri nih.
Sepertinya ramadhan buat tahun ini sudah menjadi kado yang nggak tertandingi buat ika. Sepeda jengki, Bromo trip, atao baju surfing buat maen kano di sanur nya sepertinya jadi nihil dibanding kado terindah dari Allah tahun ini , seperti membandingkan ketombe di kepalaku dengan lautan pasir (hihih ngeles).

Terimakasih ika sudah menemani tambahan setahun ini menjadi lebih bermakna. Terimakasih Allah, semoga kami selalu dijadikan hamba yang bersyukur, yang melihat berbagai ujian dan cobaan sebagai nikmat dan menjadikan nikmat sebagai rahmat, amiin.




Minggu, September 09, 2007

Kapan Awal Ramadhan dan Syawal 1428 H

Moga moga ngga beda beda lagi. Untuk awal ramadhan kemungkinan seragam semua yaitu 1 ramadhan 1428 H,..ya iyalah. Yaitu 13 September 2008. Nah Idul Fitri 1428 H...? baca aj tulisannya Pak Ma'rufin Sudibyo dari Jogya Astro Club disini.

Atau bisa lihat di moonsighting.com





Menghapus Sambel botol dari daftar belanja


foto:ikaku

Setelah sekian lama jadi pemakai sambal botol akhirnya mencoba membulatkan tekad untuk menghapus sambal botol dari daftar belanja. Apa pasal? Tak ada pasal serius hanya mencoba sedikit lebih sehat.Dan sambel botol bertajuk super pedas, extra pedas yang membuat si uda penjual dalam tayangan iklannya kepedesan pun tidak cukup pedas di lidahku ini.

Sambel botol biasanya berbahan pengawet Natrium benzoat dan natrium metabisulfit, beberapa merek tertentu mencantumkan pewarna dan MSG,merek lainnya tidak mencantumkan dua bahan tersebut enth karena memang tidak menggunakan dua bahan ini atau tidak mengaku menggunakan pewarna dan msg. Bahan bahan tersebut bukan barang terlarang dalam industri makanan dan aman dikonsumsi namun dari keseluruhan sambel botol yang beredar di pasaran tidak satupun yang mencantumkan berapa banyak kadar bahan yang dicantumkan disana.

Jadi apa gantinya dong? Cengek atau cabe rawit seger. Keungulan yang lebih jelas dari cengek atau cabe rawit seger adalah tidak merusak rasa. Coba masukan sambel botol merek tertentu dalam jumlah banyak kedalam semangkuk soup.Rasa soup akan menjadi sangat dominan dengan rasa keasaman dari sambel botol tadi,karena campuran tomat? cuka? msg?atau pengawet?Yang jelas rasa dari sambel botol tadi mengalahkan kaldu soup.

Sekarang masukan cabe rawit tergerus dalam jumlah banyak ke soup, soup jadi super pahang dan 'nyegak' (dalam bahasa sunda) seperti dua jari dicolokan kelubang hidung lalu diangkat keatas. Tapi rasa dari kuah soup tidak berubah.Ayam goreng dengan nasi dan dua batang cengek pedas terasa lebih nikmat dari ayam goreng berlumuran sambal botol, Rasa ayam tidak berubah dan rasa super pedas pasti dapet.

Alasan repot bikin sambel?dan sambel botol lebih praktis? masa sih?
Cabe rawit/cengek segar sudah dikemas oleh alam dengan sempurna dengan kemasan glossy dan aneka warna alami yang menarik, bertangkai kecil. Tingal pegang ujung tangkainya gigit deh. Tanpa perlu repot repot 'ngulek/ngarendos' mencampur dengan terasi, garam, tomat, dan berbagai rempah lainnya. Beberapa cengek segar sudah cukup untuk membuat kulit kepala gatal karena keluarnya keringat dari kulit kepala.

Cabe rawit juga memiliki seabrek khasiat, mulai dari obat antibiotik, rematik, antifrosbite, melancarkan peredaran darah, menambah nafsu makan (yang ini jelas terbukti), peluruh kentut (yang ini terbukti banget),menurunkan kolestrol, dan..banyak lagi..baca aja deh tulisannya Dr. Setiawan Dalimartha disini , atau di tropilab. Tapi tetep konsumsinya musti dikontrol karena rasa pedas cabe rawit berasal dari iritasi, konsumsi yang berlebihan bisa menganggu keseimbangan gas di lambung (gastroenteritis) dan merusak ginjal.

Selamat tinggal sambel botol.






Kamis, September 06, 2007

Pole the incredible



Pole dibaca POLE, bukan pol...seperti baca tiang bendera. Walaupun bentuknya memang tegak ngepole seperti tiang. Pohon Pole yang di literatur Barat dikenal dengan Java Olive (Sterculina foetida) salah satu pohon yang saya kagumi di Bali selain Kamboja (Plumeria sp), Beringin (Ficus sp), dan masih banyak pohon lainnya. Gakpapa kan jadi pengagum pohon, pengagum artis dah banyak. Mengagumi pohon berarti mengagumi ciptaan-Nya, mengagumi artis...(hmm..sama juga ya, tapi ya itu tadi dah banyak).
Pohon yang cantik, menakutkan? menakjubkan? kenapa? Yang jelas sangat 'catchy' dan selalu membuat saya menoleh, mendongak sambil bergumam waaaa.....

Kenapa saya kagum dengan pohon ini. Bisa dibilang pohon Pole ini pohon tertinggi di Bali. Kenapa bisa tinggi? Karena ini memang jenis pohon yang tumbuh besar dan pohon yang ditanam tidak disembarang tempat di Bali. Pohon Pole ini di Bali biasanya di tanam 'hanya' di pura.Yang berarti terkonservasi dan terlindungi selama tidak rubuh, pohon di Bali memang jauh lebih beruntung dibanding pohon pohon lainnya di penjuru negeri ini, 'sacred' adalah alasan sempurna yang tak tergugat untuk konservasi pohon. Mungkin orang dulu sudah sadar betul estetika saja tidak cukup untuk membuat orang tetap bertanam pohon. Ditanam tidak disembarang pura juga. Menurut buku tropical trees pohom ini ditanam di pura yang berasosiasi dengan Dewi Durga.

Dalam literatur Hindu, Durga adalah istrinya Siwa dan mamanya Ganesha (logo kampusku dulu) dan Kumara (sama namanya dengan nama tetangaku). Kalau dilihat ilustrasinya di wiki masuk akal kenapa pohon ini diasosiakan dengan Durga, Bentuknya yang tinggi cantik dengan banyak tangan dengan posisi mudra. Candi Prambanan dipersembahkan kepada Dewi ini. Hmmmm...nggak 'notice' mungkin dulunya ada Pohon Polenya juga ya, disebelah mananya ya? Ada yang paham soal ini? mustinya ini bagian dari konservasi juga ya (kalau memang dulunya ada). Arsitektur dan lansekap memang satu paket yang tidak bisa dipisahkan.

Pohon Pole di desa Semana, Sibang Kaja Mambal. Bandingkan tingginya dengan pohon kelapa yang masih abg di depannya dan pohon beringin besar di belakangnya. Penempatan pohon ini juga biasanya cukup stunning di dalam pura Durga yang bertembok. Dan kalau pohon ini terus membesar akan terlihat sangat tight dalam pagarnya. Posisinya juga seperti berbagai pura di Bali sangat strategis di perempatan jalan, ujung tusuk sate, tikungan. Hmmm...ternyata node, path, landmark dalam Urban Design modern sudah ada di tanah ini sejak jaman kuda belum pake sepatu besi.



Pohon pole ini seringkali dijumpai dalam keadaan tidak berdaun sama sekali atau berdaun tapi tidak berbunga. Kalau sedang ke Bali di sekitar Renon ada Pohon Pole yang tinggiiiiii banget, tidak mati tapi jarang banget berdaun. Saat berbunga pohon ini cantik banget.


Pohon pole dikenal sebagai pohon yang angker di bali. Kata seorang teman di sekitar lokasi ini sering dipakai tempat pertempuran. Pertempuran apa maksudnya? Ya..pertempuran yang nggak keliatan, tapi kadang kita masih bisa denger berisiknya dan bola apinya. Waduh...yang beginian saya ngga ngerti, buat saya ini pohon yang cantik.

Dalam literatur Kawi kuno kulit pohon pole ini sudah disebut sebagai obat.
Mwah sêmbar dadanya, úa, don kutthat kdis, don nyunglà, katumbah babolong, uyah arêng, sêmbar dadanya rawuh ka ulun hatinya. Mwah sêmbar waduknya, úa, carmman pole, nyuh tunu, tmutis, sindrong denà sangkêp, sêmbar waduknya
artinya:
Sarana untuk obat sembur terdiri atas daun kutat kedis, daun nyungla, ketumbah, garam hitam, dipakai menyebur dada hingga ke hulu hati pasien. Sarana untuk menyembur perut pasien, terdiri atas kulit pohon pule, kelapa bakar, temulawak, rempah-rempah lengkap.
Obat sembur maksudnya apa ya? Mungkin obat luar yang dikumur kumur oleh si 'healer' lalu baru disembur ke tubuh si sakit. Hmmmmm....

Dari citranya yang cukup mengerikan ini, khasiat herbal pohon pole tidak kalah mengerikan juga di nutfactory disebutkan, Berefek 'purgative/laxative' releaving constipation, bikin pusing, sakit kepala dan dalam jumlah banyak bisa menyebabkan keguguran. Waduh...ini baru mengerikan.



foto-foto by m'pri