Jumat, Maret 23, 2007

Kuning & Putih




Kuning & putih salah dua dari binatang peliharaan di kantor. Ada empat golden retriver 1 anjing kampung dan satu kucing kampung. Kuning nama si kucing kampung, Putih nama si golden, umurnya 2 tahun pas nyepi kemarin. Ubud hari ini emang lagi dingin + ujan gerimis, dingin dingin gini emang enaknya berpelukannn....

Kamis, Maret 22, 2007

Air Asia delay tips

Air asia saya pilih karena kemudahan order tiketnya yang online booking, praktis dibayar dari kartu kredit kita. Semoga pesawat yang bermoto now everyone can fly ini tidak akan pernah mengalami kecelakaan, amiin.

Nah penerbangan ini ada plus minusnya juga, salah satu yang paling minusnya seringnya delay, tapi plusnya masih dihubungi dulu sebelumnya. Terlepas dari itu semua ini ada tips yang perlu buat yang sering terbang terbang dengan air asia.

- Jangan matikan hp anda! Call center air asia mungkin menghubungi anda 24 jam,12 jam, 5 jam sebelum flight.
- Jangan pilih penerbangan pertama pada hari tertentu. Misal hari minggu ada 3 flight sebaiknya pilih penerbangan kedua atau ketiga, kenapa demikian? nanti dijelaskan dalam poin selanjutnya.
- Jangan pasrah! Jika call center menenelpon jangan pasrah dan bilang ok dehh....
Katakan dengan sopan, ada flight sebelumnya? masih kosong? saya pindah ke flight itu, yang jam terbangnya sebenernya sama dengan jam penerbangan semula.
Itulah mengapa jangan pilih flight pertama, karena jika delay, tak ada pilihan lain selain ok deh...
- Tentang switch jadwal ke penerbangan sebelumnya petugas air asia tidak punya kepentingan apa-apa untuk ini mereka akan dengan senang hati melayani, tentunya jika penerbangan sebelumnya kosong. Tidak perlu marah marah, marah2 dan maki maki hanya akan menunjukan kita katrok, ndeso, tak perlu juga bilang tak sobek-sobek mulutmu, petugas air asia akan menyangka anda tukul arwana.
- Jika ada rapat mendadak ata penerbangan lanjutan, jangan pilih jadwal yang mepet. Anda bisa melewatkan rapat, atau penerbangan lanjutan anda :(.








Rabu, Maret 14, 2007

Selamat jalan Mamih

Sekira jam lima pagi WITA hari ini 14 Maret telpon rumah kami berdering, agak mecurigakan selain jarang sekali ada telpon masukke nomor ini, juga terlalu pagi buat berita baik. Ternyata bener, Suara Mamah dari Bandung yan bilang Mamih meninggal tadi malem, Tien Marzuki temen temennya mengenalnya. Innalillahi wa ina ilaihi rajiun.

Kok bisa ada dua Mamah dan Mamih? Mamih itu nama panggilan kita semua buat ua kakak yang tertua dari Mamah. Semuanya duabelas bersaudara, 6 laki laki 6 perempuan. Nah Mamih itu anak pertama,Mamah anak ke tujuh. seluruh ponakannya dari 12 bersaudara ini memangilnya mamih ngga ada yang memanggilnya ua.


Sudah beberapa bulan ini mamih stroke sampai tadi malam berpulang. Hubungan saya dan Mamih ini cukup dekat. Rumah kami di perumahan Margahayu Raya bersebelahan sewaktu masih di Bandung. Dulu di Bandung mamih tingal sendiri anaknya, kakak sepupuku satu di Tasik satu di Jakarta. Sebelum meningga mami tinggal di Tasikmalaya bersebelahan dengan rumah anaknya menyibukkan hari tuanya dengan bermain dengan dua cucunya Ipang & Freska.

Waktu masih tinggl sebelahan rumah di Bandung,mamih berkarir sebagai wartawan di Bandung Pos, koran Lokal yang terbit di Bandung. Dari muda hingga akhirnya harian ini gulung tikar. Mamih pribadi yang menyenangkan dan senang sekali berbagi. Mamih juga pribadi yang bersemangat dan sangat aktif, di ruang tamu rumahnya di Bandung banyak sekali nametag dari berbagai acara yang dia ikuti atau panitia, dia juga punya koleksi boneka dari berbagai negara yang pernah dikunjungi. Saya paling suka boneka rusia yang beranak banyak.

Terakhir waktu saya wisuda di Bandung, mamih termasuk orang yang paling bersemangat. jauh jauh hari sebelum acara dia sudah mengajukan diri untuk ikut, kebetulan ada dua jatah undangan pengantar satu untuk Mamah dan satu buat Mamih (Papah sudah meninggal jauh sebelum saya wisuda). Mamih pengen liat wisuda, Mamih pengen liat SABUGa, :) tatapannya berbinar, Mamih begitu bersemangat ponakannya diwisuda di Sasana Budaya Ganesha.

Mamih senang sekali berkunjung ke rumah kami, sekedar nonton tv bersama, atau baca Pikiran Rakyat (suratkabar di Bandung). Kalau dia punya makanan walaupun sedikit hampir pasti dibawa ke rumah kita yang letaknya persis bersebelahan buat dimakan bersama. Keponakan ponakanmu yang kecil tidak pernah tahu kalau mamih sebenernya hidup cukup(baca pas) sebagai wartawan harian lokal kita hanya tahu mamih selalu berlebih & berbagi. Ketukan pintunya masih jelas teringat di telinga saya, dengan dua jari telunjuk & jari tengah dengan ritme rapat melembut sampai menghilang. Hampir pasti ada piring kecil atau properti dapurnya di dapur kami, sisa kiriman cemilan, supaya bisa kita balikin dalam keadaan isi. Sejak saya kecil sampai akhir kuliah di Bandung saya sangat senang membukakan pintu buat ketukannya yang khas, mungkin bawa cemilan nih hehehe begitu pikir si bocah kecil, yang tidak pernah berubah.

Mamih memang tidak pernah berubah, saat dia sudah pindah ke Tasik. Waktu kita main ke rumahnya dia ngilang. Sampe pas waktu mo pamit plang kita jadi bingung mana Mamih? Ternyata dia sibuk cari oleh oleh buat di bawa ke Bandung. Selamat Jalan Mamih, semoga dibukakan pintu oleh-Nya selebar lebarnya seperti keponakan ponakanmu ini membukakan pintu berharap cemilan kecil :).

Inalllahi wa inailahi rajiun...semoga diampuni dosa dosanya, diterima Iman Islamnya

Kamis, Maret 01, 2007

Rangkiang Pagaruyuang


foto:m'pri

Masih mengenang terbakarnya istana pagaruyng atau istano pagaruyuang dua hari lalu jadi teringat dialog pendek sewaktu kami sekeluarga besar berkesempatan melawat ke sini Desember silam.
(Pake banyak serapan melayu melawat dan silam biar lebih gaya & kontekstual)..gini kutipan dialog kita, saat terpesona melihat rangkiang, lumbung padi pada arsitektur tradisional Sumatera barat.

Uda apa bahasa padangnya rangkiang anti tikus? tanyaku pada Kakak Ipar (seperti perguruan silat ya yang menyapa dengan sebutan kakak Ipar, Adik Tiri, Kakak seperguruan)

Rangkiang anti mancia' (dibaca ngerem)ternyata tikus bahasa padangnya bukan takuy sperti yang kuduga, mancia' dari kata mencit melayu, kata yang sudah jarang kita dengar ya. Mencit lebih berkesan imut, lucu, menggemaskan beda dari tikus yang hitam jorok tongos.

Kembali ke rangkiang...

Kenapa rangkiang anti tikus?

Salah satu keistimewaan seperti yang disebutkan dimuka, rangkiang ini anti tikus. Silakan bayangkan diri anda menjadi mancia' dan mulai berencana membobol rangkiang. 4 Kolom besar yang cukup besar diameternya ini dan diserut licin,cukup tinggi membuat si tikus mustahil untuk naik ke rangkiang. Kecuali kita membayangkan adegan tikus kecil yang saling mendukung seperti adegan panjat pinang mau masuk ke rangkiang.

Satu hal lagi yang membuat semakin repot si tikus untuk masuk yaitu tidak adanya tangga untuk amsuk ke rangkiang, walaupun pintu rangkiang terbuka lebar posisi pintu yang letaknya diatas membuat siapapun kesulitan untuk masuk ke rangkiang.
Bagaimana dengan manusia? Untuk masuk ke rangkiang kita perlu tangga bambu (taraje dalam bahas sunda)yang dibawa kesana untuk masuk ke pintu di atas lalu baru turun ke atas lumbung. Kebayang kan? kalau ngga dalam acara penting atau keadaan kepepet-pepet banget males juga buat ambil beras di rangkiang. Sepintas ada pesan mendalam dari kearifan budaya tradisional kita. Oh.ya selain rangkiang ini di dapur masih ada kotak beras yang lumayan besar.

Jadi...wah hebatnya ada plan A plan B dong, rasanya mustahil ya ada paceklik dengan tipologi arsitektur yang berlumbung seperti ini. Untuk sekedar catatan, lumbung hampir ada di setiap arsitektur tradisional Nusantara, sekedar yang saya tahu di Jawa Barat dikenal leuit, di arsitektur Bali juga lumbung jadi elemen penting. Lainnya, wah saya musti baca-baca lagi & jalan-jalan lebih banyak lagi.

Kenapa ya bentuknya membesar ke atas gini, Kali ini pertanyaan Kakak Ipar perempuan, yang masih satu garis keturunan dengan istri saya. Sambil kami semua masih melongo melihat lumbung di istana pagaruyung ini yang gede banget.

Kita pun mulai menduga duga...
Orang padang kan pintar dan hemat mungkin supaya hitungan KDBnya kecil..KDB koefisien dasar bangunan, yang biasanya digunakan untuk menghitung daerah boleh terbangun atau tidak dalam tata kota modern.

Mungkin juga miring jadi air tidak menggenang, dan tidak tampias hujan ke bagian gedek/bilik...dugaan ini masuk akal juga

Mungkin biar tekanan gaya yang terdistribusi ke dalam tanah memusat di satu titik di abwah mengingat beban yang dipikul rangkiang sangat berat/berisi beras, sehingga si rangkaing lebih kokoh.

Mungkin juga biar tekanan ini berefek bandul, seperti teknologi struktur banguan tinggi dengan pemberat di atas puncak tower (biasanya sekaligus water-tank, ME dan lain2)

Dua pendapat tearkhir ini perlu validasi dari ahlinya/struktur..saya masih menduga duga..

Sambil terus melihat foto..saya bergumam..
pc..?
mungkin pc?
perspective correction, seperti yang digunakan bangunan di roma.
kali difoto dengan lensa sangat wide, bangunann yang membesar keatas ini seolah lurus..

ini foto yang diambil dari dekat dengan lensa yang cukup wide


foto:m'pri

Apapun jawabannya, minumannya? (halah...fokus m'pri fokus...akhir tulisan kok belok lagi).

Apapun jawabannya istana ini berikut rangkiang sudah terbakar..